DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
  • Halaman Utama
  • Beranda
  • TENTANG KAMI
  • JDIH
  • PERIZINAN
  • STATISTIK
    • Jadwal Rilis
    • Publikasi
  • PERPUSTAKAAN
    • BUKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
    • BUKU DIREKTORAT PERBENIHAN
    • BUKU DIREKTORAT PERLINDUNGAN
    • BUKU DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
    • BUKU LAINNYA
  • Halaman Utama
  • Beranda
  • TENTANG KAMI
  • JDIH
  • PERIZINAN
  • STATISTIK
    • Jadwal Rilis
    • Publikasi
  • PERPUSTAKAAN
    • BUKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
    • BUKU DIREKTORAT PERBENIHAN
    • BUKU DIREKTORAT PERLINDUNGAN
    • BUKU DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
    • BUKU LAINNYA
No Result
View All Result
DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
No Result
View All Result
Home BERITA UTAMA

Mangga Gedong Gincu Sumedang Tembus Rusia, Kementan Dorong Pengembangan Kawasan

27/10/2023
in BERITA UTAMA
0

IMG-20200116-WA0064

Kabar menggembirakan datang dari Sumedang. Salah satu buah eksotik nusantara yaitu mangga Gedong Gincu dari Sumedang mampu menembus pasar ekspor Moskow Rusia. Tak banyak yang tahu, ternyata jenis mangga tersebut sudah lama dikembangkan para petani di Sumedang bahkan lebih dahulu dibandingkan kabupaten sekitarnya seperti Majalengka, Cirebon dan Indramayu. Sentra mangga gedong gincu Sumedang berada di Kecamatan Jatigede, Tomo dan Ujung Jaya.

Kelompok tani mangga Gedong Gincu di Desa Palabuan, Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang menjadi salah satu perintis ekspor mangga Gedong Gincu ke Rusia tersebut. Untuk memacu ekspor mangga asal Sumedang, Kementerian Pertanian akan mengalokasikan kegiatan pengembangan kawasan mangga varietas gedong gincu seluas 200 hektare pada tahun 2020.

“Sumedang kami nilai potensial untuk pengembangan mangga gedong gincu. Tahun depan dialokasikan 200 hektar mangga ke kawasan tersebut. Untuk kawasan eksisting kami akan genjot ekspornya” ujar Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto, saat dihubungi di Jakarta, Rabu (15/01).

Sesuai Grand Desain Ditjen Hortikultura, kata Prihasto, pemerintah ingin totalitas dalam mendesain kawasan buah yang didanai APBN.

“Tidak lagi model kecil-kecil atau sekedar pemerataan, tapi fokus di kawasan tertentu yang memiliki agroklimat sesuai. Sumedang punya potensi tersebut,” ujar pria yang akrab dengan panggilan Anton ini.

Untuk mendukung akselerasi ekspor mangga gedong gincu, Anton akan mengoptimalkan penataan kawasan, perbaikan pascapanen dan memperkuat diplomasi perdagangan. Pihaknya juga akan memberdayakan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di kecamatan-kecamatan sentra untuk menjadi ujung tombak pengembangan kawasan Mangga Gedong gincu.

“Untuk tahap awal Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Jatigede akan didorong menjadi Komando Strategis Pertanian (Kostratani) berbasis Mangga Gedong Gincu. Gerakan 3 kali ekspor atau Gratieks serta Kostratani adalah program Pak Menteri Syahrul Yasin Limpo untuk memacu kinerja ekspor serta mengkonsolidasikan potensi dan data pertanian mulai dari level kecamatan hingga pusat,” paparnya antusias.

Penggagas ekspor mangga gedong gincu, Supian saat dikonfirmasi menceritakan dirinya mula-mula hanya coba-coba dengan menenteng mangga gedong gincu dari Sumedang saat tugas belajar S-3 di Rusia.

“Awalnya hanya untuk tentengan oleh-oleh. Ternyata sambutan konsumen di Rusia sangat luar biasa. Akhirnya saya berpikir kenapa tidak ekspor sekalian dalam jumlah banyak. Alhamdulillah saat ini mangga Gedong Gincu sudah mulai banyak dijual di pasar Moskow dan negara-negara sekitar Rusia,” kata pria yang kini menjadi dosen Prodi Sastra Rusia, Universitas Padjajaran ini.

Dirinya menginisiasi ekspor ekspor ini sebagai implementasi bidang ilmu dan mengabdi untuk negara.

“Harga eceran di Rusia sangat bagus, mencapai 850-900 rubel atau Rp 187-198 ribu per kilogram. Mangga Gedong Gincu yang dikirim ke Rusia dipilih yang dalam kondisi setengah matang. Saat sampai Rusia mangga sudah matang dan siap disantap. Mangga dikirim dari Jatigede, menggunakan bendera CV Una Surya Putra Mandiri untuk bekerja sama dengan Manggo Impeks di Rusia,” katanya.

