DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
  • BERANDA
  • TENTANG KAMI
  • JDIH
  • PERIZINAN
  • STATISTIK
    • Jadwal Rilis
    • Publikasi
  • PERPUSTAKAAN
    • BUKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
    • BUKU DIREKTORAT PERBENIHAN
    • BUKU DIREKTORAT PERLINDUNGAN
    • BUKU DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
    • BUKU LAINNYA
  • BERANDA
  • TENTANG KAMI
  • JDIH
  • PERIZINAN
  • STATISTIK
    • Jadwal Rilis
    • Publikasi
  • PERPUSTAKAAN
    • BUKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
    • BUKU DIREKTORAT PERBENIHAN
    • BUKU DIREKTORAT PERLINDUNGAN
    • BUKU DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
    • BUKU LAINNYA
No Result
View All Result
DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
No Result
View All Result
Home ARTIKEL UMUM

Prospek Tanaman Obat di Kota Medan, Sumatera Utara

16/05/2025
in ARTIKEL UMUM
0
Prospek Tanaman Obat di Kota Medan, Sumatera Utara

Komoditas biofarmaka atau kerap disebut dengan tanaman obat merupakan salah satu komoditas tanaman hortikultura yang mulai banyak dikembangkan di Indonesia.  Beberapa komoditas obat seperti kunyit, jahe, temulawak, temu putih, lengkuas, dan lain-lain sangat bermanfaat untuk kesehatan, sebagai bahan obat dan dapat dijadikan bahan kosmetika kecantikan.

Tanaman obat sangat bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dalam dunia farmasi, tanaman obat merupakan sumber bahan baku obat tradisional maupun modern.  Sekarang ini ada kecenderungan masyarakat untuk mengkonsumsi obat tradisional, karena adanya perubahan gaya hidup back to nature dan mahalnya obat-obatan modern yang membuat permintaan tanaman obat semakin tinggi, tidak hanya di Indonesia tetapi juga dunia.   Potensi dari tanaman obat yang dapat menghasilkan aktifitas antioksidan tertinggi dan dibutuhkan tubuh, menjadikannya sudah menjadi komoditas minuman kesehatan utama di masyarakat karna dukungan sumber daya alam Indonesia yang ada.

Pemanfaatan tanaman obat ini semakin berkembang seiring dengan mulai berkembangnya produk. Tanaman obat tidak hanya dapat digunakan sebagai obat tradisional dan konsumsi rumah tangga, namun juga dapat dikembangkan dan diolah untuk berbagai macam kebutuhan, terutama jamu, obat-obatan, kosmetik, bahan untuk industri makanan/minuman, dan lainnya.  Meskipun awalnya jamu hanya dianggap minuman orang tua dengan rasa tidak enak yang disebabkan karna jamu adalah minuman tradisional, pengemasan kurang menarik dan rasanya yang pahit, namun berangsur-angsur, stigma tersebut berkurang dengan adanya produk jamu yang dikemas lebih menarik.

Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 141/Kpts/HK.150/M/2/2019 tentang Jenis Komoditas Tanaman Binaaan Lingkup Kementerian Pertanian, tanaman obat adalah salah satu jenis tanaman yang menjadi binaan Direktorat Jenderal Hortikultura. Dalam Keputusan Menteri Pertanian tersebut, terdapat 65 komoditas tanaman obat, namun demikian belum semua komoditas menjadi prioritas  untuk dikembangkan.  Pada saat ini komoditas tanaman obat yang menjadi prioritas untuk dikembangkan adalah jahe, kunyit dan kapulaga, dikarenakan merupakan komoditas prospektif  yang memiliki keunggulan, baik dari segi kemudahan pasar, nilai ekonomis, potensi nilai tambah, dan menjadi sumber devisa negara.

Pengembangan tanaman obat dilakukan untuk meningkatkan produksi dan mutu  agar sesuai dengan permintaan dan kebutuhan, diantaranya melalui pengembangan kawasan dan penerapan teknologi budidaya tanaman obat yang baik dan ramah lingkungan.  Adapun sasaran pengembangan yaitu untuk pemenuhan permintaan pasar dalam negeri, bahan baku untuk mendukung industri obat tradisional dan ekspor.

