DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
  • Halaman Utama
  • Beranda
  • TENTANG KAMI
  • JDIH
  • PERIZINAN
  • STATISTIK
    • Jadwal Rilis
    • Publikasi
  • PERPUSTAKAAN
    • BUKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
    • BUKU DIREKTORAT PERBENIHAN
    • BUKU DIREKTORAT PERLINDUNGAN
    • BUKU DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
    • BUKU LAINNYA
  • Halaman Utama
  • Beranda
  • TENTANG KAMI
  • JDIH
  • PERIZINAN
  • STATISTIK
    • Jadwal Rilis
    • Publikasi
  • PERPUSTAKAAN
    • BUKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
    • BUKU DIREKTORAT PERBENIHAN
    • BUKU DIREKTORAT PERLINDUNGAN
    • BUKU DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
    • BUKU LAINNYA
No Result
View All Result
DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
No Result
View All Result
Home Uncategorized

BUDIDAYA RAMAH LINGKUNGAN BIKIN CABAI RAWIT TAHAN LAMA DAN HEMAT ONGKOS PRODUKSI

27/10/2023
in Uncategorized
0

IMG-20190226-WA0065 (1)

Kecamatan Brenggolo merupakan salah satu sentra cabai di Kabupaten Kediri. Hampir 80 persen lahan pertanian di kecamatan ini ditanami cabai rawit, sisanya ditanami padi, jagung dan tebu. Kelompok Tani Mugi Rahayu 2 adalah kelompok tani yang menanam cabai rawit secara ramah lingkungan. Muhammad Sofyan, ketua kelompok menyatakan bahwa pada 2014 sudah mengikuti pelatihan Sekolah Lapang Pengendali Hama Terpadu (SLPHT) cabai. Di lokasi ini juga terdapat Klinik Gubug Tani yang menyediakan beberapa agens hayati dan pestisida nabati.

Sebagian besar petani di kelompok ini sudah mengenal dan menerapkan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) ramah lingkungan. “Sebelum ditanam, benih cabai direndam terlebih dahulu dengan Pseudomonas fluorescens (Pf) selama 24 jam,” ujar Sofyan.

Agus Riyadi, petugas Pengendali OPT (POPT) BPTPH Jawa Timur menyampaikan bahwa Pf merupakan salah satu bakteri PGPR yang mampu menghasilkan hormon pemacu pertumbuhan tanaman sekaligus meningkatkan hasil panen. “Dengan menggunakan Pf dapat meningkatkan juga ketahanan tanaman cabai dari serangan OPT di lapangan.”

Varietas yang banyak ditanam adalah varietas lokal Brenggolo. Varietas ini banyak dikenal oleh masyarakat luas dan produksinya sudah banyak dikirim sampai ke luar pulau Jawa seperti Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan. Harga cabai rawit Brenggolo di tingkat petani per 26 Februari 2019 berkisar Rp 11 – 12 ribu per kg,  harga di pasar lokal Rp 20 ribu per kg, sedangkan BEP cabai adalah Rp 7 ribu per kg.

Harga cabai rawit Brenggolo lebih tinggi dibanding cabai rawit varietas lainnya. Pola budidaya organik yang dilaksanakan para petani membuat cabai rawit ini lebih tahan lama disimpan (tidak cepat busuk). Tanaman cabai rawit ditanam secara tumpeng sari dengan jagung. Tanaman jagung dijadikan sebagai border/barrier.

Direktur Perlindungan Hortikultura, Sri Wijayanti Yusuf mengemukakan bahwa Kementerian Pertanian membina dan mendukung UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura dan Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit/Lab Agens Hayati, sehingga laboratorium tersebut dapat mengembangkan teknologi pengendalian OPT ramah lingkungan dan menyebarluaskannya ke petani.

“Kami berharap dengan pro aktifnya POPT dan Laboratorium ini, budidaya hortikultura ramah lingkungan akan lebih banyak diterapkan dan petani lebih sejahtera. Ongkos produksi lebih murah dan tidak perlu membeli pestisida kimia,” ujarnya.

IMG-20190226-WA0062

Kepala Seksi Teknologi Pengendalian Hama Terpadu Sayuran dan Tanaman Obat, Aneng Hermami menyampaikan bahwa penggunaan pestisida dilakukan apabila serangan OPT sudah di atas ambang batas ekonomi (BMR) dan merupakan tindakan terakhir. Untuk mengendalikan kutu kebul atau penyakit virus kuning kelompok menggunakan ektrak minyak cengkeh.

Pestisida nabati yang banyak digunakan untuk pengendalian OPT antara lain air rendaman tembakau untuk pengendalian lalat buah, sedangkan untuk mengendalikan hama kutu-kutuan menggunakan Lecanicillium lecanii yang merupakan cendawan entomopatogen. Aplikasi beberapa agens hayati dan pestisida nabati yang dilakukan oleh petani di Brenggolo Kediri tersebut tidak lepas dari bimbingan dan pendampingan dari petugas dari BPTPH Jawa Timur, POPT Kecamatan Plosoklaten dan Dinas Pertanian Kabupaten Kediri.

