Jakarta – Direktorat Jenderal Hortikultura bertekad menjadi badan publik yang informatif dan kreatif. Salah satu yang dibutuhkan adalah publikasi pemberitaan yang edukatif dan informatif disertai data dukung di antaranya dokumentasi baik foto maupun video yang baik. Termasuk video liputan yang dihasilkan melalui penggunaan drone sebagai pelengkap.
Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura, Retno Sri Hartati Mulyandari mengatakan bahwa kunci dari penguatan _performance_ lembaga berawal dari dapur tim kreatif terutama Tim humas Ditjen Hortikultura. Tim Kreatif yang berasal dari lintas direktorat merupakan sumber berita karena yang menangani komoditas hortikultura.
“Tetapi otaknya ada pada kita semua sehingga ide-ide kreatif harus digunakan. Bagaimana metode kita yang kreatif dan inovatif” ujar Retno.
Retno menyebutkan Ditjen Hortikultura punya satu motto yaitu tiada hari tanpa berita baik. Jadilah _one person, one public relation_.
“Pemanfaatan kamera professional dan kamera smartphone bisa kita optimalkan. Substansi ini penting. Kami ingin komitmen Bapak dan Ibu Tim Kreatif bahwa setiap hari seharusnya ada lima berita karena kita terdiri atas lima direktorat teknis. Setidaknya minimal dua beritalah. Ini cara sederhana tapi luar biasa hasilnya sebagai sarana untuk promosi kegiatan pembangunan pertanian utamanya yang terkait dengan hortikultura,” papar Retno.
Guna membekali Tim Kreatif, Direktorat Jenderal Hortikultura mengadakan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Tim Kreatif. Materi yang diberikan di antaranya adalah teknik penggunaan kamera berbagai tipe, penggunaan handycam, drone serta editing fotografi dan videografi. Termasuk hal yang mendasar yaitu berupa penulisan jurnalistik.
Peserta pelatihan terdiri atas 20 orang dengan harapan dapat meningkat kapasitasnya sebagai penulis rilis berita, fotografer, videographer dan pilot drone. Pelatihan berlangsung mulai 11 – 13 Agustus 2020 bertempat di Ruang Rapat Direktorat Jenderal Hortikultura dan di Bogor.
Kepala Bagian Umum Ditjen Hortikultura, Andi Muhammad Idil menyebutkan selain kamera, penggunaan drone menjadi salah satu alat penunjang bagi kegiatan jurnalistik dalam memberikan kebutuhan informasi kegiatan yang dilakukan Ditjen Hortikultura.
“Kamera dibutuhkan namun perlu ditambah dengan penggunaan drone. Dengan memanfaatkan drone, dapat membantu mendukung rilis berita dengan gambaran yang lebih komprehensif karena ada penyerta dokumentasi dari udara. Pasca pelatihan, peserta diharapkan dapat membuat rilis berita, memahami fotografi dan videografi secara mandiri serta menggunakan drone dengan beberapa objek yang harus diliput,” jelas Idil.
Idil berharap setelah ini rekan-rekan tim kreatif sudah memiliki pemahaman menulis dan mahir menggunakan alat-alat seperti kamera, handycam dan drone secara mandiri.
Kepala Sub Bagian Hukum dan Humas Ditjen Hortikultura, Rico Simanjuntak menyatakan bahwa pelatihan ini cenderung pada pengenalan drone dan kamera. Diharapkan Hukmas bisa menggunakan kamera, handy cam dan dapat menggunakan drone. Hal ini penting guna meningkatkan kapasitas tim kreatif.
“Ketika ada kegiatan, ada foto yang bisa dimuat di website Ditjen Hortikultura. Saya minta keseriusan dari tim kreatif yang tertera di SK. Saya berharap SK ini dapat direalisasikan dengan serius karena alat sudah dibeli dan disediakan oleh Pak Dirjen,” papar Rico.