DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
  • BERANDA
  • TENTANG KAMI
  • JDIH
  • PERIZINAN
  • STATISTIK
    • Jadwal Rilis
    • Publikasi
  • PERPUSTAKAAN
    • BUKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
    • BUKU DIREKTORAT PERBENIHAN
    • BUKU DIREKTORAT PERLINDUNGAN
    • BUKU DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
    • BUKU LAINNYA
  • BERANDA
  • TENTANG KAMI
  • JDIH
  • PERIZINAN
  • STATISTIK
    • Jadwal Rilis
    • Publikasi
  • PERPUSTAKAAN
    • BUKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
    • BUKU DIREKTORAT PERBENIHAN
    • BUKU DIREKTORAT PERLINDUNGAN
    • BUKU DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
    • BUKU LAINNYA
No Result
View All Result
DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
No Result
View All Result
Home BERITA UTAMA

Agroeduwisata Kementan : Topang Ekonomi Bangsa, Sejahterakan Petani

27/10/2023
in BERITA UTAMA
0
Agroeduwisata Kementan : Topang Ekonomi Bangsa, Sejahterakan Petani

*Rilis Kementan, 14 Desember 2020*

Nomor : 1652/R-KEMENTAN/12/2020

Direktorat Jenderal (Ditjen) Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) menggencarkan program agroeduwisata pada 2020. Terdapat 17 lokasi yang akan menjadi sasarannya.

Dirjen Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto, menyatakan, kebijakan tersebut dilaksanakan sesuai visi besar Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, yang menginginkan pemerintah berkontribusi besar terhadap pemulihan ekonomi nasional (PEN) imbas pandemi Covid-19. Namun, tetap menjadikan rakyat kecil, khususnya petani, sebagai aktor utama.

“Agroeduwisata kita pilih karena tren pariwisata ‘Tanah Air’ sedang ‘naik daun’ dalam beberapa tahun terakhir. Namun, terpuruk saat pandemi karena penerapan pembatasan interaksi. Di sisi lain, sektor pertanian juga tumbuh pesat saat naik. Kalau ini kita combine, tentu dampaknya akan besar, baik terhadap perekonomian nasional maupun peningkatan kesejahteraan petani,” tutur Anton, sapaannya, dalam keterangan tertulis, Minggu (13/12).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), rerata pertumbuhan kunjungan turis, terutama wisatawan mancanegara (wisman), mencapai 14% per tahun pada pada 2014-2018. Angka itu lebih tinggi daripada periode 2009-2013 yang rata-rata 9% per tahun.

Masih menurut BPS, kunjungan wisman pada 2009 mencapai 6,32 juta orang. Jumlahnya meningkat pada tahun-tahun berikutnya, 8,8 juta orang pada akhir 2013 dan 2018 menembus 15,81 juta orang.

Lonjakan jumlah wisman ini turut meningkatkan devisa dari sektor pariwisata. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), US$10,761 miliar pada 2015, US$11,206 miliar pada 2016, US$13,139 miliar, dan US$16,426 miliar pada 2018 (angka sementara).

Meski demikian, laju sektor pariwisata melesu seiring terjadinya pandemi Covid-19 yang menghantam nyaris seluruh negara. Pangkalnya, perekonomian global ambruk dan terjadi pembatasan mobilitas orang guna meminimalisasi transmisi.

BPS mencatat, hanya 160.000 wisman yang mengunjungi Indonesia pada Juni 2020 atau turun signifikan hingga 88,82% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 1,43 juta wisman. Secara kumulatif, sebanyak 3,09 juta wisman berlibur ke “Zamrut Khatulistiwa” pada semester I 2020. Artinya, turun 59,96% daripada periode sama 2019 yang berjumlah 7,72 juta kunjungan.

Hal tersebut berimbas terhadap devisa yang dikumpulkan merosot tajam–diproyeksikan anjlok hingga 50%–dan memengaruhi perekonomian nasional. Dengan demikian, angka pengangguran “meroket”. Menurut data Kementerian Pariwasta dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), lebih dari 13 juta pekerja sektor pariwisata terdampak langsung dan 34 juta pekerja di sektor pendukung mengalami efek serupa.

Saat pagebluk, lebih dari 7.000 hotel sempat tidak beroperasi. Jika ada yang terisi, hanya di bawah 5%. Industri penerbangan pun “meriang”. Banyak pesawat parkir di landasan bandara lantaran jumlah penumpang turun imbas pembatasan sosial (social distancing).

Untuk menggeliatkan kembali sektor pariwisata, berbagai upaya dilakukan pemerintah, seperti “mengobral insentif” macam menghapus pajak restoran dan hotel. Kemudian, berimprovisasi dengan menerapkan cleanliness, health, safety, and environment (CHSE).

