DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
  • BERANDA
  • TENTANG KAMI
  • JDIH
  • PERIZINAN
  • STATISTIK
    • Jadwal Rilis
    • Publikasi
  • PERPUSTAKAAN
    • BUKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
    • BUKU DIREKTORAT PERBENIHAN
    • BUKU DIREKTORAT PERLINDUNGAN
    • BUKU DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
    • BUKU LAINNYA
  • BERANDA
  • TENTANG KAMI
  • JDIH
  • PERIZINAN
  • STATISTIK
    • Jadwal Rilis
    • Publikasi
  • PERPUSTAKAAN
    • BUKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
    • BUKU DIREKTORAT PERBENIHAN
    • BUKU DIREKTORAT PERLINDUNGAN
    • BUKU DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
    • BUKU LAINNYA
No Result
View All Result
DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
No Result
View All Result
Home INFO MEDIA

Menanam Cabai di Musim Kemarau

27/10/2023
in INFO MEDIA
0
Menanam Cabai di Musim Kemarau

Dalam beberapa tahun terakhir komoditi cabai kerap membuat pedas pemerintah. Bagaimana tidak, ketika pemerintah berupaya menjaga inflasi, justru komoditi hortikultura ini kerap bergejolak. Data Badan Pusat Statistik (BPS) cabai memberikan kontribusi terbesar terhadap inflasi, masing-masing 0,4% dan 0,3%.

Karena itu saat Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, cabai dimasukkan ke dalam komoditi strategis yang dikendalikan. Pemerintahan Joko Widodo juga tetap menjadikan cabai sebagai pusat perhatian, selain komoditi pangan lainnya seperti beras, jagung, kedelai, daging sapi dan gula.

Untuk mengatasi gejolak harga cabai, Kementerian Pertanian pada tahun 2015 telah merencanakan peningkatan produksi cabai, khususnya cabai besar dan cabai rawit di 47 kabupaten/kota di 33 provinsi. Anggaran yang direncanakan sebanyak Rp 450 miliar.

Ubah Pola Tanam

Seperti diketahui gejolak harga cabai ibarat tamu tahunan saat memasuki musim hujan. Karena itu menurut Direktur Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian, Hasanuddin Ibrahim, untuk mengatasi gejolak harga cabai, terutama saat musim hujan pemerintah akan mendorong petani menanam cabai saat musim kemarau.

Selama ini petani cabai menaman pada musim hujan dan panen saat kemarau. Alasannya, menurut Hasanuddin, lebih banyak karena faktor keterpaksaan. Kondisi alam, keterbatasan modal dan mengurangi resiko gagal panen atau penurunan produktifitas yang membuat petani lebih suka menanam cabai pada musim hujan.

Sebaliknya jika menanam cabai pada musim kering, maka petani akan menghadapi kelangkaan air/sumber air terbatas. Petani juga umumnya kurang modal, sehingga tidak bisa membangun sumur atau menyewa pompa air karena ongkosnya mahal. Alasan lainnya adalah biasanya saat kemarau banyak hama penyakit dan pertumbuhan vegetatif terganggu, sehingga berpengaruh terhadap daya tahan tanaman.

Sementara ungkap Hasanuddin, saat musim hujan serangan penyakit meningkat seperti virus kuning, fusarium, antraknosa dan lalat buah. Pada musim hujan, bunga tanaman juga bisa rontok dan buah mudah busuk. Kendala lainnya yang membuat petani enggan menanam cabai pada musim hujan adalah biaya petik meningkat dan distribusi terhambat, sehingga produk cabai bisa rusak dalam perjalanan.

Kecenderungan petani yang lebih suka menanam cabai pada musim hujan tersebut menurut Hasanuddin, membuat harga cabai saat musim hujan naik tinggi. “Saat awal musim penghujan, produksi cabai selalu mengalami penurunan sehingga lonjakan harga cukup fantastis,” katanya kepada Sinar Tani.