Daerah penyebaran tanaman obat mulai berkembang cukup luas, umumnya tanaman obat yang ditanam di pekarangan maupun ladang dan sebagian sudah ada dalam bentuk perkebunan.  Indonesia telah mengembangkan luasan areal kebun tanaman obat  sehingga potensi untuk diperdagangkan akan terus meningkat.  Beberapa sentra produksi tanaman obat seperti jahe di Indonesia terdapat di Kab. Simalungun, Toba Samosir, Lima Puluh Kota, Garut, Cianjur, Sukabumi, Semarang, Karanganyar, Gianyar, Mempawah, Maros, Halmahera Barat  dan lain-lain.  Sentra kunyit antara lain di Kab. Simalungun, Lima Puluh Kota, Rejang Lebong, Garut, Sumedang, Majalengka, Buleleng, Banjar, Maros, Bone, Kulonprogo, Rembang dan lain-lain. Sentra kunyit antara lain di Kab. Simalungun, Musi Rawas, Lampung Tengah, Lebak, Sumedang, Subang, Jepara, Banyumas, Boyolali, Pacitan, Banjar dan lain-lain. 

Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi yang sangat potensial dalam pengembangan tanaman obat di Indonesia. Hampir semua kabupaten sebagai sentra tanaman obat di Provinsi Sumatera Utara.  Beberapa kabupaten sentra tanaman obat di Provinsi Sumatera Utara adalah Kab. Simalungun, Samosir, Deli Serdang, Toba Samosir, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Mandailing Natal, Asahan, Dairi, Karo, Langkat, Nias Selatan, Batubara dan Padang Lawas Utara.

Kota Medan di Provinsi Sumatera Utara adalah salah satu lokasi sentra potensial untuk pengembangan produk tanaman obat. Kelompok Tani Dapoer Niswah adalah salah satu pelaku usaha Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang telah mengembangkan berbagai produk jamu yang berasal dari komoditas jahe merah, kunyit, temulawak, kencur dan lain-lain.

Kelompok Tani Karunia merupakan salah satu kelompok yang mengembangkan produk olahan jamu dengan merek dagang Dapoer Niswah. Dapoer Niswah adalah salah satu UMKM yang bergerak di bidang produksi minuman tradisional yang didirikan di Medan pada tanggal 27 Maret 2017.  Usaha ini mengeluarkan produk herbal dengan bahan baku alami yang sudah terjamin dan berkualitas, sangat baik untuk kesehatan dan juga menjaga stamina agar tetap fit dan bugar karena diolah dengan bahan baku murni yang sudah terjamin keasliannya.

Tanaman obat khususnya jahe, kunyit dan lengkuas hampir terdapat di semua kabupaten di Provinsi Sumatera Utara.  Produksi tanaman obat jahe di Sumatera Utara adalah paling besar banyak dibandingkan dengan kunyit, lengkuas maupun temulawak.   Berdasarkan data Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara, jumlah produksi untuk komoditas jahe tahun 2024 sebanyak 11. 167 ton, komoditas kunyit sebanyak 4.522 ton, lengkuas sebanyak 1.069 ton dan temulawak sebanyak 15 ton dengan total 16.803 ton. 

“Jumlah total tanaman obat seperti jahe, kunyit, lengkuas dan temulawak di Provinsi Sumatera Utara berdasarkan data produksi tahun 2024 sebanyak 24.534 ton,“ ujar Muhammad Adli Putra selaku Fungsional Pengawas Mutu Hasil Pertanian Ahli Muda, Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara.

Kelompok Tani Karunia terletak di Jl. Marelan II Pasar IV Timur Gg. Karya, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara dengan sekretaris ketua kelompok tani adalah Ibu Niswah. 

“Kelompok kami beranggotakan 20 orang yang menghasilkan beberapa produk olahan jamu, yang memiliki keunggulan tidak menggunakan zat pengawet sehingga tahan selama 2 hari pada suhu ruang, tidak memakai gula tetapi madu murni atau gula aren, menggunakan gula himalaya dan sesuai dengan standar pasar nasional,” ujar Niswah. 

Visi Dapoer Niswah, terang Niswah, menjadi perusahaan minuman tradisional yang paling diminati dengan memimpin modernisasi minuman tradisional melalui inovasi, penelitian perintis, dan kreatifitas, sambil menawarkan produk yang efektif, aman, halal, dan dapat diandalkan.

“Sedangkan misinya adalah Dapoer Niswah mendedikasikan diri untuk membantu masyarakat pada umumnya dalam menjalani kehidupan yang lebih sehat, lebih bahagia melalui inovasi dan modernisasi minuman tradisional,” papar Niswah. 

