Pihak Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan produksi bawang merah tahun ini akan surplus banyak. Dari proyeksi dan realisasi produksi yang sudah berjalan, produksi tahun ini diperkirakan 1,1 juta ton, dan konsumsi hanya 950.000 ton.
Hal ini disampaikan Dirjen Hortikultura Kementan Spudnik Sujono Kamino saat kunjungan kerja para angggota DPR RI Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (16/6/2015)
Ia mengatakan saat ini sebagian besar sentra produksi bawang merah sedang panen. Puncak panen bawang merah terjadi pada Juli termasuk di Brebes yang menyumbang 50% pasokan nasional.
Sujono mengatakan daerah lain seperti Bima Nusa Tenggara Barat juga sedang panen. Pasokan bawang merah memang didominasi dari Jawa dan Bima.
“Sebetulnya supply di Jawa aman. Per tahun kita produksi bawang 1.100.000 ton aman, kebutuhan hanya 950.000 ton, itu surplus sebetulnya,” katanya.
Misalnya pada Juni, konsumsi diperkirakan mencapai 90.000 ton, sedangkan panen bawang merah sebanyak 140.000 ton artinya bulan ini surplus banyak. Ia juga mengatakan dengan produksi yang cukup maka seharusnya harga bawang merah stabil namun bila masih ada kenaikan harga maka akan langsung dilakukan operasi pasar (OP) oleh Perum Bulog.
“Pak Salam, manajer Pasar Induk, laporkan ke kami sejak tanggal 9 Juni harga-harga cenderung stabil. Kemarin kan terasa manfaat OP, bawang lokal kita bawa langsung dari Brebes, belum ada seminggu, ibu rumah tangga suka karena lebih fresh,” katanya
Berdasarkan data Kementan, realisasi dan sasaran produksi bawang merah 2015, Kementan mencatat produksi bawang merah lokal berturut-turut dari Januari-Mei 2015 yaitu 116.336 ton, 83.056 ton, 65.278 ton, 94.152 ton, dan 86.914 ton.
Kebutuhan bawang merah untuk periode yang sama berturut-turut dari Januari-Mei 2015 yaitu 79.474 ton, 76.242 ton, 76.974 ton, 76.856 ton, dan 76.959 ton.
Artinya bila dibandingkan antara produksi dan kebutuhan, rata-rata dalam 5 bulan pertama 2015 terjadi surplus selama 4 bulan. Defisit produksi hanya terjadi di bulan Maret 2015.
Pada Januari terjadi surplus bawang merah 36.862 ton, Februari surplus 6.814 ton, Maret terjadi defisit 11.696 ton, April surplus 17.296 ton, dan Mei surplus 9.955 ton. (Sumber : www.detik.com)