Sementara itu Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI), Dadi Sudiana juga menyarankan, pola tanam petani cabai harus diubah, tidak lagi menanam pada musim hujan tapi saat musim kemarau. Alasannya, saat hujan gangguan hama dan penyakit merajalela dan kualitas cabai pun kurang baik.

“Selama ini petani lebih banyak menanam saat musim hujan ketimbang musim kemarau. Karena pada musim kemarau petani susah mendapatkan air, jadinya mereka menanam di musim hujan,” katanya.

Seharusnya saat musim hujan, menurut dia, petani menanam tanaman lain seperti sawi. Lalu di musim kemarau baru menanam cabai. Jika menanam selain cabai, maka sangat berpengaruh terhadap keberadaan hama dan penyakit tersebut.

“Ketika musim hujan, tanaman cabai rentan terkena hama dan penyakit. Ketika cabai sudah terkena, tanahnya pun menjadi tercemar. Hama dan penyakit menjadi lebih mudah menyerang. Intinya jadi seperti rantai. Sulit untuk diputus,” katanya.

Bantuan Pemerintah

Hasanuddin mengatakan, untuk mengurangi potensi lonjakan harga dan menjaga ketersediaan stok cabai, pemerintah akan melakukan Gerakan Tanaman Cabai Musim Kemarau (GTCMK). Untuk gerakan tersebut pemerintah menganggarkan bantuan sebanyak Rp 500 miliar.

Gerakan ini dilakukan dengan menggeser waktu tanam cabai ke musim kemarau agar ketersediaan cabai dapat dirasakan setiap tahun. Waktu tanam nantinya pada Juli-Oktober, sehingga panen pada Nopember-Maret. “Cara itu kita harapkan memberikan penghasilan jauh lebih tinggi kepada petani, karena panen cabai terjadi saat musim hujan,” tuturnya.

Dalam gerakan ini, Ditjen Hortikultura, Kementerian Pertanian akan membuat area percontohan tanaman cabai. Areal percontohan seluas 1.000 meter/kecamatan di 100 kabupaten. Di areal percontohan tersebut, pemerintah akan memberikan bantuan pompa air dan instalasi irigasi tetes untuk setiap satu hektar lahan di seluruh areal percontohan.

“Bantuan pompa air dan instalasi irigasi tetes ini diperlukan mengingat tiap musim kemarau petani selalu menghadapi permasalahan ketersediaan air. Dengan bantuan ini diharapkan cabai dapat tanam pada musim kemarau,” katanya.

Bantuan lain yang pemerintah sediakan adalah benih bermutu, kapur pertanian 3 minggu sebelum tanam untuk menstabilkan pH 6-7, pH meter, mulsa plastik perak, pengelolaan OPT berupa Tricoderma dan benih jagung sebagai tanaman barrier, kompos organik dan anorganik, hand tractor/cultivator, plastik UV untuk border/rain shelter (fakultatif), serta terpal dan keranjang panen.

Dalam percontohan tersebut, petani akan mendapat bantuan benih yang tahan lembab. Budidaya cabai juga akan ramah lingkungan, karena petani akan diajarkan cara mengatasi organisme pengganggu tumbuhan (OPT) dengan alami. Untuk mengatasi hujan, nantinya petani akan diberikan pemahaman dengan menggunakan teknologi shading, sehingga hasil cabai tidak cepat busuk.

Fokus lainnya, kata Hasanuddin adalah pendampingan kelembagaan untuk menerapkan pertanian yang berkelanjutan dan mempermudah akses ke perbankan. Sedangkan untuk mengatasi kendala distribusi dan transportasi dengan penyebaran sentra produksi di tiap kabupaten. Apalagi tanaman ini tidak perlu kondisi agroklimat khusus.

“Kalau gubernur, bupati dan walikota peduli cabai, maka daerah bisa berdiri sendiri dalam produksi cabai. Jadi tiap daerah harus mandiri cabai, sehingga produksinya tidak dibebankan ke sentra cabai saja,” tegasnya.

