Enrekang – Dalam rangka optimalisasi lahan kering, Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian saat ini tengah melaksanakan Proyek Pengembangan Hortikultura di Lahan Kering atau dikenal dengan _Horticulture Development in Dryland Areas Project_ (HDDAP). Kegiatan ini dikerjakan di atas lahan 10 ribu hektare terbentang di 13 kabupaten dari 7 provinsi di Indonesia. Proyek ini merupakan kerja sama antara Kementerian Pertanian bersama ADB dan IFAD dalam kurun waktu 2024 hingga 2028.
Guna mematangkan rencana pelaksanaan tahun 2024 dan 2025, Direktorat Jenderal Hortikultura menerjunkan tim ke Kabupaten Enrekang, salah satu dari 13 kabupaten penerima proyek. Bersama Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang, PPL dan calon petani penerima manfaat, tim melakukan sosialisasi dan konsolidasi penyusunan jadwal kegiatan HDDAP. Tim juga melakukan verifikasi CPCL di Kecamatan Angeraja untuk komoditas bawang merah 130 hektare dan Kecamatan Baroko untuk komoditas kentang 60 hektare
Project Manager HHDAP, Jekvy Hendra mengatakan bahwa tujuan kunjungan lapang adalah untuk memastikan kesiapan petani dan lahan untuk pelaksanaan HDDAP tahun 2024 – 2025.
“Seluruh tim yang diterjunkan ke lapangan tujuannya adalah melakukan sosalisasi dan pemetaan lahan petani agar dipastikan kesesuaiannya dengan SID yang sudah ditetapkan,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Senin (3/6/2024).
Secara umum, lanjut Jekvy, keadaan topografi di Kecamatan Angreaja dan Baroko didominasi oleh perbukitan lahan miring yaitu sekitar 84,96 persen dari luas wilayah. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam verifikasi dan validasi lapang. Kemiringan lahan bervariasi berkisar antara 15º sampai dengan 50º pada lahan-lahan yang berada di tepi jalan.
Tampak antusiasme luar biasa dari para petani Enrekang menjadi angin segar tersendiri dalam mensukseskan keberhasilan proyek ini. Koordinator penyuluh kecamatan, Angreara Hasbi menyatakan siap berkomitmen dalam melaksanakan proyek HDDAP.
“Dengan adanya proyek HDDAP ini, kami berharap indeks pertanaman dan produktivitas tanamannya dapat meningkat khususnya pada musim kemarau. Dengan demikian akan dapat meningkatkan pendapatan petani dan masyarakat Enrekang secara umum,” ujar Hasbi.
Pada kunjungan ini turut dilakukan identifikasi calon penggerak Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP). Beberapa koperasi dan gapoktan menjadi target dibentuknya Korporasi Petani Hortikultura yang akan mengelola HDDAP ke depannya. Selaras dengan mulainya proyek ini sinergitas dari semua pihak di Kabupaten Enrekang juga diharapkan mampu menjadi daya gedor dalam meningkatkan kesejahteraan petani.