DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
  • Halaman Utama
  • Beranda
  • TENTANG KAMI
  • JDIH
  • PERIZINAN
  • STATISTIK
    • Jadwal Rilis
    • Publikasi
  • PERPUSTAKAAN
    • BUKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
    • BUKU DIREKTORAT PERBENIHAN
    • BUKU DIREKTORAT PERLINDUNGAN
    • BUKU DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
    • BUKU LAINNYA
  • Halaman Utama
  • Beranda
  • TENTANG KAMI
  • JDIH
  • PERIZINAN
  • STATISTIK
    • Jadwal Rilis
    • Publikasi
  • PERPUSTAKAAN
    • BUKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
    • BUKU DIREKTORAT PERBENIHAN
    • BUKU DIREKTORAT PERLINDUNGAN
    • BUKU DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
    • BUKU LAINNYA
No Result
View All Result
DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
No Result
View All Result
Home ARTIKEL UMUM

KEMENTAN FOKUS KEMBANGKAN BENIH JERUK

27/10/2023
in ARTIKEL UMUM
0
KEMENTAN FOKUS KEMBANGKAN BENIH JERUK

 

Komoditas hortikultura terdiri dari buah, sayur, tanaman hias dan biofarmaka menunjang kebutuhan dasar manusia. Komoditas ini sangat tepat dalam menunjang kesejahteraan masyarakat melalui ketahanan pangan, kesehatan, farmasi, kebugaran, kecantikan dan estetika. Pengembangan komoditas hortikultura berawal dari benih.

Benih bermutu merupakan kunci utama dalam menghasilkan produk hortikultura berkualitas. Prinsip utama pemakaian benih dikenal dengan sebutan ‘tujuh tepat terdiri dari tepat varietas, tepat mutu, tepat waktu, tepat lokasi, tepat jumlah dan tepat harga.

Dengan adanya dasar tujuh prinsip tersebut, penyediaan benih bermutu tidak hanya diwujudkan oleh satu lembaga saja, namun berbagai lembaga terkait saling berkaitan dalam rangka pengembangan benih bermutu.

Badan Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) merupakan Pusat Penelitian Hortikultura dibawah Badan Litbang Pertanian. Terhitung tiga hari, 25 – 27 Juli 2019, badan ini menyelenggarakan Seminar Wisata Agro, Workshop Pedoman Teknis Perbenihan Jeruk dan Bimbingan Teknis (bimtek) Teknologi Inovatif Jeruk dan Buah Sub Tropika.

Adapun bimtek yang diberikan oleh para narasumber tidak hanya seputar komoditas jeruk saja, termasuk stroberi, teknik kultur jaringan apel, teknologi induksi pembungaan lengkeng, teknologi pengendalian OPT pada jeruk yang ramah lingkungan, serta cara perbanyakan agensia hayati pengendali hama dan penyakit jeruk.

Salah satu rangkaian kegiatan tersebut adalah Workshop Penerapan Regulasi Baru Perbenihan Jeruk Bebas Penyakit dan Implikasinya.

“Workshop ini hasil kerja sama antara Ditjen Hortikultura dan Balitjestro yang sudah ditetapkan sebagai Pusat Unggulan Iptek (PUI) Jeruk yang selalu menghasilkan inovasi baru dalam perbenihan. Selain workshop juga dilakukan kunjungan lapang ke instalasi perbenihan yang dimiliki oleh Balitjestro,” ujar Kepala Balitjestro, Mohammad Cholid.

Dalam rancangan pengembangan kebijakan perbenihan 2020 – 2024, setidaknya ada delapan komoditas buah-buahan yang akan menjadi fokus pengembangannya secara masif dan komersial di antaranya manggis, mangga, pisang, kelengkeng, durian, salak dan nenas.

“Di antara komoditas tersebut, jeruk tetap menjadi prioritas pengembangan buah nasional dengan porsi komoditas jeruk ini 27 persen dibanding jenis buah lainnya. Hal ini bertujuan mewujudkan kemandirian produksi nasional melalui usaha substitusi impor,” ujar Direktur Perbenihan Hortikultura, Sukarman.

Dirinya menambahkan, saat ini luas panen jeruk di Indonesia mencapai 46.921,8 hektare dengan hasil produksi mencapai 2.510.419,7 ton (BPS, 2018). Berdasarkan data produksi jeruk tersebut, mencapai 2,5 juta ton pada 2018, atau meningkat lebih dari 56 persen jika dibandingkan 2012 dengan besaran mencapai 1,6 juta ton. Sebagian besar produksi jeruk didominasi jeruk siam, selanjutnya diikuti dengan jenis jeruk lainnya.

Selanjutnya, Sukarman mengatakan Indonesia masih impor jeruk walau dalam jumlah terbatas dibandingkan total produksi dalam negeri. Sebagian besar jeruk impor didominasi jeruk warna oranye di antaranya Murcot, Clementine, Kino, Ponkan, Mandarin, Valencia Neval dan lain-lain.

