DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
  • BERANDA
  • TENTANG KAMI
  • JDIH
  • PERIZINAN
  • STATISTIK
    • Jadwal Rilis
    • Publikasi
  • PERPUSTAKAAN
    • BUKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
    • BUKU DIREKTORAT PERBENIHAN
    • BUKU DIREKTORAT PERLINDUNGAN
    • BUKU DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
    • BUKU LAINNYA
  • BERANDA
  • TENTANG KAMI
  • JDIH
  • PERIZINAN
  • STATISTIK
    • Jadwal Rilis
    • Publikasi
  • PERPUSTAKAAN
    • BUKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
    • BUKU DIREKTORAT PERBENIHAN
    • BUKU DIREKTORAT PERLINDUNGAN
    • BUKU DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
    • BUKU LAINNYA
No Result
View All Result
DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
No Result
View All Result
Home BERITA UTAMA

Kementan : Ibu Kota Baru RI Siap Mandiri Buah dan Sayur

27/10/2023
in BERITA UTAMA
0

Rilis Kementan, 31 Agustus 2019
773/R-KEMENTAN/08/2019

IMG-20190902-WA0155

Balikpapan – Beberapa hari lalu, Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan lokasi definitif ibu kota baru Republik Indonesia di Kalimantan Timur, tepatnya di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kartanegara. Kementerian Pertanian bergerak cepat untuk mempersiapkan kawasan pangan untuk ibu kota dan sekitarnya.

Mentan Amran Sulaiman telah menyiapkan strategi pengembangan kawasan penyangga mandiri pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Ibu Kota Negara baru di Kalimantan Timur. Amran menegaskan mimpi besarnya nanti yakni membangun Ibu Kota baru tanpa impor pangan, sebab pangan dapat diproduksi masyarakat Kalimantan Timur sendiri.

Menurut Amran, hal ini dapat diwujudkan karena Kementan sejak awal telah menyiapkan 500 juta pohon bibit tanaman perkebunan yang akan menelan anggaran Rp 10 triliun. Bahkan tahun 2018, bantuan bibit hortikultura yang telah diberikan sekitar 30 sampai 50 ribu, dan ditingkatkan 100 ribu pohon per tahun.

Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto, saat melakukan kunjungan lapang ke sentra produksi hortikultura di Kecamatan Manggar Kota Balikpapan, Sabtu (31/8), memastikan daerah Kalimantan Timur berpotensi untuk pengembangan berbagai jenis komoditas hortikultura.

“Sebagai contoh, cabai rawit dan bawang merah ternyata dapat tumbuh baik di sini. Pepaya apalagi, sudah tumbuh berkembang sejak lama. Kami cek langsung, jenis tanah regosol di sini sangat cocok untuk aneka sayuran dan buah-buahan. Ke depan, Ditjen Hortikultura bersama dinas dan instansi terkait akan mengembangkan dengan skala lebih besar agar nantinya kebutuhan dapat dipenuhi dari Kaltim sendiri,” ujar Prihasto.

Prihasto bahkan menjelaskan bawang merah biji atau _True Shallot Seeds_ (TSS) bisa tumbuh optimal di Kota Balikpapan. Ini merupakan harapan baru mengingat selama ini Kaltim masih memasok bawang dari Sulawesi dan Jawa.

“Ke depan akan kita upayakan Kaltim bisa mandiri bawang. Kita petakan wilayah mana saja yang berpotensi untuk budidaya komoditas hortikultura. Kita sudah hitung kebutuhan cabai, bawang dan buah-buahan untuk wilayah Kaltim, termasuk proyeksi migrasi penduduk ke ibukota baru yang diperkirakan mencapai 1,5 juta jiwa,” ujar Dirjen yang biasa dipanggil Anton ini.

Menurut Anton, setidaknya perlu 2.600 hektare lahan untuk cabai dan 2.400 hektare untuk bawang merah terutama pada saat ibukota baru resmi beroperasi tahun 2024 nanti.

“Tentu kita harus atur sedemikian rupa agar kawasan produksi di sekitar ibu kota berproduks secara kontinu. Kita optimalkan dulu lahan dan SDM yang ada di Kaltim. Bisa saja pengembangannya nanti melebar ke provinsi sekitarnya, namun harus tetap terencana dan terkendali,” terangnya.

Anton menambahkan salah satu yang menjadi kendalanya adalah tingginya biaya tenaga kerja. Mekanisasi pertanian menjadi pengungkit bergeraknya pertanian sesegera mungkin.

“Lahan di sini relatif datar. Untuk mendorong peningkatan luas tanam dan produksi perlu menggalakkan mekanisasi. Pelatihan-pelatihan mekanisasi pertanian untuk petani di Kaltim perlu disegerakan,” imbuhnya.

Di tempat yang sama, Direktur Buah dan Florikultura, Liferdi, menyebut pihaknya akan menata dan memperluas kawasan buah-buahan untuk memasok kebutuhan calon ibu kota baru ini.

