DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
  • BERANDA
  • TENTANG KAMI
  • JDIH
  • PERIZINAN
  • STATISTIK
    • Jadwal Rilis
    • Publikasi
  • PERPUSTAKAAN
    • BUKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
    • BUKU DIREKTORAT PERBENIHAN
    • BUKU DIREKTORAT PERLINDUNGAN
    • BUKU DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
    • BUKU LAINNYA
  • BERANDA
  • TENTANG KAMI
  • JDIH
  • PERIZINAN
  • STATISTIK
    • Jadwal Rilis
    • Publikasi
  • PERPUSTAKAAN
    • BUKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
    • BUKU DIREKTORAT PERBENIHAN
    • BUKU DIREKTORAT PERLINDUNGAN
    • BUKU DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
    • BUKU LAINNYA
No Result
View All Result
DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
No Result
View All Result
Home ARTIKEL UMUM

Mengendalikan Gulma pada Komoditas Hortikultura

27/10/2023
in ARTIKEL UMUM
0

Uraian dan penjelasan dalam artikel ini diharapkan berguna sebagai bahan informasi teknis untuk mengendalikan gulma yang ada di pertanaman komoditas pertanian yang dibudidayakan petani khususnya hortikultura (sayuran; buah – buahan; tanaman florikultura dan tanaman obat). Keberadaan gulma sebagian besar selalu berada lebih dahulu dibandingkan hama dan penyakit dikarenakan beberapa gulma merupakan tanaman inang dari hama dan patogen penyebab penyakit tanaman itu sendiri. Untuk rekomendasi pengendalian OPT dan keefektifan pengendalian OPT sebaiknya gulma selalu menjadi perhatian pertama oleh petani hortikultura.

Gulma dapat dikategorikan sebagai organisme pengganggu tumbuhan (OPT) yang dapat menyebabkan kehilangan hasil pada produksi tanaman pertanian, termasuk komoditas hortikultura secara kualitas dan kuantitas. Informasi dan pengetahuan teknis terkait gulma berupa tempat tumbuh gulma, sifat gulma, cara memperbanyak diri serta klasifikasi gulma sangat penting untuk diketahui oleh para petani hortikultura dan petugas lapang yang membina petani hortikultura dalam menentukan cara dan teknik pengendalian gulma yang cepat, tepat dan efektif.

Gulma merupakan tumbuhan yang selalu berada di sekitar tanaman yang sedang dibudidayakan dan dapat pula mengakibatkan kehilangan hasil secara tidak langsung pada tanaman budidaya disamping kehilangan hasil langsung akibat hama dan penyakit tanaman. Beberapa sedikit gambaran tentang gulma, diantaranya : a). tumbuhan yang tumbuh tidak pada tempatnya (a plant out of place); b). tumbuhan yang mempunyai nilai dominan negatif (a plant with negative value); c). tumbuhan yang tidak dikehendaki (an undersirable plant); d). tumbuhan yang mengganggu usaha manusia dalam usaha tani; e). tumbuhan yang tumbuh di tempat yang tidak dikehendaki terutama di tempat dimana usaha tani sedang dilakukan dan manusia berusaha untuk mengendalikannya.

Gulma memiliki klasifikasi / penggolongan ke dalam 2 (dua) kategori, yaitu gulma monokotil dan gulma dikotil. Gulma monokotil biasa dikenal dengan gulma berdaun sempit / jenis gulma rumput – rumputan (grasses), sedangkan gulma dikotil merupakan jenis gulma berdaun lebar (broad leaves). Selain monokotil dan dikotil, ada pula jenis gulma jenis teki – tekian (sedges).

