DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
  • Halaman Utama
  • Beranda
  • TENTANG KAMI
  • JDIH
  • PERIZINAN
  • STATISTIK
    • Jadwal Rilis
    • Publikasi
  • PERPUSTAKAAN
    • BUKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
    • BUKU DIREKTORAT PERBENIHAN
    • BUKU DIREKTORAT PERLINDUNGAN
    • BUKU DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
    • BUKU LAINNYA
  • Halaman Utama
  • Beranda
  • TENTANG KAMI
  • JDIH
  • PERIZINAN
  • STATISTIK
    • Jadwal Rilis
    • Publikasi
  • PERPUSTAKAAN
    • BUKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
    • BUKU DIREKTORAT PERBENIHAN
    • BUKU DIREKTORAT PERLINDUNGAN
    • BUKU DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
    • BUKU LAINNYA
No Result
View All Result
DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
No Result
View All Result
Home ARTIKEL UMUM

KEMENTAN DORONG KALIMANTAN BARAT MENJADI PENYANGGA BAWANG MERAH WILAYAH KALIMANTAN

27/10/2023
in ARTIKEL UMUM
0

IMG-20190320-WA0120

Kementerian Pertanian terus berusaha menumbuhkan sentra pengembangan bawang merah di luar Pulau Jawa. Hal ini bertujuan untuk stabilisasi pasokan dan harga bawang merah. Kalimantan Barat ditunjuk sebagai sentra pengembangan bawang merah biji atau True Shallot Seed (TSS).

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Moh Ismail Wahab dalam keterangan tertulisnya menjelaskan bahwa kebutuhan bawang merah di Provinsi Kalimantan Barat sebesar 24.971 ton bisa dipenuhi dari pertanaman seluas 2.903 hektare.

“Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Hortikultura telah mengalokasikan bantuan bawang merah untuk Kalimantan Barat seluas 245 hektare dari dana APBN tahun 2019. Bantuan bawang merah ini ada dua macam, yaitu bawang merah umbi seluas 200 hektar dan bawang merah biji seluas 45 hektar,” paparnya.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, Heronimus Hero menyambut baik program pengembangan bawang merah biji.

“Kami mendapatkan alokasi bawang merah biji dari APBN untuk sembilan kabupaten/kota seluas 45 hektare. Saya harap dengan benih bawang merah biji bisa meningkatkan produksi bawang merah di Kalbar. Walaupun bagi sebagian petani ini hal baru tapi saya yakin petani bisa kok. Hortikultura kan bisa dikembangkan secara fleksibel,” katanya.

Heronimus menambahkan, “Diperlukan diseminasi informasi dari penyuluh ke petani dan sarana prasarana pendukung untuk mensukseskan program ini. Saat ini pola konsumsi masyarakat semakin meningkat, jadi hortikultura harus dikembangkan lebih massif lagi.”

IMG-20190320-WA0118

Hal senada disampaikan Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Sambas, A. Mubarak yang menerima alokasi bawang merah biji seluas 5 hektare. Dirinya mengatakan, “Sambas siap melaksanakan pengembangan bawang merah biji. Selain budidayanya mudah, hasilnya juga jauh lebih besar daripada bawang merah umbi.”

Selain itu, Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Sanggau M. Farkhan, menyatakan wilayahnya mendapat alokasi bawang merah biji seluas 5 hektare.

“Kami sudah melakukan CPCL. Walaupun petani kami belum pernah menanam bawang merah biji sebelumnya, tetapi kami yakin program ini akan berhasil karena ada pendampingan langsung dari perusahaan produsen benih,” katanya.

Salah satu sentra pengembangan bawang merah di Kalimantan Barat adalah Kabupaten Kubu Raya. Kelompok tani Arang Jaya, Desa Arang Limbung, Kecamatan Sungai Raya Kubu Raya berhasil mengembangkan bawang merah varietas Bima Brebes. Buktinya, bawang merah yang sudah ditanam dari dua bulan yang lalu kini sudah bisa dipanen.

“Harga bawang merah di sini sekarang Rp 24 sampai 25 ribu, kalau di eceran bisa 40 ribu,” ungkap Wiwin anggota Kelompok tani Arang Jaya. Harso dan Asmara yang juga tergabung dalam kelompoktani ini merasa senang melihat keberhasilan penanaman bawang merah. Mereka mengaku ingin menanam bawang merah lagi. Begitu juga dengan petani setempat yang mulai tertarik ingin ikut menanam bawang merah.

Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Kubu Raya, Herculanus Gunawan menjelaskan potensi pengembangan hortikultura di Kecamatan Sungai Raya sebesar 120 hektare. “Potensi di sini besar, hanya belum tergarap semua. Ke depan, wilayah ini akan kami fokuskan untuk tanam bawang merah,” tandasnya.

Koordinator PPL Kabupaten Kubu Raya, Emi W merasa bangga atas keberhasilan penanaman bawang merah ini. Pasalnya, kelompok tani ini baru pertama kali mencoba menanam bawang merah dan langsung berhasil.

