Sekitar 2.500 hingga 3.000 hektare lahan bawang putih di wilayah Kabupaten Temanggung akan memasuki musim panen raya pada Maret – April nanti. Sebagai sentra produksi bawang putih terbesar di Indonesia, Temanggung digadang sekaligus menjadi sentra benih bermutu nasional. Pemerintah telah mencanangkan 2019 sebagai tahun swasembada benih bawang putih.
“Sejak pemerintah menggalakkan kembali program swasembada bawang putih tahun 2017 lalu, perkembangan penanaman di Kabupaten Temanggung luar biasa pesat. Nyaris seluruh lahan produktif di kawasan lereng Sumbing dan Sindoro ditanami bawang putih, terutama pada musim tanam November hingga Desember,” ujar Agus, Ketua Kelompoktani Sri Rejeki II sekaligus penangkar benih bawang putih Desa Glapansari, Kecamatan Parakan Temanggung.
“Sebelum ada program dari pemerintah, biasanya hanya ratusan hektar yang tertanami bawang putih, namun sekarang sudah ribuan. Petani biasanya tanam bawang putih sebelum tembakau,” ujar Agus semangat. “Petani berharap program pemerintah jalan terus, kami siap mendukung. Tahun 2019 kami siap membantu penyediaan benih dengan harga yang lebih wajar dibanding tahun sebelumnya. Lagian panen tahun ini diperkirakan melimpah,” katanya.
Petani sekaligus penangkar benih lainnya, Tito Cantoko mengaku pertanaman bawang putih musim tanam November – Desember 2018 lalu pertumbuhannya rata – rata bagus. “Selain musimnya sesuai, petani sudah punya pengalaman di musim tanam sebelumnya. Saya yakin benih tahun 2019 nanti lebih baik dan mencukupi,” ujar Tito.
Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Temanggung, Sigit Sulistyo Budi merinci setidaknya terdapat 17 kecamatan di Temanggung siap panen. Lokasi tersebut di antaranya Parakan, Kledung, Tretep, Bansari, Bulu, Tlogomulyo, Ngadirejo dan Selopampang. Rata – rata didominasi varietas lokal Lumbu Hijau dan Lumbu Kuning. “Hasil panen bulan Maret – April akan dijadikan benih siap ditanam mulai bulan September nanti,” jelas Sigit.
Sigit menambahkan, dari hasil panen seluas 3 ribu hektare, jika rata – rata menghasilkan benih 3 ton per hektare maka ketersediaan benih di Temanggung mencapai 9 ribu ton. “Per hektare lahan biasanya butuh 500 kg sehingga ketersediaan benih di Temanggung cukup untuk kebutuhan tanam seluas 18.000 hektar,” urainya.
Kasubdit Bawang dan Sayuran Umbi Ditjen Hortikultura, Moh Agung Sunusi saat melakukan kunjungan ke Parakan dan Kledung menyebut Temanggung sebagai tulang punggung produksi benih bawang putih. “Petani di Temanggung rata-rata sudah berpengalaman tanam karena memang sejak dulu aslinya sentra bawang putih. Tanahnya juga sangat subur. Impor besar-besaran telah membuat sebagian besar petani kalah bersaing. Kini, Alhamdulillah berkat adanya program pengembangan kawasan dan wajib tanam importir, kawasan ini bisa bangkit kembali,” ungkap Agung.
Menurut Agung, Kementerian Pertanian akan terus menggencarkan penanaman bawang putih ke seluruh wilayah di Indonesia. “Tahun 2018 lalu kita tanam 6.400 hektar di 79 kabupaten. Tahun 2019 nanti kita rencanakan tanam 10.425 hektare di 110 kabupaten melalui APBN. Saat ini program wajib tanam juga sudah menjangkau sekitar 42 kabupaten. Artinya, petani kita sangat antusias menyambut program swasembada bawang putih,” imbuhnya.
Penulis : Moh Agung Sunusi
Editor : Desy