Dengan GTCMK ini, diharapkan harga cabai tahun depan bisa menurun sekitar 20-30%. Manfaat lain, distribusi cabai segar lebih cepat karena dekat dengan pasar setempat, sehingga menekan biaya distribusi. Pada akhirnya, inflasi daerah yang berdampak pada inflasi nasional juga bisa tertahan. (Echa/Yul/Ditjen Horti)

Previous Post

Apel AS Berbakteri, Apel Malang Takut Tertular

Next Post

Sinkronisasi Angka Sementara Tahun 2014

Humas Ditjen Hortikultura

Humas Ditjen Hortikultura

Next Post
Sinkronisasi Angka Sementara Tahun 2014

Sinkronisasi Angka Sementara Tahun 2014

Buku Hortikultura

Pengunaan Bubur Bordo Untuk Pengendalian OPT Buah
Buku Direktorat Perlindungan Hortikultura

Pengunaan Bubur Bordo Untuk Pengendalian OPT Buah

by Admin Perpustakaan
06/11/2024
0

leaflpet-bubur-bordo_watermarkDownload

Read more
Petunjuk Teknis PENGENDALIAN OPT KUBIS

Petunjuk Teknis PENGENDALIAN OPT KUBIS

06/11/2024
MENCEGAH ANCAMAN PENYAKIT SISTEMIK JERUK – Bangkitkan Kejayaan Jeruk Lokal

MENCEGAH ANCAMAN PENYAKIT SISTEMIK JERUK – Bangkitkan Kejayaan Jeruk Lokal

06/11/2024
PANDUAN TEKNIS PENGELOLAAN TERPADU KEBUN JERUK SEHAT (PTKJS) – Strategi Pengendalian Penyakit CVPD

PANDUAN TEKNIS PENGELOLAAN TERPADU KEBUN JERUK SEHAT (PTKJS) – Strategi Pengendalian Penyakit CVPD

05/11/2024
Petunjuk Teknis TEKNOLOGI PENGENDALIAN HAMA TERPADU PADA TANAMAN KUBIS

Petunjuk Teknis TEKNOLOGI PENGENDALIAN HAMA TERPADU PADA TANAMAN KUBIS

05/11/2024

Berita Utama

Halal Bil Halal 1446 H Direktorat Jenderal Hortikultura : Bersihkan Hati, Raih Ridho Ilahi
BERITA UTAMA

Halal Bil Halal 1446 H Direktorat Jenderal Hortikultura : Bersihkan Hati, Raih Ridho Ilahi

by Humas Ditjen Hortikultura
16/04/2025
0

Jakarta (15/04) - Direktorat Jenderal Hortikultura menyelenggarakan Halal Bil Halal 1446 H yang diikuti oleh jajaran pimpinan dan pegawai. Kegiatan...

Read more
Panen Raya Serentak di 14 Provinsi, Tulang Bawang Siap Jadi Lokomotif Swasembada Pangan Lampung

Panen Raya Serentak di 14 Provinsi, Tulang Bawang Siap Jadi Lokomotif Swasembada Pangan Lampung

09/04/2025
Tak Perlu Cemas, Pasokan Aman, Harga Bawang Merah Berangsur Normal Kembali

Tak Perlu Cemas, Pasokan Aman, Harga Bawang Merah Berangsur Normal Kembali

09/04/2025
Harga Cabai Stabil Sepanjang Libur Lebaran 2025

Harga Cabai Stabil Sepanjang Libur Lebaran 2025

09/04/2025
Mentan Amran: Operasi Pasar Pangan Murah AgriPost Sukses Luar Biasa Stabilkan Harga Pangan Masyarakat

Mentan Amran: Operasi Pasar Pangan Murah AgriPost Sukses Luar Biasa Stabilkan Harga Pangan Masyarakat

