Jakarta (28/8) – Direktorat Jenderal Hortikultura menggelar pelatihan untuk Tim Kreatif dengan mengusung topik “Pelatihan Membuat Materi Publikasi dan Drone”. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi Tim Kreatif Direktorat Jenderal Hortikultura dalam menjalankan fungsinya. Beberapa materi yang dipelajari di antaranya desain grafis, membuat tayangan dengan Microsoft Power Point dan penggunaan drone.
“Kalau saya lihat ada materi desain grafis, membuat presentasi yang menarik dan drone movement. Setelah pelatihan ini saya harap jangan sampai ada yang tidak bisa menerbangkan drone. Sehingga apabila Ditjen Hortikultura sedang mengadakan kegiatan, tim kreatif sudah siap pada tugasnya.” ujar Sekretaris Ditjen Hortikultura, Retno Sri Hartati Mulyandari.
Dirinya berharap desain serta dokumentasi yang diambil harus benar-benar hasil kerja dari tim kreatif. Oleh karena itu pelatihan ini harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin.
“Seminim apapun kemampuan jika tidak ada aksi dan eksekusi maka tidak akan berguna. Jangan pernah takut gagal untuk melakukan hal baru. Sedikit kesalahan adalah hal yang wajar,” terangnya.
Pada sesi pertama desain grafis, peserta diajak untuk menggunakan aplikasi dasar Canva. Aplikasi ini dipakai untuk membuat flyer, infografis dan bahan presentasi yang terbilang mudah digunakan.
“Hal yang utama sebelum sebelum memulai desain, dalam pelatihan ini dibagi menjadi dua sesi yaitu re-create dan create. Untuk kebutuhan publikasi jangan mudah mengunggah gambar dari Google, karena gambar tersebut memiliki copyright,” ujar trainer PT Wina Sarana Utama, Naufal Akbar.
Naufal menjelaskan sebelum benar-benar mendesain pada aplikasi canva harus mengaitkan pada akun Google masing-masing, menentukan ukuran desain serta mengetahui art word, template, elemen, teks, jenis font dan tools lainnya.
Untuk sesi materi pembuatan presentasi, trainer lainnya, Muhammad Syaifuddin mengungkapkan bahwa presentasi itu adalah hal bagaimana cara memenggal kata, desain, dan membuat judul yang benar.
“Ini adalah poin penting dalam sebuah presentasi. Kemudian tidak lupa juga bagaimana khalayak mendapatkan informasi dengan baik,” terangnya.
Sementara itu, pengaplikasian drone secara umum merupakan hal penting untuk perusahaan dalam memberikan hasil gambar dan video yang mumpuni.
Stefanus Aditya Kebingin dalam praktiknya menjelaskan detail pengaturan serta fungsi dari drone. Dalam pelatihan tersebut ia mengatakan bahwa drone memiliki sensor yang terdapat di depan dan bawah.
“Saat ini yang diajarkan yaitu drone movement (pergerakan drone) mulai dari menerbangkan dan menempatkan kembali ke tempat awal. Bagi pemula untuk pengambilan gambar, pastikan drone freemove terlebih dahulu,” terang Aditya.
Sementara itu dari ketiga sesi materi yang dilakukan, terdapat hadiah apresiasi yang diberikan Direktorat Jenderal Hortikultura untuk lima peserta terbaik yang telah mengikuti praktik kegiatan.
Setelah kegiatan berjalan dengan lancar selama dua hari, peserta tampak antusia mengikuti materi yang tiap akhir sesi diisi aneka hadiah lomba. Peserta merasa menerima banyak sekali pengalaman serta pembelajaran yang didapatkan. Panitia pun tidak menutup kesempatan apabila peserta menginginkan sesi pendalaman pada hari-hari lainnya.
“Semoga apa yang kita dapatkan menjadi semangat baru bagi teman-teman untuk memberikan kontribusi lebih kepada Direktorat Jenderal Hortikultura, serta dapat mempraktekkan kembali apa yang sudah didapatkan pada pelatihan,” tutup Kepala Bagian Umum Ditjen Hortikultura, Muhammad Andi Idil Fitri.