Seiring dengan usaha substitusi impor, upaya pengembangan jeruk berkarakter mirip dengan impor juga terus dikembangkan. Beberapa varietas layak dikembangkan untuk substitusi impor diantaranya varitas Jeruk Keprok Rimau Gerga Lebong (Bengkulu), Jeruk Keprok Batu 55 (Malang), Jeruk Siompu (Sulawesi Tenggara), Jeruk Keprok Soe (Nusa Tenggara Timur), Jeruk Siem Karo dan Jeruk Siem Kintamani.

“Salah satu tantangan di hadapan kita adalah bagaimana sektor perbenihan dapat tumbuh dan memberi fondasi yang kuat untuk menopang pengembangan pertanian di Indonesia. Hal ini tak terkecuali dengan perbenihan di komoditas jeruk. Kita mengetahui bahwa perbenihan jeruk di Indonesia sebenarnya selangkah lebih maju dibanding benih tanaman komoditas buah lainnya. Sistem dan alur produksi benih jeruk di Indonesia sudah lebih berpola,” papar Sukarman.

Kasubdit Produksi dan kelembagaan Benih Hortikultura, Dessi Rahmaniar menyadari bahwa saat ini sistem produksi benih jeruk juga masih rentan dan dihadapkan dengan berbagai tantangan atau tuntutan kebutuhan dinamika pada masyarakat dan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Hal-hal tersebut di antaranya menyangkut sistem produksi benih, sertifikasi benih, pengawasan peredaran benih jeruk hingga aspek penggunaan benih yang lebih spesifik lokasi,” ucap Dessi.

Lanjutnya, menyikapi hal tersebut, pada 2019 ini Direktorat Perbenihan Hortikultura menginsiasi dibuatkannya payung hukum berupa Keputusan Menteri Pertanian (Kepmentan) NO. 04/Kpts/SR.130/D/6/2019 tentang Produksi Benih Jeruk. Kepmentan ini merupakan produk regulasi yang pertama untuk mengatur aspek mengenai produksi benih untuk komoditas tanaman buah. Hal serupa sebelumnya masih terpusat pada komoditas sayuran seperti bawang merah, bawang putih dan kentang.

Setidaknya ada dua hal yang diharapkan dengan adanya regulasi ini, yaitu memberikan kepastian hukum bagi produsen atau penangkar benih jeruk terkait produksi entres dan atau tanaman hasil okulasi. Selanjutnya memberikan panduan yang lebih jelas dan sistematis mengenai tahapan dan mekanisme produksi benih jeruk pada rantai produksi jeruk sehingga dapat memastikan produksi benih jeruk yang dihasilkan bermutu dan bebas dari penyakit.

“Harapan lebih jauh kami dengan hadirnya produk legislasi ini adalah mampu merubah wajah industi perbenihan jeruk Indonesia ke depan yang lebih modern, unggul dan berdaya saing,” ujar Kasie Produksi Benih, Langgeng Muhono.

 

Penulis : Langgeng Muhono

Editor : DesyIMG-20190726-WA0046

Previous Post

Kementan Dorong Petani Jayapura Mandiri Hasilkan Sayuran Aman Konsumsi

Next Post

Hasil Verifikasi Memuaskan, Buah Naga Siap Melenggang Ke Negeri Tirai Bambu

Humas Ditjen Hortikultura

Humas Ditjen Hortikultura

Next Post
Hasil Verifikasi Memuaskan, Buah Naga Siap Melenggang Ke Negeri Tirai Bambu

Hasil Verifikasi Memuaskan, Buah Naga Siap Melenggang Ke Negeri Tirai Bambu

Buku Hortikultura

Buku Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura

Buku Angka TetapHortikulturaTahun 2024

by Hubungan Masyarakat
15/08/2025
0

Pengarah: Dr. Ir. Muhammad Taufik Ratule Penyunting: Dyah Ismayaningrum, SE, SP Widhiyanti Nugraheni, S.Si, M.SE Staff Penyunting: Sulastri, S.Si., M.SE...

Read more

BUKU SAKU BROKOLI & KEMBANG KOL

20/05/2025
Pengunaan Bubur Bordo Untuk Pengendalian OPT Buah

Pengunaan Bubur Bordo Untuk Pengendalian OPT Buah

06/11/2024
Petunjuk Teknis PENGENDALIAN OPT KUBIS

Petunjuk Teknis PENGENDALIAN OPT KUBIS

06/11/2024
MENCEGAH ANCAMAN PENYAKIT SISTEMIK JERUK – Bangkitkan Kejayaan Jeruk Lokal

MENCEGAH ANCAMAN PENYAKIT SISTEMIK JERUK – Bangkitkan Kejayaan Jeruk Lokal

06/11/2024

Berita Utama

HDDAP Dorong Peningkatan Daya Saing Bawang Merah Lahan Kering di Enrekang
BERITA UTAMA

HDDAP Dorong Peningkatan Daya Saing Bawang Merah Lahan Kering di Enrekang

by Hubungan Masyarakat
28/12/2025
0

Enrekang — Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) Horticulture Development in Dryland Areas Project (HDDAP) Klaster...