Pandemi Covid-19 juga mengubah paradigma masyarakat dalam berwisata. Berdasarkan survei Inventure, perusahaan konsultasi, riset, dan pelatihan, CHSE akan menjadi prioritas bagi wisatawan dalam memilih destinasi yang bakal dikunjungi. Sebanyak 61,6% dari 441 responden pun cenderung memilih wisata domestik dibandingkan ke luar negeri.

Sekretaris Ditjen Hortikultura Kementan, Retno Sri Hartati Mulyandari, menambahkan, program Agroeduwisata memiliki beberapa tujuan. Detailnya, membangun model percontohan sistem pertanian terpadu yang mengintegrasikan antar komoditas terkait, terutama florikultura, biofarmaka, buah-buahan, dan sayur-mayur, dalam satu siklus hulu hingga hilir secara berkelanjutan, alih teknologi ciptaan Kementan kepada masyarakat, meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) pertanian, mengintegrasikan implementasi inti dan plasma dalam suatu kawasan, menjadi destinasi wisata; serta mengakselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional.

“Agroeduwisata yang kami kerjakan akan menyasar optimalisasi pengelolaan sumber daya pertanian di wilayah pengembangan guna mewujudkan sistem pertanian berkelanjutan dengan cakupan komoditas unggulan setempat. Dengan demikian, bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan petani, menjadi tempat pelatihan dan inkubasi bisnis, serta model diseminasi inovasi teknologi pertanian,” tuturnya.

Dirinya menerangkan, indikator kesejahteraan petani secara ekonomi tercermin dari peningkatan pendapatan serta konsumsi yang mencakup jumlah, kualitas, dan keragaman. Untuk itu, diperlukan peningkatan produksi, penciptaan nilai tambah, dan menggenjot daya saing produk melalui pemanfaatan sumber daya dari lahan, air, modal, teknologi, SDM, dan sumber daya lainnya dengan menjamin keberlanjutan dan kelestarian sumber daya.

“Keseluruhannya ini dapat tercapai apabila pengelolaan usaha dilakukan dengan skala ekonomis dan menerapkan teknologi maju dan tepat guna. Pengembangan usaha pun harus terintegrasi dari subsistem hulu, produksi, pengolahan, hingga pemasaran. Sementara itu, nilai tambah akan teralisasi melalui pengembangan penanganan pascapanen, _grading_, dan pengemasan (packing),” urainya.

“Oleh karena itu, kami memilih Agroeduwisata karena tergolong model bisnis yang terintegrasi, efisien, dan ekonomis mengingat seluruh upaya-upaya tersebut dilakukan dalam suatu wilayah dan dikemas sebagai wahana edukasi sekaligus wisata,” sambung mantan Kepala Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (Pustaka) Kementan ini.

Dalam pelaksanaannya, Ditjen Hortikultura menggunakan pendekatan pemberdayaan masyarakat dan menerapkan pengelolaan sumber daya berkelanjutan dalam melaksanakan program Agroeduwisata. Opsi tersebut dikedepankan lantaran pemberdayaan membangun rasa memiliki dan menghindari ketergantungan pada program sehingga petani selaku pengelola dapat mandiri.

“Dengan demikian,” jelas Retno, “pemerintah selaku katalisator dan motivator hanya memberikan dukungan mencakup aspek manajemen, pendampingan atau peningkatan kapasitas, fasilitasi peningkatan nilai tambah, akses pasar, kemitraan, dan teknologi. Adanya bantuan sarana dan prasarana hanya sebagai stimulus bagi pengelola.”

Agrowisata Situ Bolang di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat (Jabar), menjadi satu dari 17 lokasi pelaksanaan Agroeduwisata. Usaha yang dirintis Kelompok Tani (Poktan) Agrimania secara swadaya ini dipilih karena terbukti mampu menghidupkan perekonomian masyarakat sekitar, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

“Meski baru diresmikan Oktober 2019, Agrowisata Situ Bolang yang berdiri di atas lahan seluas 15 hektare (ha) mampu mendatangkan 500 pengunjung saat Sabtu dan naik 3-4 kali lipat pada Minggu. Berbagai varietas buah yang dibudidayakan serta produk olahan mangga hasil industri kecil dan menengah (IKM), seperti kerupuk mangga, kopi biji mangga, jus buah mangga dalam kemasan, dan dodol, menjadi daya tarik tersendiri,” ungkapnya.

Selain beragam tanaman buah yang memikat mata dan lidah, Agrowisata Situ Bolang telah dilengkapi berbagai fasilitas dan wahana, baik yang dikelola Poktan Agrimania maupun masyarakat sekitar, seperti kolam berenang untuk anak, berkeliling lokasi dengan ATV atau kuda, kegiatan memanen dan membeli benih atau buah segar, hingga saung bambu untuk beristirahat.

