*Rilis Kementan, 18 Oktober 2020*
Nomor : 1416/R-KEMENTAN/10/202
Pemerintah tengah mencanangkan pembangunan food estate di Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara. Tujuan dari pembangunan food estate ini adalah untuk memperkuat cadangan pangan nasional. Komoditas utama food estate Kalimantan Tengah berupa padi dan singkong, namun selain itu akan ada komoditas lain berupa komoditas perkebunan dan hortikultura.
Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa lumbung pangan nantinya tidak hanya padi saja. Perlu sekali dikembangkan produk-produk pertanian seperti sayuran dan buah-buahan.
Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto mengatakan Food estate akan melibatkan seluruh stakeholder, dari petani, pemerintah, akademisi hingga swasta untuk membangun kawasan pertanian skala besar.
“Direktorat Jenderal Hortikultura telah menyiapkan strategi untuk mendukung pengembangan food estate Kalimantan Tengah dengan menyiapkan pengembangan kawasan buah dan sayuran dilokasi food estate” ujar Prihasto dalam keterangan tertulisnya, Minggu (18/10).
Komoditas hortikultura akan dikembangkan berada di atas lahan seluas 473 hektare. Kabupaten Kapuas dengan luasan 220 hektare akan ditanam jeruk 140 hektare, durian 40 hektare, cabai rawit 20 hektare dan sayuran daun (kangkung dan sawi) 20 hektare. Sementara itu di Kabupaten Pulang Pisau dengan total areal 253 hektare rencananya akan ditanami durian 110 hektare, kelengkeng 100 hektare, cabai rawit 20 hektare serta sayuran daun (kangkung dan sawi) seluas 23 hektare.
Untuk mendukung pengembangan kawasan hortikultura di Food Estate Lahan Rawa Kalimantan Tengah, Direktorat Perbenihan Hortikultura menyediakan benih jeruk varietas siam banjar 28 ribu batang, durian varietas gelapir 3 ribu batang, durian varietas kromo banyumas 12 ribu batang dan kelengkeng varietas kateki 10 ribu batang. Penananaman ini dijadwalkan pada awal November 2020.
Kepala Seksi Produksi Benih Hortikultura, Langgeng Muhono saat memeriksa benih durian kromo banyumas di Balai Benih Hortikultura (BBH) Wilayah Banyumas Provinsi Jawa Tengah mengatakan, “Untuk pengembangan buah di Food Estate Kalimantan Tengah akan menggunakan durian varietas kromo banyumas karena adaptasinya luas sehingga dapat di tanam di beberapa daerah.”
Durian ini, kata Langgeng, memiliki ketebalan daging buah 1 – 2 cm, rasanya manis legit, bijinya kecil dan pipih, warna buahnya kuning tua dan oranye. Ciri khas inilah yang membuat durian Kromo Banyumas digemari oleh banyak orang.
“Keistimewaan durian kromo tidak hanya pada ketebalan buah dan rasanya saja. Pohon durian kromo bisa menghasilkan buah dengan bobot lebih dari 10 kilogram. Kalau menurut masyarakat Banyumas, buah yang dari pohon indukannya langsung ada yang mencapai bobot 12 kilogram. Tapi kalau berat rata-rata buahnya kisaran tiga sampai empat kilogram,” tambahnya.
Direktur Perbenihan Hortikultura, Sukarman menyatakan akan mendukung pengembangan food estate dengan menyediakan benih bermutu yang diproduksi oleh Balai Benih Hortikultura yang ada di masing-masing provinsi. Hal ini sebagai wujud komitmen bersama.
Kepala BBH Wilayah Banyumas Asih Suciati menyampaikan, “BBH Jawa Tengah akan mendukung kegiatan Kementerian Pertanian terkait dengan pengembangan kawasan buah dan pengembangan food estate di Kalimantan Tengah dengan memproduksi benih bermutu, salah satunya yaitu durian varietas kromo banyumas.”