Selain dari jenis daun, gulma dapat pula diklasifikasikan berdasarkan cara reproduksinya, yaitu : a). gulma musiman (annual) yang memroduksi biji dalam satu musim dan gulma bermusim ganda (biannual); b). memroduksi biji selama beberapa musim yang disebut gulma tahunan (perenial); c). gulma yang memperbanyak diri lewat batang yang berkembang menjadi tumbuhan baru dengan membentuk akar; d). gulma yang memperbanyak diri dengan membentuk akar untuk batang baru yang dapat menjadi gulma baru dan e). gulma yang memperbanyak diri dengan membentuk batang maupun akar yang dapat tumbuh menjadi gulma baru.
Klasifikasi gulma berdasarkan habitat, digolongkan menjadi : a). gulma terestrial (gulma yang tumbuh pada habitat tanah darat); b). gulma yang tumbuh di air (aquatic), yang dibedakan menjadi golongan gulma yang mengapung (floating); gulma yang tenggelam (submergent) dan gulma yang sebagian mengapung dan sebagian tenggelam (emergent).
Kehilangan hasil karena gulma, yang dialami petani hortikultura bisa terjadi pada berbagai tingkatan dalam siklus produksi tanaman. Gulma secara langsung bersifat sebagai OPT jika bersaing dengan tanaman inang / pokok (tanaman hortikultura yang dibudidayakan) dalam hal mendapatkan unsur air, unsur hara, cahaya dan faktor – faktor tumbuh utama lain.
Kehilangan hasil pada tanaman hortikultura yang diakibatkan gulma tidak hanya dalam hal penurunan produksi, tapi juga berpengaruh dalam hal sebagai berikut : a). menurunkan kualitas hasil seperti tercampurnya biji gulma saat tanaman berproduksi; b). gulma dapat pula mengeluarkan zat – zat kimia (allelopathy) yang beracun bagi tanaman lain sehingga mengganggu pertumbuhan tanaman; c). gangguan kelancaran bagi pekerjaan petani, seperti adanya duri – duri pada beberapa gulma di pertanaman yang sedang dikerjakan; d). menyulitkan pekerjaan petani di lapangan dengan merusak atau menghambat penggunaan alat – alat pertanian; e) potensi gulma yang dapat mengurangi debit air atau lalu lintas air serta menimbulkan pendangkalan perairan dan f). secara otomatis ikut meningkatkan biaya produksi usaha tani dalam kegiatan pemeliharaan tanaman.
Beberapa tindakan pengendalian gulma yang biasa dilakukan petani, diantaranya dengan cara manual / mencabut gulma, cara mekanik (menggunakan alat), pengendalian gulma menggunakan serangga, pengendalian gulma menggunakan mikroorganisme dan langkah pengendalian terakhir jika diperlukan yaitu aplikasi herbisida dengan menggunakan prinsip 6 Tepat Pestisida : (1) tepat sasaran, (2) tepat mutu, (3) tepat jenis pestisida, (4) tepat waktu, (5) tepat dosis atau konsentrasi, dan (6) tepat cara penggunaan.
Pengendalian gulma secara mekanis memiliki banyak kelemahan, diantaranya memerlukan pelaksanaan yang teliti, tekun dan dilakukan secara terus menerus serta teratur sejak mulai dilakukan pembibitan sampai tanaman dapat dipanen. Agar tercapai usaha pengendalian yang baik khususnya terhadap gulma yang berkembang secara vegetatif, maka alat perkembangbiakan vegetatif baik yang berada di atas tanah (batang, stolon) maupun yang terdapat di dalam tanah (akar, umbi, rhizome) harus dilakukan proses pemusnahan.

Artikel selengkapnya bisa diunduh di sini

Disusun dan diolah dari berbagai sumber oleh :
Hendry Puguh Susetyo, SP, M.Si
Fungsional POPT Ahli Muda
Direktorat Perlindungan Hortikultura

 

Previous Post

TRANSAKSI BANGSAL PASCA PANEN CABAI UNTUNGKAN PETANI

Next Post

Laporan kunjungan Tim Misi Jepang ke Cianjur

Humas Ditjen Hortikultura

Humas Ditjen Hortikultura

Next Post
Laporan kunjungan Tim Misi Jepang ke Cianjur

Laporan kunjungan Tim Misi Jepang ke Cianjur

Buku Hortikultura

Buku Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura

BUKU SAKU BROKOLI & KEMBANG KOL

by Admin Perpustakaan
20/05/2025
0

Pengarah: Dr. Ir. Muhammad Taufik Ratule Andi Muhammad Idil Fitri, SE, M.M.   Penyusun : Ernawati HR, SP, MM Heny...

Read more
Pengunaan Bubur Bordo Untuk Pengendalian OPT Buah

Pengunaan Bubur Bordo Untuk Pengendalian OPT Buah

06/11/2024
Petunjuk Teknis PENGENDALIAN OPT KUBIS

Petunjuk Teknis PENGENDALIAN OPT KUBIS

06/11/2024
MENCEGAH ANCAMAN PENYAKIT SISTEMIK JERUK – Bangkitkan Kejayaan Jeruk Lokal

MENCEGAH ANCAMAN PENYAKIT SISTEMIK JERUK – Bangkitkan Kejayaan Jeruk Lokal

06/11/2024
PANDUAN TEKNIS PENGELOLAAN TERPADU KEBUN JERUK SEHAT (PTKJS) – Strategi Pengendalian Penyakit CVPD

PANDUAN TEKNIS PENGELOLAAN TERPADU KEBUN JERUK SEHAT (PTKJS) – Strategi Pengendalian Penyakit CVPD

05/11/2024

Berita Utama

Masyarakat Dukung Langkah Tegas Mentan Amran Usut Mafia Pangan: “Ini yang Ditunggu-Tunggu!”
BERITA UTAMA

Masyarakat Dukung Langkah Tegas Mentan Amran Usut Mafia Pangan: “Ini yang Ditunggu-Tunggu!”

by Humas Ditjen Hortikultura
02/07/2025
0

Jakarta (27/6) — Langkah tegas Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam membongkar praktik curang 212 mafia pangan dari 10 provinsi...