Pemasaran produk jamu dilakukan ke Pasar Induk Lau Cih di Medan.  Menurut penuturan dari Nismah, produk jamu bersalin Dapoer Niswah sudah dikonsumsi  di Rumah Sakit Bersalin Marelan Medan dan menjadi minuman yang wajib untuk kesehatan tubuh se- Kota Medan saat pandemi Covid. 

“Untuk menghasilkan produk jamu yang bermutu, Dapoer Niswah membutuhkan 500 kg bahan baku terdiri dari jahe induk, kunyit, kencur, temulawak tiap seminggu yang diperoleh dari petani pedagang lokal atau di luar kabupaten seperti Simalungun, Samosir dan lain-lain.  Proses produksi dari produk jamu adalah penyortiran bahan baku jamu, pencucian, pengeringan, pengolahan bahan, proses pengemasan dan pemasaran,” jelasnya.

Niswah menyampaikan ucapan syukur karena pada 2022 mendapat predikat sebagai Wirausaha Unggulan dari Bank Indonesia dan sebagai finalis Apresiasi Kreasi di Kota Medan.  Produk jamu Dapoer Niswah sudah memiliki sertifikat halal dengan Nomor  09120013611020 sejak tanggal 27 Oktober 2020.

Jamu Dapoer Niswah memiliki tujuh pilihan rasa jamu yaitu Induk Kunyit Jahe Merah, Kunyit Asam, Jamu Bersalin, Jamu Temulawak, Jamu Beras Kencur, Jamu Bawang Putih Tunggal dan Jamu Manjakani.  Keunggulan Jamu Dapoer Niswah adalah semua proses pengolahan jamu dilakukan secara manual untuk menjaga olahan jamu tetap segar.  Dapoer Niswah telah banyak dikonsumsi masyarakat Kota Medan bahkan oleh pejabat tinggi negera seperti wakil Gubernur Sumatera Utara ataupun chef terkenal yaitu Arnold Poernomo.

Direktorat Jenderal Hortikultura melalui Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, tahun 2023 telah mengalokasikan fasilitasi bantuan sarana dan prasarana pascapanen (bangsal) serta sarana pengolahan kepada Kelompok Tani Karunia melalui Dana Tugas Pembantuan (TP) di Provinsi Sumatera Utara.

Bantuan yang diberikan berupa bangsal pascapanen beserta sarana pascapanen yaitu motor roda tiga, keranjang panen, bak pencuci, meja peniris, meja pengemas; dan sarana pengolahan berupa mesin pemarut serba guna, mesin peras multi guna, mesin penggorengan dan continuous sealer.  Sarana pascapanen dan pengolahan tersebut dipergunakan untuk mengolah tanaman obat menjadi produk jamu dan produk lain seperti lulur.  Pemasaran jamu dilakukan ke toko-toko sekitar lokasi poktan, toko oleh-oleh, lembaga instansi, gerai dan kegiatan promosi pameran di beberapa kota besar, seperti Aceh, Medan, Deli Serdang, Kisaran dan Padang Lawas.  Selain pasar dalam negeri, produk jamu Dapoer Niswah juga sudah diekspor 1 (satu) kali dalam setahun dimana konsumen terbesar merupakan WNI yang tinggal di luar negeri, seperti Malaysia, Singapura dengan rata-rata penjualan 200 botol per tahun.

Melalui bantuan tersebut, diharapkan dapat mempertahankan mutu tanaman obat, memudahkan penyimpanan dan distribusi, meningkatkan nilai tambah dan mengurangi tingkat kerugian saat terjadi fluktuasi harga karna over supply dan mendorong bertambahnya produk olahan hortikultura agar dapat bersaing di pasar dalam dan luar negeri.

Peningkatan kinerja ekspor buah tanaman obat dapat dilakukan melalui penerapan sistem jaminan mutu di seluruh rantai produksi. Konsistensi mutu dapat dijamin melalui diterapkannya standardisasi produk hasil pertanian dari hulu ke hilir.   Dimulai dari tingkat produksi (Good Agricultural Practices), penanganan pasca panen (Good Handling Practices), pengolahan (Good Manufacturing Practices) dan di tingkat distribusi hingga produk sampai ke tangan konsumen. Total quality management tersebut sangat diperlukan untuk menjamin mutu produk jamu sehingga tanaman obat dari Indonesia memiliki daya saing secara nasional ataupun internasional.

