Momen Hari Tani, Mentan Ajak Sri Sultan HB X Kolaborasi Pengembangan Pertanian
YOGYAKARTA – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menghadiri peringatan Hari Tani Nasional 2022 yang digelar di Bulak Srikayangan, Sentolo, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dalam acara ini, SYL mengajak Gubernur DIY, Sri Sultan HB X untuk memperkuat kolaborasi dalam mengembangkan sektor pertanian Khususnya komoditas hortikultura bawang merah dan cabai.
Menurut SYL, DIY merupakan wilayah subur yang memiliki lahan cukup luas dan pasar yang sudah jelas. Apalagi, DIY adalah daerah istimewa yang disanggah banyak daerah lainya.
“Pertama saya mau mengucapkan selamat hari tani 2022, semoga pertanian kita ke depan semakin lebih baik lagi. Kedua bawang merah itu adalah komoditi yang berpengaruh pada inflasi. Oleh sebab itu apa yang dilakukan Pak Bupati dan Pak Gubernur ini adalah bagian yang menjaga inflasi. Tentu kita harus menjaga bersama agar semua bisa kita kendalikan,” ujar SYL saat meninjau tanaman bawang merah di Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta, Senin, 3 Oktober 2022.
SYL mengatakan, Yogyakarta adalah daerah istimewa yang diharapkan mampu mengembangkan pertanian Indonesia menjadi lebih maju dan modern. Tidak hanya produksinya melainkan juga sisi kesejahteraan petaninya.
“Pertanian itu harus lebih maju dan lebih memandirikan dirinya dan bangsanya. Artinya apa, pertanian itu harus ada yang menanamnya, ada yang mengolahnya dan ada yang memasarkanya. Dan pertanian itu bukan hanya makanan, tetapi juga kesehatan dan lapangan kerja. pertanian itu menghidupi industri dan memutar ekonomi,” katanya.
Terkait hal ini, SYL mengatakan pemerintah melalui Kementan saat ini terus menyiapkan skema kredit usaha rakyat (KUR) yang memiliki anggran sebesar Rp 85 triliun. Bahkan di tahun depan, rencananya akan ditambah menjadi 100 triliun.
“KUR pertanian totalnya ada Rp 85 triliun. Dan yang macet hanya 0,6 persen. Ini kan artinya petani kita hebat. Makanya ke depan, kita mau tambah jadi 100 triliun. apapun yang terjadi di dunia ini, yang tidak boleh berhenti adalah sektor pertanian. Pertanian harus tetap berproduksi karena ini menyangkut dengan makanan,” katanya.
Gubernur DIY, Sri Sultan HB X menyampaikan terimakasih atas perhatian Mentan SYL terhadap Daerah Istimewa Yogyakarta. Menurut Sultan, saat ini daerahnya tengah mengembangkan pertanian modern di lahan 35 ribu hektare seluruh Yogyakarta.
“Kami punya program ketahanan pangan untuk masyarakat Yogya dengan mempertahankan 35 ribu hektare lahan yang ada. Kami juga membantu petani dengan menghadirkan perusahaan daerah untuk menampung hasil panen mereka. Dengan begitu, kami berharap bisa menjaga fluktuasi yang ada,” jelasnya.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto menambahkan bahwa Kabupaten Kulonprogo selama ini memiliki potensi yang sangat besar, terutama pada pengembangan komoditas stategis seperti bawang merah dan cabai. Khusus bawang merah, komoditas yang dikembangkan merupakan varietas lokal yang ditanam di lahan surjan.
“Potensi ini sangat luar biasa untuk dijadikan sebagai komoditas ekspor, tentunya dengan menggandeng para pelaku usaha sehingga perlu didukung dan dikawal dengan baik oleh pemerintah pusat dan daerah agar dapat berkembang dan bersaing,” ujarnya.