Di lahan cabai rawit Brenggolo juga sudah banyak terpasang perangkap likat kuning dan likat biru, serta ditanami tanaman refugia kenikir untuk konservasi musuh alami, sehingga beberapa musuh alami banyak dijumpai di lahan, antara lain seperti laba-laba, kepik/kumbang, dan capung. Oleh karena itu, produk cabai rawit Brenggolo aman konsumsi dan ada keseimbangan ekosistem di lahan cabai rawit.

Penggunaan Pestisida Alami Menurunkan Biaya Produksi

Penggunaan pestisida yang tinggi untuk budidaya cabai rawit menyebabkan tingginya biaya produksi. Data di beberapa kecamatan di Kabupaten Kediri untuk budidaya konvensional menunjukkan biaya pembelian pestisida mencapai sekitar Rp 50 juta per musim tanam per hektare.

“Sementara untuk beberapa kelompok tani di Desa Brenggolo yang menerapkan budidaya dengan sistem PHT, biaya untuk pembelian pestisida kimia hanya jika ada serangan OPT yaitu sekitar Rp 500 ribu per musim tanam per hektare, karena pengendalian OPT dipadukan dengan cara – cara ramah lingkungan. Antara lain seperti aplikasi perangkap likat kuning, Trichoderma sp., PGPR, POC, mikoriza, pestisida nabati, dan tanaman refugia,” ujar Sofyan.

Pengendalian OPT ramah lingkungan tersebut harus terus disosialisasikan terutama di sentra pertanaman cabai rawit, sebagai usaha dan ikhtiar dalam usaha budidaya tanaman sehat dan ramah lingkungan. Tujuan budidaya tanaman sehat salah satunya adalah menurunkan penggunaan pupuk dan pestisida yang relatif masih berlebihan oleh petani.

“Penggunaan pestisida yang berlebihan ini, baik dari segi jumlah, jenis dan waktu/interval aplikasinya, salah satunya dikaji oleh Balitsa untuk mengetahui tingkat keuntungan atau selisih dari hasil penjualan dengan biaya pupuk dan pestisida yang dikeluarkan oleh petani, dan hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan pupuk dan pestisida yang intensif dengan biaya tinggi tidak menjamin keuntungan yang tinggi pula,” jelas Ginting Pamungkas, petugas POPT Ditjen Hortikultura.

Penulis : Aneng Hermami & Ginting

Editor : Desy

Previous Post

BERHASIL!! PANEN PERDANA DI WONOSOBO, PENANAMAN BAWANG PUTIH MAKIN MELUAS

Next Post

KETANGGUHAN PETANI JAMUR KABUPATEN SUBANG

Humas Ditjen Hortikultura

Humas Ditjen Hortikultura

Next Post

KETANGGUHAN PETANI JAMUR KABUPATEN SUBANG

Buku Hortikultura

Buku Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura

Buku Angka TetapHortikulturaTahun 2024

by Hubungan Masyarakat
15/08/2025
0

Pengarah: Dr. Ir. Muhammad Taufik Ratule Penyunting: Dyah Ismayaningrum, SE, SP Widhiyanti Nugraheni, S.Si, M.SE Staff Penyunting: Sulastri, S.Si., M.SE...

Read more

BUKU SAKU BROKOLI & KEMBANG KOL

20/05/2025
Pengunaan Bubur Bordo Untuk Pengendalian OPT Buah

Pengunaan Bubur Bordo Untuk Pengendalian OPT Buah

06/11/2024
Petunjuk Teknis PENGENDALIAN OPT KUBIS

Petunjuk Teknis PENGENDALIAN OPT KUBIS

06/11/2024
MENCEGAH ANCAMAN PENYAKIT SISTEMIK JERUK – Bangkitkan Kejayaan Jeruk Lokal

MENCEGAH ANCAMAN PENYAKIT SISTEMIK JERUK – Bangkitkan Kejayaan Jeruk Lokal

06/11/2024

Berita Utama

Survey Indikator Politik Indonesia : Kinerja Kinerja Mentan Amran Tertinggi 84,9%.
BERITA UTAMA

Survey Indikator Politik Indonesia : Kinerja Kinerja Mentan Amran Tertinggi 84,9%.

by Humas Ditjen Hortikultura
10/11/2025
0

Jakarta — Indikator Politik Indonesia yang dipimpin oleh Prof. Burhanuddin Muhtadi mempublikasikan hasil survei atas tingkat kepuasan publik terhadap sejumlah...

