DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
  • Halaman Utama
  • Beranda
  • TENTANG KAMI
  • JDIH
  • PERIZINAN
  • STATISTIK
    • Jadwal Rilis
    • Publikasi
  • PERPUSTAKAAN
    • BUKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
    • BUKU DIREKTORAT PERBENIHAN
    • BUKU DIREKTORAT PERLINDUNGAN
    • BUKU DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
    • BUKU LAINNYA
  • Halaman Utama
  • Beranda
  • TENTANG KAMI
  • JDIH
  • PERIZINAN
  • STATISTIK
    • Jadwal Rilis
    • Publikasi
  • PERPUSTAKAAN
    • BUKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
    • BUKU DIREKTORAT PERBENIHAN
    • BUKU DIREKTORAT PERLINDUNGAN
    • BUKU DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
    • BUKU LAINNYA
No Result
View All Result
DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
No Result
View All Result
Home BERITA UTAMA

Budidaya Bawah Merah TSS Untungkan Petani, Kementan Dorong Teknologi Soyblok Sider

27/10/2023
in BERITA UTAMA, Uncategorized
0

*Rilis Kementan, 27 Juni 2020*
Nomor : 793/R-KEMENTAN/06/2020

IMG-20200628-WA0023

JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong petani bawang merah untuk beralih menggunakan biji (True Shallot Seed/TSS) dibanding umbi sebagai benih. Budidaya TSS dinilai lebih efisien dan menguntungkan bagi para petani.

Demikian intisari diskusi virtual GEDOR HORTI in Action bertajuk ‘Raup Untung Dengan Budidaya Bawang Merah Biji/TSS’, Kamis (25/6).

Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto mengatakan, selain faktor harga yang terjangkau, produktivitasnya juga lebih bagus ketimbang umbi.

“Memang butuh upaya ekstra dibanding menggunakan benih umbi. Waktunya relatif lebih panjang kurang lebih 1,5-2 bulan, lebih panjang dari budidaya menggunakan umbi,” jelas dia.

Sekalipun demikian, dia mengatakan bahwa satu keunggulan lainnya penggunaan benih TSS ini produksinya lebih tinggi dibanding menggunakan umbi. Prihasto lantas mencontohkan budidaya bawang merah benih TSS di Kabupaten Malaka.

Di sana, kata dia, belum pernah ada petani yang menanam bawang merah. Mereka kemudian mencoba mengimplementasikan benih TSS. Cara penanamannya masih sangat sederhana sekali, jadi benihnya hanya ditabur tanpa disemaikan dulu.

“Karena tanahnya subur, hanya menggunakan pupuk kandang sekitar 7-10 ton itu bisa menghasilkan sekitar 20 ton per hektar dan hasilnya besar-besar. Sampe saya bawa sampelnya ke kantor,” beber Anton.

“Kurang lebih per kilo nya berisi 18-20 umbi. Memang dia menggunakan kalo gak salah varietasnya tuk tuk. Saking besarnya jadi mirip bawang bombay merah,” lanjutnya.

Dari kisah sukses tersebut, lanjut Anton, petani bisa mengambil pelajaran bahwa sekalipun waktunya lebih lama, tapi produksinya cukup tinggi. Dari segi biaya, jauh lebih rendah, memang semua ada plus minusnya.

*_Teknologi Soyblok Sider Bisa Jadi Solusi_*

Anton menyadari bahwa salah satu tantangan dari pengembangan TSS adalah mendorong para petani untuk membuat penangkaran. Menurutnya, tak sedikit petani ingin lebih cara instans dengan menggunakan umbi.

“Solusinya, ketika petani memang tak mau membuat penangkaran (bibit), ya harus memperbanyak penangkar-penangkar di tiap daerah. Mereka nantinya yang meng-cover kebutuhan petani,” beber alumnus Universitas Brawijaya tersebut.

Terkait ini, Anton mengungkapkan ihwal teknologi _soyblok sider_ semasa dirinya bertugas sebagai Kepala BPTP Provinsi Jawa Tengah. Teknologi ini dinilai mampu memberikan solusi.

“Menurut saya itu teknologi yang sangat sederhana, cepat. Kan kita ingin namanya suatu inovasi itu lebih mudah, lebih cepat, dan lebih baik,” beber dia.

Dengan soyblok sider atau semacam alat cetak media tanam, setiap hari persemaian bisa menghasilkan antara 26-30 ribu persemaian setiap hari. Tenaga kerja cukup 3 orang. Ada yang mencetak, ada yang memasukkan benih, ada yang menyiapkan olahannya.

