Grobogan – Kebutuhan akan bahan pokok terutama bahan pangan selalu meningkat memasuki bulan suci Ramadhan dan hari raya Idul Fitri.
Kementerian Pertanian khususnya Direktorat Jenderal Hortikultura melakukan langkah antisipatif guna menjaga stabilitas stok dan ketersediaan pangan utamanya komoditas cabai dan bawang merah sejak dini. Himbauan dalam pengaturan pola dan waktu tanam di berbagai daerah sentra, penerapan budidaya yang baik, pengawalan distribusi, hingga membentuk Champion Cabai dan Bawang Merah.
Para champion mulai bergerak amankan pasokan cabai dan bawang merah nasional menjelang hari raya Idul Fitri.
Champion bawang merah Kabupaten Grobogan, Kurdi, menyatakan kesiapannya mendukung pemerintah dalam mengamankan pasokan menjelang puasa dan lebaran.
“Kondisi pertanaman bawang merah kini memasuki masa awal tanam, di mana usia tanam rerata di 15 hst. Harapannya pertanaman petani binaan di Kecamatan Klambu seluas 500 hektar dapat mendukung ketersediaan bawang merah menyambut lebaran,” ujar Kurdi yang juga menjabat sebagai Ketua Kelompok Ngudi Makmur.
Kurdi menambahkan, Grobogan saat ini memiliki stok benih yang cukup banyak sehingga permasalahan ketersediaan benih yang dapat mempengaruhi harga tidak menjadi masalah. Petani bawang merah pada umumnya menyediakan benih secara mandiri dari hasil panen di pertanaman sebelumnya.
“Bawang merah yang ditanam di Grobogan mayoritas varietas Bima Brebes dengan provitas mencapai 10-15 ton per hektar. Harga ditingkat konsumen saat ini untuk bawang merah grade A mencapai Rp 20-25 ribu per kg, grade B mencapai Rp 15-20 ribu per kg, dan grade C dibawah Rp 15 ribu per kg,” lanjut Kurdi.
Langkah antisipatif dalam pengamanan stok menjelang hari raya juga dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan. Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan, Maryati, menyatakan pihaknya terus meningkatkan koordinasi dan monitoring terhadap pertanaman hortikultura khususnya komoditas cabai dan bawang merah yang sering mengalami fluktuasi harga di pasaran.
“Adanya champion cabai dan bawang menjadi langkah strategis dalam hal kemudahan koordinasi dan monitoring di tingkat kabupaten. Dinas siap hadir dan berkolaborasi dengan Kementan, seluruh petani termasuk para champion hortikultura dalam memastikan ketersediaan pasokan cabai dan bawang merah menjelang Ramadhan,” ujar Maryati.
Tak hanya sebatas melakukan koordinasi dan monitoring, lanjut Maryati, kegiatan introduksi cara budidaya cabai dan bawang merah yang baik juga menjadi fokus pendampingan. Di sisi lain, pendampingan terkait adanya perubahan cuaca dan serangan OPT juga menjadi fokus pengamanan mengingat belakangan intensitas hujan cukup tinggi.