“Biasanya mereka tanam kangkung, sawi, cabai, dan tomat. Sekarang sudah bisa tanam bawang merah. Hanya saja, petani di sini kan umumnya tanam di lahan gambut jadi permasalahannya lebih banyak. Harapan kami, Kementerian Pertanian bisa memberikan bantuan kapur atau dolomit dan pembenah tanah seperti Trichoderma yang bisa menguraikan bahan organik,” jelasnya.

Wiwin menjelaskan kunci sukses penanaman bawang merah di lahan gambut yaitu pemupukan menggunakan abu, TSP, NPK, kalsium dan pupuk organik sebelum pemasangan mulsa. “Untuk pengairan, air diambil dari sumur-sumur kolam. Kalau diambil dari parit, airnya asam. Penyiramannya juga harus dikocor biar tidak asam,” bebernya.

Kasubdit Bawang Merah dan Sayuran Umbi Muh. Agung Sunusi saat menghadiri pertemuan Koordinasi dan Sosialisasi Pengembangan Hortikultura Kalimantan Barat 2019 di Kota Pontianak, Selasa (19/3) menjelaskan, “Salah satu pemenuhan bawang merah selain dari benih umbi, bisa juga dilakulan dari benih biji atau TSS. Kenapa harus TSS? Karena lebih menguntungkan. Benihnya hanya butuh 5 kg per hektare, sedangkan kalau dari benih umbi bisa butuh 1 sampai 1,5 ton. Pemupukannya juga lebih hemat 30 persen. Selain itu, produktivitasnya lebih besar, bisa 17 – 25 ton.”

Menurut Agung, wilayah Kalimantan Barat sangat prospektif untuk pengembangan bawang merah biji. Pengembangan bawang merah biji akan dilakukan di Kabupaten Bengkayang, Sanggau, Sambas, Ketapang, Mempawah, Landak, Kubu Raya, Kota Singkawang dan Kota Pontianak.

Saat kunjungan kerja ke Kabupaten Kubu Raya, Agung berharap budidaya bawang merah di lahan gambut Kubu Raya dapat direplikasi untuk lahan gambut di wilayah lainnya.

“Kubu Raya sebagai kabupaten terdekat Kota Pontianak harusnya bisa mensuplai kesana. Kalau setiap bulan ada pertanaman bawang merah, Kalimantan Barat bisa mandiri swasembada bawang merah. Tidak perlu lagi ambil dari Jawa, cukup dipenuhi dari Kalimantan. Bahkan Kalbar bisa mensuplai untuk wilayah Kalimantan,” ungkapnya optimis.

Penulis : Agung Sunusi

Previous Post

Mengenal Penyakit Getah Kuning (Yellow Latex) pada Komoditas Manggis dan cara Pengendaliannya

Next Post

MENTERI AMRAN LEPAS EKSPOR KRISAN DAN PEMBERIAN BANTUAN PERTANIAN

Humas Ditjen Hortikultura

Humas Ditjen Hortikultura

Next Post

MENTERI AMRAN LEPAS EKSPOR KRISAN DAN PEMBERIAN BANTUAN PERTANIAN

Buku Hortikultura

Buku Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura

Buku Angka TetapHortikulturaTahun 2024

by Hubungan Masyarakat
15/08/2025
0

Pengarah: Dr. Ir. Muhammad Taufik Ratule Penyunting: Dyah Ismayaningrum, SE, SP Widhiyanti Nugraheni, S.Si, M.SE Staff Penyunting: Sulastri, S.Si., M.SE...

Read more

BUKU SAKU BROKOLI & KEMBANG KOL

20/05/2025
Pengunaan Bubur Bordo Untuk Pengendalian OPT Buah

Pengunaan Bubur Bordo Untuk Pengendalian OPT Buah

06/11/2024
Petunjuk Teknis PENGENDALIAN OPT KUBIS

Petunjuk Teknis PENGENDALIAN OPT KUBIS

06/11/2024
MENCEGAH ANCAMAN PENYAKIT SISTEMIK JERUK – Bangkitkan Kejayaan Jeruk Lokal

MENCEGAH ANCAMAN PENYAKIT SISTEMIK JERUK – Bangkitkan Kejayaan Jeruk Lokal

06/11/2024

Berita Utama

Survey Indikator Politik Indonesia : Kinerja Kinerja Mentan Amran Tertinggi 84,9%.
BERITA UTAMA

Survey Indikator Politik Indonesia : Kinerja Kinerja Mentan Amran Tertinggi 84,9%.

by Humas Ditjen Hortikultura
10/11/2025
0

Jakarta — Indikator Politik Indonesia yang dipimpin oleh Prof. Burhanuddin Muhtadi mempublikasikan hasil survei atas tingkat kepuasan publik terhadap sejumlah...