Plt Direktur Jenderal Hortikultura, Muhammad Taufiq Ratule menyatakan bahwa Direktorat Jenderal Hortikultura mendorong penumbuhan dan pengembangan UMKM Hortikultura guna meningkatkan nilai tambah produk hortikultura baik segar maupun olahan. Selain itu, penumbuhan UMKM Hortikultura mampu mengatasi surplus produksi komoditas segar sehingga selaras dengan program pembangunan pertanian untuk menghasilkan komoditas hortikultura hilir yang unggul dan berdaya saing tinggi.

“Sampai tahun 2023 terdapat 760 UMKM Hortikultura yang sudah dikembangkan, beberapa sudah mulai menghasilkan serta terus dikembangkan pada tahun 2024 dengan target 185 UMKM di lokasi sentra produksi hortikultura yang menghasikan sesuai dengan kriteria penerima bantuan yang dipersyaratkan,” ujar Ratule.   

Senada dengan hal tersebut, Direktur Hilirisasi Hasil Hortikultura, Hotman Fajar Simanjuntak menyampaikan dengan adanya bantuan sarana dan prasarana pascapanen serta sarana pengolahan diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk hortikultura khususnya tanaman obat di Kota Medan.

“Saya mengharapkan agar bantuan dapat dipergunakan secara maksimal agar dapat meningkatkan pendapatan kelompok melalui diversikasi produk dari produk segar menjadi produk olahan yang bermanfaat bagi Kesehatan,” tutupnya.

Penulis :

Henni Kristina Tarigan, SP, ME

(Fungsional Pengawas Mutu Hasil Pertanian Ahli Madya)

Tags: biofarmakaHortikulturajamumedan
Previous Post

Pengembangan Bawang Putih Hitam di  KWT Putri Rinjani, Nusa Tenggara Barat

Next Post

BUKU SAKU BROKOLI & KEMBANG KOL

Humas Ditjen Hortikultura

Humas Ditjen Hortikultura

Next Post

BUKU SAKU BROKOLI & KEMBANG KOL

Buku Hortikultura

Buku Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura

BUKU SAKU BROKOLI & KEMBANG KOL

by Admin Perpustakaan
20/05/2025
0

Pengarah: Dr. Ir. Muhammad Taufik Ratule Andi Muhammad Idil Fitri, SE, M.M.   Penyusun : Ernawati HR, SP, MM Heny...

Read more
Pengunaan Bubur Bordo Untuk Pengendalian OPT Buah

Pengunaan Bubur Bordo Untuk Pengendalian OPT Buah

06/11/2024
Petunjuk Teknis PENGENDALIAN OPT KUBIS

Petunjuk Teknis PENGENDALIAN OPT KUBIS

06/11/2024
MENCEGAH ANCAMAN PENYAKIT SISTEMIK JERUK – Bangkitkan Kejayaan Jeruk Lokal

MENCEGAH ANCAMAN PENYAKIT SISTEMIK JERUK – Bangkitkan Kejayaan Jeruk Lokal

06/11/2024
PANDUAN TEKNIS PENGELOLAAN TERPADU KEBUN JERUK SEHAT (PTKJS) – Strategi Pengendalian Penyakit CVPD

PANDUAN TEKNIS PENGELOLAAN TERPADU KEBUN JERUK SEHAT (PTKJS) – Strategi Pengendalian Penyakit CVPD

05/11/2024

Berita Utama

Produksi Beras Nasional Januari–Juli 2025 Tembus 21,76 Juta Ton – Naik 14,49 Persen
BERITA UTAMA

Produksi Beras Nasional Januari–Juli 2025 Tembus 21,76 Juta Ton – Naik 14,49 Persen

by Humas Ditjen Hortikultura
04/06/2025
0

JAKARTA – Produksi beras nasional mengalami lonjakan signifikan sepanjang Januari hingga Juli 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi beras...

Read more
Mentan: Terima Kasih Kepada Petani Dan Seluruh Stakeholders Atas Capaian Spektakuler 4 Juta Ton Cadangan Beras

Mentan: Terima Kasih Kepada Petani Dan Seluruh Stakeholders Atas Capaian Spektakuler 4 Juta Ton Cadangan Beras

04/06/2025
Lewat Forum IMT-GT, Malaysia dan Thailand Belajar Hortikultura di Sumatra Selatan

Lewat Forum IMT-GT, Malaysia dan Thailand Belajar Hortikultura di Sumatra Selatan

22/05/2025
Halal Bil Halal 1446 H Direktorat Jenderal Hortikultura : Bersihkan Hati, Raih Ridho Ilahi