Read more
4 Organisme di Bawang Bombai Ilegal Ini Bisa Hancurkan Produksi Pertanian Nasional

4 Organisme di Bawang Bombai Ilegal Ini Bisa Hancurkan Produksi Pertanian Nasional

25/12/2025
Impor Ilegal Bawang Bombai Terbongkar, Mentan Amran: Segera Tindak dan Telusuri, Tak Ada Toleransi

Impor Ilegal Bawang Bombai Terbongkar, Mentan Amran: Segera Tindak dan Telusuri, Tak Ada Toleransi

25/12/2025
Sidak Pasar Jelang Nataru, Mentan Amran: Mayoritas Harga Pangan Stabil dan di Bawah HET

Sidak Pasar Jelang Nataru, Mentan Amran: Mayoritas Harga Pangan Stabil dan di Bawah HET

25/12/2025
Gubernur Aceh Mualem Temui Mentan Amran di Kediamannya

Gubernur Aceh Mualem Temui Mentan Amran di Kediamannya

23/12/2025

AGENDA KEGIATAN HORTIKULTURA

  • – 01:00, 25/11/2025 – Rapat Konsolidasi Pasca FGD Cold Chain
  • – 01:00, 25/11/2025 – Rapat RDP Komisi IV DPR
  • – 01:00, 26/11/2025 – 29/11/2025 – Kunjungan ke China

ALAMAT KAMI :

KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
Jl. Aup No.3, RT.9/RW.10, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12520
Telp: (021) 7806881
[email protected]
hortikultura.pertanian.go.id

TAUTAN SITUS :

- Kementerian Pertanian
- Kementerian Perdagangan
- PPID Pertanian
- Badan Pusat Statistik
- Lapor
- Layanan Pengadaan Secara Elektronik
- Whistleblowing System

SOSIAL MEDIA :

  @hortvditjenhorti
  DitjenHorti
  @horti.kementan
  @ditjenhorti

Hak Cipta © 2024 Direktorat Jenderal Hortikultura - Kementerian Pertanian RI

No Result
View All Result
  • Halaman Utama
  • Beranda
  • TENTANG KAMI
  • JDIH
  • PERIZINAN
  • STATISTIK
    • Jadwal Rilis
    • Publikasi
  • PERPUSTAKAAN
    • BUKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
    • BUKU DIREKTORAT PERBENIHAN
    • BUKU DIREKTORAT PERLINDUNGAN
    • BUKU DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
    • BUKU LAINNYA

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Aksebilitas

Mode Aksebilitas

Mode Aman Epilepsi
Meredam warna dan menghilangkan kedipan
Mode ini memungkinkan penderita epilepsi untuk menggunakan situs web dengan aman dengan menghilangkan risiko kejang akibat animasi berkedip atau berkedip dan kombinasi warna yang berisiko.
Mode Tunanetra
Meningkatkan visual situs web
Mode ini menyesuaikan website dengan kenyamanan pengguna penyandang disabilitas penglihatan seperti Penurunan Penglihatan, Penglihatan Terowongan, Katarak, Glaukoma, dan lain-lain.
Mode Disabilitas Kognitif
Membantu untuk fokus pada konten tertentu
Mode ini memberikan opsi bantuan berbeda untuk membantu pengguna dengan gangguan kognitif seperti Disleksia, Autisme, CVA, dan lainnya, agar lebih mudah fokus pada elemen penting situs web.
Mode Ramah ADHD
Mengurangi gangguan dan meningkatkan fokus
Mode ini membantu pengguna dengan ADHD dan gangguan perkembangan saraf untuk membaca, menelusuri, dan fokus pada elemen utama situs web dengan lebih mudah sekaligus mengurangi gangguan secara signifikan.
Mode Kebutaan
Memungkinkan penggunaan situs dengan pembaca layar-baca
Mode ini mengonfigurasi situs web agar kompatibel dengan pembaca layar seperti JAWS, NVDA, VoiceOver, dan TalkBack. Pembaca layar adalah perangkat lunak untuk pengguna tunanetra yang diinstal pada komputer dan ponsel cerdas, dan situs web harus kompatibel dengannya.

Pengalaman Membaca

Skala Konten
Default
Kaca Pembesar Teks
Font Terbaca
Ramah Disleksia
Penyorotan Judul
Penyorotan Tautan
Ukuran Font
Default
Line Height
Default
Spasi Huruf
Default
Rata Kiri
Rata Tengah
Rata Kanan

Pengalaman yang Menyenangkan Secara Visual

Kontras Gelap
Kontras Terang
Satu Warna
Kontras Tinggi
Saturasi Tinggi
Saturasi Rendah
Atur Warna Teks
Atur Warna Judul
Atur Warna Latar

Orientasi Mudah

Suara Hening
Sembunyikan Gambar
Papan Ketik Maya
Panduan Membaca
Stop Animasi
Penanda Bacaan
Penyorotan Kursor
Penyorotan Fokus
Kursor Besar Gelap
Kursor Besar Terang
Kunci Navigasi