Dia bercerita, proses negosiasi berlangsung alot hingga hampir enam bulan karena mahalnya biaya kargo. Alhasil, kedua pihak sepakat pada angka US$5 ribu dengan biaya kargo ditanggung Manggo Impeks. Ke depan, pihaknya akan memperluas pasar ekspornya ke Ukraina, Kazakhtan, Polandia, dan Rumania, dengan memanfaatkan jaringan yang telah ia bangun saat berkuliah di Rusia.

“Tak hanya mangga, kami akan ekspor juga alpukat dan kacang kapri manis,” jelasnya.

Bupati Dony Ahmad Munir mengaku antusias dengan semakin banyaknya permintaan mangga gedong gincu asal Sumedang di Rusia.

“(Pak Dubes (Wahid Supriyadi, Dubes RI untuk Federasi Rusia), awalnya sempat melihat mangga asal Sumedang itu langsung di gudang milik buyer. Respons Pak Dubes sangat baik, beliau langsung promosikan mangga gedong gincu Sumedang. Sejak itu permintaan mangga gedong meningkat,” kata Doni.

Doni mencatat ekspor perdana lalu jumlahnya masih kecil. Baru satu ton karena saat ini sudah habis musim panen mangganya. Dirinya berjanji pada 2020 ekspor mangga Gedong Gincu akan ditingkatkan lagi kuantitasnya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumedang, H. Amim mengaku siap mendukung upaya Kementerian Pertanian meningkatkan produksi dan melipatgandakan ekspor.

“Andalan Sumedang di antaranya Mangga Gedong gincu, Alpokat Keju, Ubi Cilembu dan Kopi. Komoditas tersebut semuanya sudah bisa ekspor. Kami siap mendukung penuh program Pak Menteri Syahrul Yasin Limpo bersinergi melipatgandakan ekspornya,” tandas Amim.

Pelaku bisnis mangga, Inta, menyebut mangga gedong gincu asal Sumedang sudah lama mengisi pasar modern bahkan menembus pasar ekspor seperti Timur Tengah, Eropa dan Rusia.

“Kompetitor mangga Indonesia adalah Meksiko, Thailand dan India. Ada peluang besar saat memasuki musim dingin di Eropa. Sumedang menjadi daerah pertama yang menerapkan teknologi off season, tapi sayang serangan lalat buah sangat tinggi. Kami sedang memproses sertifikasi halal untuk mangga gesong gincu. Sertifikat halal tersebut bisa menjadi keunggulan bagi mangga kita, negaranlain seperti Thailand dan Vietnam tidak punya,” kata Inta.

Berdasarkan catatan BPS, jumlah tanaman mangga yang sudah menghasilkan di Kabupaten Sumedang mencapai 341 ribu batang atau setara 3.410 hektare dengan produksi sekitar 74 ribu ton setahun. Angka produksi tersebut menempatkan Sumedang sebagai produsen mangga terbesar ke-4 di Indonesia setelah Pasuruan, Kediri dan Indramayu. Sebagian besar jenis mangga yang dikembangkan adalah gedong gincu dengan waktu musim panen puncak antara bulan Juli hingga Oktober.

Previous Post

Bandung Barat, Penyangga Cabai Merah Keriting Jabodetabek

Next Post

Musim Penghujan, Pasokan Bawang Merah dan Cabai Tetap Aman

Humas Ditjen Hortikultura

Humas Ditjen Hortikultura

Next Post

Musim Penghujan, Pasokan Bawang Merah dan Cabai Tetap Aman

Buku Hortikultura

Buku Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura

Buku Angka TetapHortikulturaTahun 2024

by Hubungan Masyarakat
15/08/2025
0

Pengarah: Dr. Ir. Muhammad Taufik Ratule Penyunting: Dyah Ismayaningrum, SE, SP Widhiyanti Nugraheni, S.Si, M.SE Staff Penyunting: Sulastri, S.Si., M.SE...

Read more

BUKU SAKU BROKOLI & KEMBANG KOL

20/05/2025
Pengunaan Bubur Bordo Untuk Pengendalian OPT Buah

Pengunaan Bubur Bordo Untuk Pengendalian OPT Buah

06/11/2024
Petunjuk Teknis PENGENDALIAN OPT KUBIS

Petunjuk Teknis PENGENDALIAN OPT KUBIS

06/11/2024
MENCEGAH ANCAMAN PENYAKIT SISTEMIK JERUK – Bangkitkan Kejayaan Jeruk Lokal

MENCEGAH ANCAMAN PENYAKIT SISTEMIK JERUK – Bangkitkan Kejayaan Jeruk Lokal

06/11/2024

Berita Utama

Berkat Aduan Lapor Pak Amran! Pegawai Pungli Dipecat
BERITA UTAMA

Berkat Aduan Lapor Pak Amran! Pegawai Pungli Dipecat

by Hubungan Masyarakat
28/11/2025
0

Jakarta — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kembali menegaskan komitmennya memberantas praktik pungutan liar (pungli) yang menyasar petani. Melalui...