Halal Bil Halal 1446 H Direktorat Jenderal Hortikultura : Bersihkan Hati, Raih Ridho Ilahi

16/04/2025
Panen Raya Serentak di 14 Provinsi, Tulang Bawang Siap Jadi Lokomotif Swasembada Pangan Lampung

Panen Raya Serentak di 14 Provinsi, Tulang Bawang Siap Jadi Lokomotif Swasembada Pangan Lampung

09/04/2025

AGENDA KEGIATAN HORTIKULTURA

  • 08:00 – 09:00, 22/07/2024 – 16/08/2024 – Aksi Cabai Harga Petani
  • 08:00 – 09:00, 17/08/2024 – Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79
  • 11:52 – 17:52, 30/10/2024 – 31/10/2024 – Test Calendar

ALAMAT KAMI :

KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
Jl. Aup No.3, RT.9/RW.10, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12520
Telp: (021) 7806881
[email protected]
hortikultura.pertanian.go.id

TAUTAN SITUS :

- Kementerian Pertanian
- Kementerian Perdagangan
- PPID Pertanian
- Badan Pusat Statistik
- Lapor
- Layanan Pengadaan Secara Elektronik
- Whistleblowing System

SOSIAL MEDIA :

  @hortvditjenhorti
  DitjenHorti
  @horti.kementan
  @ditjenhorti

Hak Cipta © 2024 Direktorat Jenderal Hortikultura - Kementerian Pertanian RI

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • TENTANG KAMI
  • JDIH
  • PERIZINAN
  • STATISTIK
    • Jadwal Rilis
    • Publikasi
  • PERPUSTAKAAN
    • BUKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
    • BUKU DIREKTORAT PERBENIHAN
    • BUKU DIREKTORAT PERLINDUNGAN
    • BUKU DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
    • BUKU LAINNYA

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Aksebilitas

Mode Aksebilitas

Mode Aman Epilepsi
Meredam warna dan menghilangkan kedipan
Mode ini memungkinkan penderita epilepsi untuk menggunakan situs web dengan aman dengan menghilangkan risiko kejang akibat animasi berkedip atau berkedip dan kombinasi warna yang berisiko.
Mode Tunanetra
Meningkatkan visual situs web
Mode ini menyesuaikan website dengan kenyamanan pengguna penyandang disabilitas penglihatan seperti Penurunan Penglihatan, Penglihatan Terowongan, Katarak, Glaukoma, dan lain-lain.
Mode Disabilitas Kognitif
Membantu untuk fokus pada konten tertentu
Mode ini memberikan opsi bantuan berbeda untuk membantu pengguna dengan gangguan kognitif seperti Disleksia, Autisme, CVA, dan lainnya, agar lebih mudah fokus pada elemen penting situs web.
Mode Ramah ADHD
Mengurangi gangguan dan meningkatkan fokus
Mode ini membantu pengguna dengan ADHD dan gangguan perkembangan saraf untuk membaca, menelusuri, dan fokus pada elemen utama situs web dengan lebih mudah sekaligus mengurangi gangguan secara signifikan.
Mode Kebutaan
Memungkinkan penggunaan situs dengan pembaca layar-baca
Mode ini mengonfigurasi situs web agar kompatibel dengan pembaca layar seperti JAWS, NVDA, VoiceOver, dan TalkBack. Pembaca layar adalah perangkat lunak untuk pengguna tunanetra yang diinstal pada komputer dan ponsel cerdas, dan situs web harus kompatibel dengannya.

Pengalaman Membaca

Skala Konten
Default
Kaca Pembesar Teks
Font Terbaca
Ramah Disleksia
Penyorotan Judul
Penyorotan Tautan
Ukuran Font
Default
Line Height
Default
Spasi Huruf
Default
Rata Kiri
Rata Tengah
Rata Kanan

Pengalaman yang Menyenangkan Secara Visual

Kontras Gelap
Kontras Terang
Satu Warna
Kontras Tinggi
Saturasi Tinggi
Saturasi Rendah
Atur Warna Teks
Atur Warna Judul
Atur Warna Latar

Orientasi Mudah

Suara Hening
Sembunyikan Gambar
Papan Ketik Maya
Panduan Membaca
Stop Animasi
Penanda Bacaan
Penyorotan Kursor
Penyorotan Fokus
Kursor Besar Gelap
Kursor Besar Terang
Kunci Navigasi