Pengelola, imbuh eks Kepala Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian (BPATP) itu, kini tengah membangun gedung pertemuan berkapasitas 150 orang dan disiapkan mess di sekitarnya. Fasilitas tersebut kelak dimanfatkan peserta pelatihan atau magang untuk beristirahat.

“Kami akan segera menerjunkan tim pakar Balitbangtan hingga perguruan tinggi dalam waktu dekat untuk meningkatkan kapasitas tim pengolah buah mangga menjadi beragam produk turunan yang memiliki nilai tambah bagi masyarakat. Ini bagian dari hilirisasi, terutama peningkatan mutu, tata kelola produksi, pengemasan, dari labeling,” ucapnya.

Selanjutnya, mendorong Agrowisata Situ Bolang menjadi pusat pelatihan pertanian dan pedesaan swadaya (P4S) lantaran budi daya dilakukan secara modern dan sering memberikan edukasi kepada berbagai pihak. Adapun upaya yang dilakukan sebelumnya dengan memberangkatkan salah satu anggota Poktan Agrimania sekaligus petani milenial, Erwin, ke Taiwan untuk menimba ilmu selama setahun.

Selain Agrowisata Situ Bolang, program Agroeduwisata bakal menyasar usaha Poktan Maduma di Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara; TTP Cigombong di Kabupaten Bogor, Agrowisata Jeruk Eptilu di Kabupaten Garut, serta Poktan Rahayutani dan Mekar Setia, BBPP, dan Balitsa Lembang di Kabupaten Bandung, Jabar; Kawasan salak di Kabupaten Sleman, DIY; P4S Citra Muda Kopeng di Kabupaten Semarang, Balingtan di Kabupaten Pati, dan kebun buah Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah; TSP Balitjestro di Kota Batu; Poktan di Kota Agung, Kabupaten Tanggamus, Lampung; serta kebun Cilangkap dan kebun bibit Kamal, Cibubur dan Ciganjur di DKI Jakarta.

Previous Post

Menjadi Pemasok Kentang, Kabupaten Wonosobo Terus Kembangkan Benih Bermutu

Next Post

Pengembangan Food Estate Kalimantan Tengah Sentuh Solidaritas Masyarakat

Humas Ditjen Hortikultura

Humas Ditjen Hortikultura

Next Post
Pengembangan Food Estate Kalimantan Tengah Sentuh Solidaritas Masyarakat

Pengembangan Food Estate Kalimantan Tengah Sentuh Solidaritas Masyarakat

Buku Hortikultura

Buku Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura

BUKU SAKU BROKOLI & KEMBANG KOL

by Admin Perpustakaan
20/05/2025
0

Pengarah: Dr. Ir. Muhammad Taufik Ratule Andi Muhammad Idil Fitri, SE, M.M.   Penyusun : Ernawati HR, SP, MM Heny...

Read more
Pengunaan Bubur Bordo Untuk Pengendalian OPT Buah

Pengunaan Bubur Bordo Untuk Pengendalian OPT Buah

06/11/2024
Petunjuk Teknis PENGENDALIAN OPT KUBIS

Petunjuk Teknis PENGENDALIAN OPT KUBIS

06/11/2024
MENCEGAH ANCAMAN PENYAKIT SISTEMIK JERUK – Bangkitkan Kejayaan Jeruk Lokal

MENCEGAH ANCAMAN PENYAKIT SISTEMIK JERUK – Bangkitkan Kejayaan Jeruk Lokal

06/11/2024
PANDUAN TEKNIS PENGELOLAAN TERPADU KEBUN JERUK SEHAT (PTKJS) – Strategi Pengendalian Penyakit CVPD

PANDUAN TEKNIS PENGELOLAAN TERPADU KEBUN JERUK SEHAT (PTKJS) – Strategi Pengendalian Penyakit CVPD

05/11/2024

Berita Utama

Produksi Beras Nasional Januari–Juli 2025 Tembus 21,76 Juta Ton – Naik 14,49 Persen
BERITA UTAMA

Produksi Beras Nasional Januari–Juli 2025 Tembus 21,76 Juta Ton – Naik 14,49 Persen

by Humas Ditjen Hortikultura
04/06/2025
0

JAKARTA – Produksi beras nasional mengalami lonjakan signifikan sepanjang Januari hingga Juli 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi beras...