Read more
Sinergi Pemerintah dan Industri Perbenihan Hortikultura Dukung Swasembada Pangan Nasional

Sinergi Pemerintah dan Industri Perbenihan Hortikultura Dukung Swasembada Pangan Nasional

09/10/2025
Wamentan Sudaryono Jadikan Pesantren Mitra Strategis Ketahanan Pangan!

Wamentan Sudaryono Jadikan Pesantren Mitra Strategis Ketahanan Pangan!

09/10/2025
Wamentan Sudaryono: Kunci Kesaktian Pancasila Ada di Ketahanan Pangan Indonesia!

Wamentan Sudaryono: Kunci Kesaktian Pancasila Ada di Ketahanan Pangan Indonesia!

02/10/2025
Dorong Nilai Tambah Demi Kesejahteraan Petani, Mentan Amran Perkuat Sektor Perkebunan Sulut

Dorong Nilai Tambah Demi Kesejahteraan Petani, Mentan Amran Perkuat Sektor Perkebunan Sulut

17/09/2025

AGENDA KEGIATAN HORTIKULTURA

  • – 01:00, 06/10/2025 – 08/10/2025 – Kunjungan Oplah
  • – 01:00, 13/10/2025 – RDP Komisi IV DPR
  • – 01:00, 18/10/2025 – Kegiatan P2B Cirebon

ALAMAT KAMI :

KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
Jl. Aup No.3, RT.9/RW.10, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12520
Telp: (021) 7806881
[email protected]
hortikultura.pertanian.go.id

TAUTAN SITUS :

- Kementerian Pertanian
- Kementerian Perdagangan
- PPID Pertanian
- Badan Pusat Statistik
- Lapor
- Layanan Pengadaan Secara Elektronik
- Whistleblowing System

SOSIAL MEDIA :

  @hortvditjenhorti
  DitjenHorti
  @horti.kementan
  @ditjenhorti

Hak Cipta © 2024 Direktorat Jenderal Hortikultura - Kementerian Pertanian RI

No Result
View All Result
  • Halaman Utama
  • Beranda
  • TENTANG KAMI
  • JDIH
  • PERIZINAN
  • STATISTIK
    • Jadwal Rilis
    • Publikasi
  • PERPUSTAKAAN
    • BUKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
    • BUKU DIREKTORAT PERBENIHAN
    • BUKU DIREKTORAT PERLINDUNGAN
    • BUKU DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
    • BUKU LAINNYA

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Aksebilitas

Mode Aksebilitas

Mode Aman Epilepsi
Meredam warna dan menghilangkan kedipan
Mode ini memungkinkan penderita epilepsi untuk menggunakan situs web dengan aman dengan menghilangkan risiko kejang akibat animasi berkedip atau berkedip dan kombinasi warna yang berisiko.
Mode Tunanetra
Meningkatkan visual situs web
Mode ini menyesuaikan website dengan kenyamanan pengguna penyandang disabilitas penglihatan seperti Penurunan Penglihatan, Penglihatan Terowongan, Katarak, Glaukoma, dan lain-lain.
Mode Disabilitas Kognitif
Membantu untuk fokus pada konten tertentu
Mode ini memberikan opsi bantuan berbeda untuk membantu pengguna dengan gangguan kognitif seperti Disleksia, Autisme, CVA, dan lainnya, agar lebih mudah fokus pada elemen penting situs web.
Mode Ramah ADHD
Mengurangi gangguan dan meningkatkan fokus
Mode ini membantu pengguna dengan ADHD dan gangguan perkembangan saraf untuk membaca, menelusuri, dan fokus pada elemen utama situs web dengan lebih mudah sekaligus mengurangi gangguan secara signifikan.
Mode Kebutaan
Memungkinkan penggunaan situs dengan pembaca layar-baca
Mode ini mengonfigurasi situs web agar kompatibel dengan pembaca layar seperti JAWS, NVDA, VoiceOver, dan TalkBack. Pembaca layar adalah perangkat lunak untuk pengguna tunanetra yang diinstal pada komputer dan ponsel cerdas, dan situs web harus kompatibel dengannya.

Pengalaman Membaca

Skala Konten
Default
Kaca Pembesar Teks
Font Terbaca
Ramah Disleksia
Penyorotan Judul
Penyorotan Tautan
Ukuran Font
Default
Line Height
Default
Spasi Huruf
Default
Rata Kiri
Rata Tengah
Rata Kanan

Pengalaman yang Menyenangkan Secara Visual

Kontras Gelap
Kontras Terang
Satu Warna
Kontras Tinggi
Saturasi Tinggi
Saturasi Rendah
Atur Warna Teks
Atur Warna Judul
Atur Warna Latar

Orientasi Mudah

Suara Hening
Sembunyikan Gambar
Papan Ketik Maya
Panduan Membaca
Stop Animasi
Penanda Bacaan
Penyorotan Kursor
Penyorotan Fokus
Kursor Besar Gelap
Kursor Besar Terang
Kunci Navigasi