09/04/2025

AGENDA KEGIATAN HORTIKULTURA

  • 08:00 – 09:00, 22/07/2024 – 16/08/2024 – Aksi Cabai Harga Petani
  • 08:00 – 09:00, 17/08/2024 – Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79
  • 11:52 – 17:52, 30/10/2024 – 31/10/2024 – Test Calendar

ALAMAT KAMI :

KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
Jl. Aup No.3, RT.9/RW.10, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12520
Telp: (021) 7806881
[email protected]
hortikultura.pertanian.go.id

TAUTAN SITUS :

- Kementerian Pertanian
- Kementerian Perdagangan
- PPID Pertanian
- Badan Pusat Statistik
- Lapor
- Layanan Pengadaan Secara Elektronik
- Whistleblowing System

SOSIAL MEDIA :

  @hortvditjenhorti
  DitjenHorti
  @horti.kementan
  @ditjenhorti

Hak Cipta © 2024 Direktorat Jenderal Hortikultura - Kementerian Pertanian RI

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • TENTANG KAMI
  • JDIH
  • PERIZINAN
  • STATISTIK
    • Jadwal Rilis
    • Publikasi
  • PERPUSTAKAAN
    • BUKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
    • BUKU DIREKTORAT PERBENIHAN
    • BUKU DIREKTORAT PERLINDUNGAN
    • BUKU DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
    • BUKU LAINNYA

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Aksebilitas

Mode Aksebilitas

Mode Aman Epilepsi
Meredam warna dan menghilangkan kedipan
Mode ini memungkinkan penderita epilepsi untuk menggunakan situs web dengan aman dengan menghilangkan risiko kejang akibat animasi berkedip atau berkedip dan kombinasi warna yang berisiko.
Mode Tunanetra
Meningkatkan visual situs web
Mode ini menyesuaikan website dengan kenyamanan pengguna penyandang disabilitas penglihatan seperti Penurunan Penglihatan, Penglihatan Terowongan, Katarak, Glaukoma, dan lain-lain.
Mode Disabilitas Kognitif
Membantu untuk fokus pada konten tertentu
Mode ini memberikan opsi bantuan berbeda untuk membantu pengguna dengan gangguan kognitif seperti Disleksia, Autisme, CVA, dan lainnya, agar lebih mudah fokus pada elemen penting situs web.
Mode Ramah ADHD
Mengurangi gangguan dan meningkatkan fokus
Mode ini membantu pengguna dengan ADHD dan gangguan perkembangan saraf untuk membaca, menelusuri, dan fokus pada elemen utama situs web dengan lebih mudah sekaligus mengurangi gangguan secara signifikan.
Mode Kebutaan
Memungkinkan penggunaan situs dengan pembaca layar-baca
Mode ini mengonfigurasi situs web agar kompatibel dengan pembaca layar seperti JAWS, NVDA, VoiceOver, dan TalkBack. Pembaca layar adalah perangkat lunak untuk pengguna tunanetra yang diinstal pada komputer dan ponsel cerdas, dan situs web harus kompatibel dengannya.

Pengalaman Membaca

Skala Konten
Default
Kaca Pembesar Teks
Font Terbaca
Ramah Disleksia
Penyorotan Judul
Penyorotan Tautan
Ukuran Font
Default
Line Height
Default
Spasi Huruf
Default
Rata Kiri
Rata Tengah
Rata Kanan

Pengalaman yang Menyenangkan Secara Visual

Kontras Gelap
Kontras Terang
Satu Warna
Kontras Tinggi
Saturasi Tinggi
Saturasi Rendah
Atur Warna Teks
Atur Warna Judul
Atur Warna Latar

Orientasi Mudah

Suara Hening
Sembunyikan Gambar
Papan Ketik Maya
Panduan Membaca
Stop Animasi
Penanda Bacaan
Penyorotan Kursor
Penyorotan Fokus
Kursor Besar Gelap
Kursor Besar Terang
Kunci Navigasi