Read more
Pemda Batam Dorong Penertiban: Minta Negara Lindungi Petani dari Mafia Pangan

Pemda Batam Dorong Penertiban: Minta Negara Lindungi Petani dari Mafia Pangan

27/11/2025
Kadin: Langkah Mentan Amran Tindak Beras Impor Sudah Tepat dan Sesuai Aturan Presiden

Kadin: Langkah Mentan Amran Tindak Beras Impor Sudah Tepat dan Sesuai Aturan Presiden

27/11/2025
Akui Beras Ilegal di Batam Tanpa Dokumen Resmi, Akhmad Rosano Minta Maaf ke Mentan Amran

Akui Beras Ilegal di Batam Tanpa Dokumen Resmi, Akhmad Rosano Minta Maaf ke Mentan Amran

27/11/2025
Pengamat: Indonesia Swasembada Beras, Stok Dunia Tertinggi Sepanjang Sejarah, Harga Global Anjlok!

Pengamat: Indonesia Swasembada Beras, Stok Dunia Tertinggi Sepanjang Sejarah, Harga Global Anjlok!

27/11/2025

AGENDA KEGIATAN HORTIKULTURA

  • – 01:00, 25/11/2025 – Rapat Konsolidasi Pasca FGD Cold Chain
  • – 01:00, 25/11/2025 – Rapat RDP Komisi IV DPR
  • – 01:00, 26/11/2025 – 29/11/2025 – Kunjungan ke China

ALAMAT KAMI :

KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
Jl. Aup No.3, RT.9/RW.10, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12520
Telp: (021) 7806881
[email protected]
hortikultura.pertanian.go.id

TAUTAN SITUS :

- Kementerian Pertanian
- Kementerian Perdagangan
- PPID Pertanian
- Badan Pusat Statistik
- Lapor
- Layanan Pengadaan Secara Elektronik
- Whistleblowing System

SOSIAL MEDIA :

  @hortvditjenhorti
  DitjenHorti
  @horti.kementan
  @ditjenhorti

Hak Cipta © 2024 Direktorat Jenderal Hortikultura - Kementerian Pertanian RI

No Result
View All Result
  • Halaman Utama
  • Beranda
  • TENTANG KAMI
  • JDIH
  • PERIZINAN
  • STATISTIK
    • Jadwal Rilis
    • Publikasi
  • PERPUSTAKAAN
    • BUKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
    • BUKU DIREKTORAT PERBENIHAN
    • BUKU DIREKTORAT PERLINDUNGAN
    • BUKU DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
    • BUKU LAINNYA

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Aksebilitas

Mode Aksebilitas

Mode Aman Epilepsi
Meredam warna dan menghilangkan kedipan
Mode ini memungkinkan penderita epilepsi untuk menggunakan situs web dengan aman dengan menghilangkan risiko kejang akibat animasi berkedip atau berkedip dan kombinasi warna yang berisiko.
Mode Tunanetra
Meningkatkan visual situs web
Mode ini menyesuaikan website dengan kenyamanan pengguna penyandang disabilitas penglihatan seperti Penurunan Penglihatan, Penglihatan Terowongan, Katarak, Glaukoma, dan lain-lain.
Mode Disabilitas Kognitif
Membantu untuk fokus pada konten tertentu
Mode ini memberikan opsi bantuan berbeda untuk membantu pengguna dengan gangguan kognitif seperti Disleksia, Autisme, CVA, dan lainnya, agar lebih mudah fokus pada elemen penting situs web.
Mode Ramah ADHD
Mengurangi gangguan dan meningkatkan fokus
Mode ini membantu pengguna dengan ADHD dan gangguan perkembangan saraf untuk membaca, menelusuri, dan fokus pada elemen utama situs web dengan lebih mudah sekaligus mengurangi gangguan secara signifikan.
Mode Kebutaan
Memungkinkan penggunaan situs dengan pembaca layar-baca
Mode ini mengonfigurasi situs web agar kompatibel dengan pembaca layar seperti JAWS, NVDA, VoiceOver, dan TalkBack. Pembaca layar adalah perangkat lunak untuk pengguna tunanetra yang diinstal pada komputer dan ponsel cerdas, dan situs web harus kompatibel dengannya.

Pengalaman Membaca

Skala Konten
Default
Kaca Pembesar Teks
Font Terbaca
Ramah Disleksia
Penyorotan Judul
Penyorotan Tautan
Ukuran Font
Default
Line Height
Default
Spasi Huruf
Default
Rata Kiri
Rata Tengah
Rata Kanan

Pengalaman yang Menyenangkan Secara Visual

Kontras Gelap
Kontras Terang
Satu Warna
Kontras Tinggi
Saturasi Tinggi
Saturasi Rendah
Atur Warna Teks
Atur Warna Judul
Atur Warna Latar

Orientasi Mudah

Suara Hening
Sembunyikan Gambar
Papan Ketik Maya
Panduan Membaca
Stop Animasi
Penanda Bacaan
Penyorotan Kursor
Penyorotan Fokus
Kursor Besar Gelap
Kursor Besar Terang
Kunci Navigasi