“Untuk bawang merah, satu hektarnya kurang lebih membutuhkan 18 ribu umbi per hektar. Itu tenaga kerja hanya dengan 3 orang dalam waktu satu hari,” jelas dia.

Dia berharap adanya teknologi yang tepat guna bisa dengan mudah diaplikasikan. “Kita hitung tingkat kegagalannya juga lebih rendah, di bawah dua persen,” pungkasnya.

Senada, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Tommy Nugraha menyebut pihaknya terus memacu produksi bawang merah terutama di bulan-bulan yang diprediksi mengalami neraca defisit. Salah satu caranya budidaya bawang merah dengan TSS.

“Berdasarkan _Early Warning System_, secara kumulatif produksi nasional bawang merah mencukupi kebutuhan selama setahun. Hanya di bulan-bulan tertentu, pasokannya perlu diantisipasi sejak dini, terutama di Bulan Oktober hingga Desember 2020 nanti,” ujarnya.

“Kalau sudah begini, perlu intervensi teknologi yang dapat meningkatkan produktivitas. Salah satu caranya, kita alihkan petani menggunakan benih (bawang merah) biji,” jelas Tommy.

Sebagai realisasinya, Kementan bakal fokus untuk seluruh kawasan bawang merah yang difasilitasi APBN tahun ini seluas lebih dari 1.000 hektar (ha) untuk menggunakan benih biji. Terlebih saat ini harga benih umbi khususnya jenis Bima Brebes dinilai sangat tinggi hingga mencapai lebih dari Rp 70 ribu per kilogram (kg).”Jika (harga) benih segitu maka akan berimbas ke tingginya biaya produksi dan tentu berdampak ke harga jualnya nanti,” pungkas Tommy.

Previous Post

Mentan Syahrul Dorong Sayuran Organik dari Petani Milenial

Next Post

Strategi Produksi Komoditas Hortikultura di Masa Perubahan Iklim

Humas Ditjen Hortikultura

Humas Ditjen Hortikultura

Next Post

Strategi Produksi Komoditas Hortikultura di Masa Perubahan Iklim

Buku Hortikultura

Buku Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura

Buku Angka TetapHortikulturaTahun 2024

by Hubungan Masyarakat
15/08/2025
0

Pengarah: Dr. Ir. Muhammad Taufik Ratule Penyunting: Dyah Ismayaningrum, SE, SP Widhiyanti Nugraheni, S.Si, M.SE Staff Penyunting: Sulastri, S.Si., M.SE...

Read more

BUKU SAKU BROKOLI & KEMBANG KOL

20/05/2025
Pengunaan Bubur Bordo Untuk Pengendalian OPT Buah

Pengunaan Bubur Bordo Untuk Pengendalian OPT Buah

06/11/2024
Petunjuk Teknis PENGENDALIAN OPT KUBIS

Petunjuk Teknis PENGENDALIAN OPT KUBIS

06/11/2024
MENCEGAH ANCAMAN PENYAKIT SISTEMIK JERUK – Bangkitkan Kejayaan Jeruk Lokal

MENCEGAH ANCAMAN PENYAKIT SISTEMIK JERUK – Bangkitkan Kejayaan Jeruk Lokal

06/11/2024

Berita Utama

Survey Indikator Politik Indonesia : Kinerja Kinerja Mentan Amran Tertinggi 84,9%.
BERITA UTAMA

Survey Indikator Politik Indonesia : Kinerja Kinerja Mentan Amran Tertinggi 84,9%.

by Humas Ditjen Hortikultura
10/11/2025
0

Jakarta — Indikator Politik Indonesia yang dipimpin oleh Prof. Burhanuddin Muhtadi mempublikasikan hasil survei atas tingkat kepuasan publik terhadap sejumlah...

Read more
Sinergi Pemerintah dan Industri Perbenihan Hortikultura Dukung Swasembada Pangan Nasional

Sinergi Pemerintah dan Industri Perbenihan Hortikultura Dukung Swasembada Pangan Nasional

09/10/2025
Wamentan Sudaryono Jadikan Pesantren Mitra Strategis Ketahanan Pangan!

Wamentan Sudaryono Jadikan Pesantren Mitra Strategis Ketahanan Pangan!

09/10/2025
Wamentan Sudaryono: Kunci Kesaktian Pancasila Ada di Ketahanan Pangan Indonesia!