“Yang sekarang sudah berkembang di antaranya jeruk dan alpukat di PPU, pisang di Kutai Timur, pepaya di Balikpapan.  Sementara Kabupaten Kutai Kartanegara sudah berkembang kelengkeng, buah naga, nanas, manggis dan buah khas lokal mirip durian yaitu lay. Selain di Kukar, lay juga banyak dikembangkan di Berau,” kata Liferdi.

Tahun 2019 ini, kata Liferdi, Ditjen Hortikultura mengalokasikan kegiatan pengembangan kawasan jeruk di Kabupaten PPU seluas 50 hektare dan 20 hektare di Kabupaten Kutai Kertanegara. Tahun 2020 luasannya akan makin meningkat sesuai skala ekonomi.

“Untuk Jeruk di Kabupaten Paser kami alokasikan 200 hektare dan pisang di Kutai Timur seluas 250 hektare. Dengan skala ekonomi tersebut kami harapkan pasokan buah bisa lebih kontinu, bahkan tak menutup kemungkinan bisa ekspor ke negara tetangga,” jelas Liferdi

Musiran (67), petani pepaya asal Kota Balikpapan mengaku senang mendengar rencana pemerintah mengembangkan pertanian di wilayahnya. Dirinya bersama para petani siap mendukung pengembangan buah-buahan terutama pepaya.

“Berbagai jenis pepaya mulai dari jenis Thailand, Callina hingga Mini Hawai saya tanam. Harganya lumayan bagus. Untuk Thailand mencapai Rp 8 – 10 ribu per kg. Modal per pohon dari tanam hingga panen pertama hanya Rp 50 ribu per batang. Produksi per pohon dari panen pertama hingga akhir bisa mencapai 200 kg. Rata – rata harga jualnya Rp 5 ribu. Per pohon bisa menghasilkan Rp 1 juta. Ini sangat menguntungkan,” ujarnya senang.

Petani lain, Syarif Siregar, yang saat ini mengembangkan cabai dan bawang merah, ikut mengapresiasi rencana pengembangan hortikultura di Kaltim. Dirinya berharap agar daya saing harga turut menjadi bahan perhatian pemerintah.

“Soalnya selama ini Sulawesi dan Jawa rutin memasok Kaltim dengan harga yang kadang lebih murah dibanding hasil lokal. Bayangkan ongkos tenaga kerja harian di sini mencapai Rp 150 – 165 ribu per orang. Sistem pengairan juga belum tertata bagus. Sangat dibutuhkan dukungan mekanisasi untuk meringankan biaya produksi di sini,” pungkas pria Batak yang akrab dipanggil Yola itu.

 

Penulis : Subardi

Editor : Desy

Previous Post

Kawasan Baru Nanas Untuk Penuhi Bertambahnya Permintan Ekspor Pasar Internasional

Next Post

Promosi Dagang Berhasil, Kementan Tingkatkan Ekspor Produk Hortikultura

Humas Ditjen Hortikultura

Humas Ditjen Hortikultura

Next Post

Promosi Dagang Berhasil, Kementan Tingkatkan Ekspor Produk Hortikultura

Buku Hortikultura

Buku Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura

BUKU SAKU BROKOLI & KEMBANG KOL

by Admin Perpustakaan
20/05/2025
0

Pengarah: Dr. Ir. Muhammad Taufik Ratule Andi Muhammad Idil Fitri, SE, M.M.   Penyusun : Ernawati HR, SP, MM Heny...

Read more
Pengunaan Bubur Bordo Untuk Pengendalian OPT Buah

Pengunaan Bubur Bordo Untuk Pengendalian OPT Buah

06/11/2024
Petunjuk Teknis PENGENDALIAN OPT KUBIS

Petunjuk Teknis PENGENDALIAN OPT KUBIS

06/11/2024
MENCEGAH ANCAMAN PENYAKIT SISTEMIK JERUK – Bangkitkan Kejayaan Jeruk Lokal

MENCEGAH ANCAMAN PENYAKIT SISTEMIK JERUK – Bangkitkan Kejayaan Jeruk Lokal

06/11/2024
PANDUAN TEKNIS PENGELOLAAN TERPADU KEBUN JERUK SEHAT (PTKJS) – Strategi Pengendalian Penyakit CVPD

PANDUAN TEKNIS PENGELOLAAN TERPADU KEBUN JERUK SEHAT (PTKJS) – Strategi Pengendalian Penyakit CVPD

05/11/2024

Berita Utama

Produksi Beras Nasional Januari–Juli 2025 Tembus 21,76 Juta Ton – Naik 14,49 Persen
BERITA UTAMA

Produksi Beras Nasional Januari–Juli 2025 Tembus 21,76 Juta Ton – Naik 14,49 Persen

by Humas Ditjen Hortikultura
04/06/2025
0

JAKARTA – Produksi beras nasional mengalami lonjakan signifikan sepanjang Januari hingga Juli 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi beras...