Read more
Sinergi Pemerintah dan Industri Perbenihan Hortikultura Dukung Swasembada Pangan Nasional

Sinergi Pemerintah dan Industri Perbenihan Hortikultura Dukung Swasembada Pangan Nasional

09/10/2025
Wamentan Sudaryono Jadikan Pesantren Mitra Strategis Ketahanan Pangan!

Wamentan Sudaryono Jadikan Pesantren Mitra Strategis Ketahanan Pangan!

09/10/2025
Wamentan Sudaryono: Kunci Kesaktian Pancasila Ada di Ketahanan Pangan Indonesia!

Wamentan Sudaryono: Kunci Kesaktian Pancasila Ada di Ketahanan Pangan Indonesia!

02/10/2025
Dorong Nilai Tambah Demi Kesejahteraan Petani, Mentan Amran Perkuat Sektor Perkebunan Sulut

Dorong Nilai Tambah Demi Kesejahteraan Petani, Mentan Amran Perkuat Sektor Perkebunan Sulut

17/09/2025

AGENDA KEGIATAN HORTIKULTURA

  • – 01:00, 06/10/2025 – 08/10/2025 – Kunjungan Oplah
  • – 01:00, 13/10/2025 – RDP Komisi IV DPR
  • – 01:00, 18/10/2025 – Kegiatan P2B Cirebon

ALAMAT KAMI :

KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
Jl. Aup No.3, RT.9/RW.10, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12520
Telp: (021) 7806881
[email protected]
hortikultura.pertanian.go.id

TAUTAN SITUS :

- Kementerian Pertanian
- Kementerian Perdagangan
- PPID Pertanian
- Badan Pusat Statistik
- Lapor
- Layanan Pengadaan Secara Elektronik
- Whistleblowing System

SOSIAL MEDIA :

  @hortvditjenhorti
  DitjenHorti
  @horti.kementan
  @ditjenhorti

Hak Cipta © 2024 Direktorat Jenderal Hortikultura - Kementerian Pertanian RI

No Result
View All Result
  • Halaman Utama
  • Beranda
  • TENTANG KAMI
  • JDIH
  • PERIZINAN
  • STATISTIK
    • Jadwal Rilis
    • Publikasi
  • PERPUSTAKAAN
    • BUKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
    • BUKU DIREKTORAT PERBENIHAN
    • BUKU DIREKTORAT PERLINDUNGAN
    • BUKU DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
    • BUKU LAINNYA

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Aksebilitas

Mode Aksebilitas

Mode Aman Epilepsi
Meredam warna dan menghilangkan kedipan
Mode ini memungkinkan penderita epilepsi untuk menggunakan situs web dengan aman dengan menghilangkan risiko kejang akibat animasi berkedip atau berkedip dan kombinasi warna yang berisiko.
Mode Tunanetra
Meningkatkan visual situs web
Mode ini menyesuaikan website dengan kenyamanan pengguna penyandang disabilitas penglihatan seperti Penurunan Penglihatan, Penglihatan Terowongan, Katarak, Glaukoma, dan lain-lain.
Mode Disabilitas Kognitif
Membantu untuk fokus pada konten tertentu
Mode ini memberikan opsi bantuan berbeda untuk membantu pengguna dengan gangguan kognitif seperti Disleksia, Autisme, CVA, dan lainnya, agar lebih mudah fokus pada elemen penting situs web.
Mode Ramah ADHD
Mengurangi gangguan dan meningkatkan fokus
Mode ini membantu pengguna dengan ADHD dan gangguan perkembangan saraf untuk membaca, menelusuri, dan fokus pada elemen utama situs web dengan lebih mudah sekaligus mengurangi gangguan secara signifikan.
Mode Kebutaan
Memungkinkan penggunaan situs dengan pembaca layar-baca
Mode ini mengonfigurasi situs web agar kompatibel dengan pembaca layar seperti JAWS, NVDA, VoiceOver, dan TalkBack. Pembaca layar adalah perangkat lunak untuk pengguna tunanetra yang diinstal pada komputer dan ponsel cerdas, dan situs web harus kompatibel dengannya.

Pengalaman Membaca

Skala Konten
Default
Kaca Pembesar Teks
Font Terbaca
Ramah Disleksia
Penyorotan Judul
Penyorotan Tautan
Ukuran Font
Default
Line Height
Default
Spasi Huruf
Default
Rata Kiri
Rata Tengah
Rata Kanan

Pengalaman yang Menyenangkan Secara Visual

Kontras Gelap
Kontras Terang
Satu Warna
Kontras Tinggi
Saturasi Tinggi
Saturasi Rendah
Atur Warna Teks
Atur Warna Judul
Atur Warna Latar

Orientasi Mudah

Suara Hening
Sembunyikan Gambar
Papan Ketik Maya
Panduan Membaca
Stop Animasi
Penanda Bacaan
Penyorotan Kursor
Penyorotan Fokus
Kursor Besar Gelap
Kursor Besar Terang
Kunci Navigasi