Read more
Menteri PPN/Kepala Bappenas Puji Mentan Amran, Optimis Pertanian Bangkit Lebih Kuat

Menteri PPN/Kepala Bappenas Puji Mentan Amran, Optimis Pertanian Bangkit Lebih Kuat

25/06/2025
Percepatan Pencapaian Swasembada Bawang Putih, HIMPUNI Lakukan Tanam Perdana Bersama Kementerian Pertanian

Percepatan Pencapaian Swasembada Bawang Putih, HIMPUNI Lakukan Tanam Perdana Bersama Kementerian Pertanian

25/06/2025
Produksi Beras Nasional Januari–Juli 2025 Tembus 21,76 Juta Ton – Naik 14,49 Persen

Produksi Beras Nasional Januari–Juli 2025 Tembus 21,76 Juta Ton – Naik 14,49 Persen

04/06/2025
Mentan: Terima Kasih Kepada Petani Dan Seluruh Stakeholders Atas Capaian Spektakuler 4 Juta Ton Cadangan Beras

Mentan: Terima Kasih Kepada Petani Dan Seluruh Stakeholders Atas Capaian Spektakuler 4 Juta Ton Cadangan Beras

04/06/2025

AGENDA KEGIATAN HORTIKULTURA

  • 08:00 – 09:00, 22/07/2024 – 16/08/2024 – Aksi Cabai Harga Petani
  • 08:00 – 09:00, 17/08/2024 – Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79
  • 11:52 – 17:52, 30/10/2024 – 31/10/2024 – Test Calendar

ALAMAT KAMI :

KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
Jl. Aup No.3, RT.9/RW.10, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12520
Telp: (021) 7806881
[email protected]
hortikultura.pertanian.go.id

TAUTAN SITUS :

- Kementerian Pertanian
- Kementerian Perdagangan
- PPID Pertanian
- Badan Pusat Statistik
- Lapor
- Layanan Pengadaan Secara Elektronik
- Whistleblowing System

SOSIAL MEDIA :

  @hortvditjenhorti
  DitjenHorti
  @horti.kementan
  @ditjenhorti

Hak Cipta © 2024 Direktorat Jenderal Hortikultura - Kementerian Pertanian RI

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • TENTANG KAMI
  • JDIH
  • PERIZINAN
  • STATISTIK
    • Jadwal Rilis
    • Publikasi
  • PERPUSTAKAAN
    • BUKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
    • BUKU DIREKTORAT PERBENIHAN
    • BUKU DIREKTORAT PERLINDUNGAN
    • BUKU DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
    • BUKU LAINNYA

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Aksebilitas

Mode Aksebilitas

Mode Aman Epilepsi
Meredam warna dan menghilangkan kedipan
Mode ini memungkinkan penderita epilepsi untuk menggunakan situs web dengan aman dengan menghilangkan risiko kejang akibat animasi berkedip atau berkedip dan kombinasi warna yang berisiko.
Mode Tunanetra
Meningkatkan visual situs web
Mode ini menyesuaikan website dengan kenyamanan pengguna penyandang disabilitas penglihatan seperti Penurunan Penglihatan, Penglihatan Terowongan, Katarak, Glaukoma, dan lain-lain.
Mode Disabilitas Kognitif
Membantu untuk fokus pada konten tertentu
Mode ini memberikan opsi bantuan berbeda untuk membantu pengguna dengan gangguan kognitif seperti Disleksia, Autisme, CVA, dan lainnya, agar lebih mudah fokus pada elemen penting situs web.
Mode Ramah ADHD
Mengurangi gangguan dan meningkatkan fokus
Mode ini membantu pengguna dengan ADHD dan gangguan perkembangan saraf untuk membaca, menelusuri, dan fokus pada elemen utama situs web dengan lebih mudah sekaligus mengurangi gangguan secara signifikan.
Mode Kebutaan
Memungkinkan penggunaan situs dengan pembaca layar-baca
Mode ini mengonfigurasi situs web agar kompatibel dengan pembaca layar seperti JAWS, NVDA, VoiceOver, dan TalkBack. Pembaca layar adalah perangkat lunak untuk pengguna tunanetra yang diinstal pada komputer dan ponsel cerdas, dan situs web harus kompatibel dengannya.

Pengalaman Membaca

Skala Konten
Default
Kaca Pembesar Teks
Font Terbaca
Ramah Disleksia
Penyorotan Judul
Penyorotan Tautan
Ukuran Font
Default
Line Height
Default
Spasi Huruf
Default
Rata Kiri
Rata Tengah
Rata Kanan

Pengalaman yang Menyenangkan Secara Visual

Kontras Gelap
Kontras Terang
Satu Warna
Kontras Tinggi
Saturasi Tinggi
Saturasi Rendah
Atur Warna Teks
Atur Warna Judul
Atur Warna Latar

Orientasi Mudah

Suara Hening
Sembunyikan Gambar
Papan Ketik Maya
Panduan Membaca
Stop Animasi
Penanda Bacaan
Penyorotan Kursor
Penyorotan Fokus
Kursor Besar Gelap
Kursor Besar Terang
Kunci Navigasi