Read more
Mentan: Terima Kasih Kepada Petani Dan Seluruh Stakeholders Atas Capaian Spektakuler 4 Juta Ton Cadangan Beras

Mentan: Terima Kasih Kepada Petani Dan Seluruh Stakeholders Atas Capaian Spektakuler 4 Juta Ton Cadangan Beras

04/06/2025
Lewat Forum IMT-GT, Malaysia dan Thailand Belajar Hortikultura di Sumatra Selatan

Lewat Forum IMT-GT, Malaysia dan Thailand Belajar Hortikultura di Sumatra Selatan

22/05/2025
Halal Bil Halal 1446 H Direktorat Jenderal Hortikultura : Bersihkan Hati, Raih Ridho Ilahi

Halal Bil Halal 1446 H Direktorat Jenderal Hortikultura : Bersihkan Hati, Raih Ridho Ilahi

16/04/2025
Panen Raya Serentak di 14 Provinsi, Tulang Bawang Siap Jadi Lokomotif Swasembada Pangan Lampung

Panen Raya Serentak di 14 Provinsi, Tulang Bawang Siap Jadi Lokomotif Swasembada Pangan Lampung

09/04/2025

AGENDA KEGIATAN HORTIKULTURA

  • 08:00 – 09:00, 22/07/2024 – 16/08/2024 – Aksi Cabai Harga Petani
  • 08:00 – 09:00, 17/08/2024 – Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79
  • 11:52 – 17:52, 30/10/2024 – 31/10/2024 – Test Calendar

ALAMAT KAMI :

KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
Jl. Aup No.3, RT.9/RW.10, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12520
Telp: (021) 7806881
[email protected]
hortikultura.pertanian.go.id

TAUTAN SITUS :

- Kementerian Pertanian
- Kementerian Perdagangan
- PPID Pertanian
- Badan Pusat Statistik
- Lapor
- Layanan Pengadaan Secara Elektronik
- Whistleblowing System

SOSIAL MEDIA :

  @hortvditjenhorti
  DitjenHorti
  @horti.kementan
  @ditjenhorti

Hak Cipta © 2024 Direktorat Jenderal Hortikultura - Kementerian Pertanian RI

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • TENTANG KAMI
  • JDIH
  • PERIZINAN
  • STATISTIK
    • Jadwal Rilis
    • Publikasi
  • PERPUSTAKAAN
    • BUKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
    • BUKU DIREKTORAT PERBENIHAN
    • BUKU DIREKTORAT PERLINDUNGAN
    • BUKU DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
    • BUKU LAINNYA

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Aksebilitas

Mode Aksebilitas

Mode Aman Epilepsi
Meredam warna dan menghilangkan kedipan
Mode ini memungkinkan penderita epilepsi untuk menggunakan situs web dengan aman dengan menghilangkan risiko kejang akibat animasi berkedip atau berkedip dan kombinasi warna yang berisiko.
Mode Tunanetra
Meningkatkan visual situs web
Mode ini menyesuaikan website dengan kenyamanan pengguna penyandang disabilitas penglihatan seperti Penurunan Penglihatan, Penglihatan Terowongan, Katarak, Glaukoma, dan lain-lain.
Mode Disabilitas Kognitif
Membantu untuk fokus pada konten tertentu
Mode ini memberikan opsi bantuan berbeda untuk membantu pengguna dengan gangguan kognitif seperti Disleksia, Autisme, CVA, dan lainnya, agar lebih mudah fokus pada elemen penting situs web.
Mode Ramah ADHD
Mengurangi gangguan dan meningkatkan fokus
Mode ini membantu pengguna dengan ADHD dan gangguan perkembangan saraf untuk membaca, menelusuri, dan fokus pada elemen utama situs web dengan lebih mudah sekaligus mengurangi gangguan secara signifikan.
Mode Kebutaan
Memungkinkan penggunaan situs dengan pembaca layar-baca
Mode ini mengonfigurasi situs web agar kompatibel dengan pembaca layar seperti JAWS, NVDA, VoiceOver, dan TalkBack. Pembaca layar adalah perangkat lunak untuk pengguna tunanetra yang diinstal pada komputer dan ponsel cerdas, dan situs web harus kompatibel dengannya.

Pengalaman Membaca

Skala Konten
Default
Kaca Pembesar Teks
Font Terbaca
Ramah Disleksia
Penyorotan Judul
Penyorotan Tautan
Ukuran Font
Default
Line Height
Default
Spasi Huruf
Default
Rata Kiri
Rata Tengah
Rata Kanan

Pengalaman yang Menyenangkan Secara Visual

Kontras Gelap
Kontras Terang
Satu Warna
Kontras Tinggi
Saturasi Tinggi
Saturasi Rendah
Atur Warna Teks
Atur Warna Judul
Atur Warna Latar

Orientasi Mudah

Suara Hening
Sembunyikan Gambar
Papan Ketik Maya
Panduan Membaca
Stop Animasi
Penanda Bacaan
Penyorotan Kursor
Penyorotan Fokus
Kursor Besar Gelap
Kursor Besar Terang
Kunci Navigasi