Read more
Mentan: Terima Kasih Kepada Petani Dan Seluruh Stakeholders Atas Capaian Spektakuler 4 Juta Ton Cadangan Beras

Mentan: Terima Kasih Kepada Petani Dan Seluruh Stakeholders Atas Capaian Spektakuler 4 Juta Ton Cadangan Beras

04/06/2025
Lewat Forum IMT-GT, Malaysia dan Thailand Belajar Hortikultura di Sumatra Selatan

Lewat Forum IMT-GT, Malaysia dan Thailand Belajar Hortikultura di Sumatra Selatan

22/05/2025
Halal Bil Halal 1446 H Direktorat Jenderal Hortikultura : Bersihkan Hati, Raih Ridho Ilahi

Halal Bil Halal 1446 H Direktorat Jenderal Hortikultura : Bersihkan Hati, Raih Ridho Ilahi

16/04/2025
Panen Raya Serentak di 14 Provinsi, Tulang Bawang Siap Jadi Lokomotif Swasembada Pangan Lampung

Panen Raya Serentak di 14 Provinsi, Tulang Bawang Siap Jadi Lokomotif Swasembada Pangan Lampung

09/04/2025

AGENDA KEGIATAN HORTIKULTURA

  • 08:00 – 09:00, 22/07/2024 – 16/08/2024 – Aksi Cabai Harga Petani
  • 08:00 – 09:00, 17/08/2024 – Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79
  • 11:52 – 17:52, 30/10/2024 – 31/10/2024 – Test Calendar

ALAMAT KAMI :

KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
Jl. Aup No.3, RT.9/RW.10, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12520
Telp: (021) 7806881
[email protected]
hortikultura.pertanian.go.id

TAUTAN SITUS :

- Kementerian Pertanian
- Kementerian Perdagangan
- PPID Pertanian
- Badan Pusat Statistik
- Lapor
- Layanan Pengadaan Secara Elektronik
- Whistleblowing System

SOSIAL MEDIA :

  @hortvditjenhorti
  DitjenHorti
  @horti.kementan
  @ditjenhorti

Hak Cipta © 2024 Direktorat Jenderal Hortikultura - Kementerian Pertanian RI

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • TENTANG KAMI
  • JDIH
  • PERIZINAN
  • STATISTIK
    • Jadwal Rilis
    • Publikasi
  • PERPUSTAKAAN
    • BUKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
    • BUKU DIREKTORAT PERBENIHAN
    • BUKU DIREKTORAT PERLINDUNGAN
    • BUKU DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
    • BUKU LAINNYA

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Aksebilitas

Mode Aksebilitas

Mode Aman Epilepsi
Meredam warna dan menghilangkan kedipan
Mode ini memungkinkan penderita epilepsi untuk menggunakan situs web dengan aman dengan menghilangkan risiko kejang akibat animasi berkedip atau berkedip dan kombinasi warna yang berisiko.
Mode Tunanetra
Meningkatkan visual situs web
Mode ini menyesuaikan website dengan kenyamanan pengguna penyandang disabilitas penglihatan seperti Penurunan Penglihatan, Penglihatan Terowongan, Katarak, Glaukoma, dan lain-lain.
Mode Disabilitas Kognitif
Membantu untuk fokus pada konten tertentu
Mode ini memberikan opsi bantuan berbeda untuk membantu pengguna dengan gangguan kognitif seperti Disleksia, Autisme, CVA, dan lainnya, agar lebih mudah fokus pada elemen penting situs web.
Mode Ramah ADHD
Mengurangi gangguan dan meningkatkan fokus
Mode ini membantu pengguna dengan ADHD dan gangguan perkembangan saraf untuk membaca, menelusuri, dan fokus pada elemen utama situs web dengan lebih mudah sekaligus mengurangi gangguan secara signifikan.
Mode Kebutaan
Memungkinkan penggunaan situs dengan pembaca layar-baca
Mode ini mengonfigurasi situs web agar kompatibel dengan pembaca layar seperti JAWS, NVDA, VoiceOver, dan TalkBack. Pembaca layar adalah perangkat lunak untuk pengguna tunanetra yang diinstal pada komputer dan ponsel cerdas, dan situs web harus kompatibel dengannya.

Pengalaman Membaca

Skala Konten
Default
Kaca Pembesar Teks
Font Terbaca
Ramah Disleksia
Penyorotan Judul
Penyorotan Tautan
Ukuran Font
Default
Line Height
Default
Spasi Huruf
Default
Rata Kiri
Rata Tengah
Rata Kanan

Pengalaman yang Menyenangkan Secara Visual

Kontras Gelap
Kontras Terang
Satu Warna
Kontras Tinggi
Saturasi Tinggi
Saturasi Rendah
Atur Warna Teks
Atur Warna Judul
Atur Warna Latar

Orientasi Mudah

Suara Hening
Sembunyikan Gambar
Papan Ketik Maya
Panduan Membaca
Stop Animasi
Penanda Bacaan
Penyorotan Kursor
Penyorotan Fokus
Kursor Besar Gelap
Kursor Besar Terang
Kunci Navigasi