Wamentan Sudaryono: Kunci Kesaktian Pancasila Ada di Ketahanan Pangan Indonesia!

02/10/2025
Dorong Nilai Tambah Demi Kesejahteraan Petani, Mentan Amran Perkuat Sektor Perkebunan Sulut

Dorong Nilai Tambah Demi Kesejahteraan Petani, Mentan Amran Perkuat Sektor Perkebunan Sulut

17/09/2025

AGENDA KEGIATAN HORTIKULTURA

  • – 01:00, 06/10/2025 – 08/10/2025 – Kunjungan Oplah
  • – 01:00, 13/10/2025 – RDP Komisi IV DPR
  • – 01:00, 18/10/2025 – Kegiatan P2B Cirebon

ALAMAT KAMI :

KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
Jl. Aup No.3, RT.9/RW.10, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12520
Telp: (021) 7806881
[email protected]
hortikultura.pertanian.go.id

TAUTAN SITUS :

- Kementerian Pertanian
- Kementerian Perdagangan
- PPID Pertanian
- Badan Pusat Statistik
- Lapor
- Layanan Pengadaan Secara Elektronik
- Whistleblowing System

SOSIAL MEDIA :

  @hortvditjenhorti
  DitjenHorti
  @horti.kementan
  @ditjenhorti

Hak Cipta © 2024 Direktorat Jenderal Hortikultura - Kementerian Pertanian RI

No Result
View All Result
  • Halaman Utama
  • Beranda
  • TENTANG KAMI
  • JDIH
  • PERIZINAN
  • STATISTIK
    • Jadwal Rilis
    • Publikasi
  • PERPUSTAKAAN
    • BUKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
    • BUKU DIREKTORAT PERBENIHAN
    • BUKU DIREKTORAT PERLINDUNGAN
    • BUKU DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
    • BUKU LAINNYA

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Aksebilitas

Mode Aksebilitas

Mode Aman Epilepsi
Meredam warna dan menghilangkan kedipan
Mode ini memungkinkan penderita epilepsi untuk menggunakan situs web dengan aman dengan menghilangkan risiko kejang akibat animasi berkedip atau berkedip dan kombinasi warna yang berisiko.
Mode Tunanetra
Meningkatkan visual situs web
Mode ini menyesuaikan website dengan kenyamanan pengguna penyandang disabilitas penglihatan seperti Penurunan Penglihatan, Penglihatan Terowongan, Katarak, Glaukoma, dan lain-lain.
Mode Disabilitas Kognitif
Membantu untuk fokus pada konten tertentu
Mode ini memberikan opsi bantuan berbeda untuk membantu pengguna dengan gangguan kognitif seperti Disleksia, Autisme, CVA, dan lainnya, agar lebih mudah fokus pada elemen penting situs web.
Mode Ramah ADHD
Mengurangi gangguan dan meningkatkan fokus
Mode ini membantu pengguna dengan ADHD dan gangguan perkembangan saraf untuk membaca, menelusuri, dan fokus pada elemen utama situs web dengan lebih mudah sekaligus mengurangi gangguan secara signifikan.
Mode Kebutaan
Memungkinkan penggunaan situs dengan pembaca layar-baca
Mode ini mengonfigurasi situs web agar kompatibel dengan pembaca layar seperti JAWS, NVDA, VoiceOver, dan TalkBack. Pembaca layar adalah perangkat lunak untuk pengguna tunanetra yang diinstal pada komputer dan ponsel cerdas, dan situs web harus kompatibel dengannya.

Pengalaman Membaca

Skala Konten
Default
Kaca Pembesar Teks
Font Terbaca
Ramah Disleksia
Penyorotan Judul
Penyorotan Tautan
Ukuran Font
Default
Line Height
Default
Spasi Huruf
Default
Rata Kiri
Rata Tengah
Rata Kanan

Pengalaman yang Menyenangkan Secara Visual

Kontras Gelap
Kontras Terang
Satu Warna
Kontras Tinggi
Saturasi Tinggi
Saturasi Rendah
Atur Warna Teks
Atur Warna Judul
Atur Warna Latar

Orientasi Mudah

Suara Hening
Sembunyikan Gambar
Papan Ketik Maya
Panduan Membaca
Stop Animasi
Penanda Bacaan
Penyorotan Kursor
Penyorotan Fokus
Kursor Besar Gelap
Kursor Besar Terang
Kunci Navigasi