Jakarta (2/9) – Bertempat di Gedung Kementerian Pertanian, Menteri Pertanian, Wakil Komisi IV DPR RI bersama Kepala BKN dan jajaran Kementerian PAN – RB berikut Bupati/Walikota Se-Indonesia menjadi saksi pengangkatan 7.684 orang THL – TB Penyuluh Pertanian menjadi CPNS.
Dalam pelaksanaan pertemuan tersebut sekaligus penandatangan Nota Kesepahaman yang dilakukan bersama 449 Bupati/Walikota dalam hal pelaksanaan Pengadaan CPNS Penyuluh Pertanian. Pengangkatan CPNS ini diketahui berasal dari Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu (THL-TB) Penyuluh.
Pelaksanaan ini merupakan tindaklanjut dari Pertemuan Sosialisasi Pengangkatan CPNS Penyuluh Pertanian dari THL-TB Penyuluh Pertanian dan Pengisian e-Formasi Penyuluh Pertanian yang dilaksanakan pada tanggal 2 – 3 Agustus 2016 lalu.
Sebagai informasi, Indonesia terdiri dari 71.479 desa. Penyuluh pertanian yang ada selama ini sejumlah 44.890 orang yang terdiri dari 25.734 PNS dan 19.156 orang THL – TB. Sementara rasio penyuluh pertanian ideal yang dibutuhkan sejumlah 1 orang untuk 1 desa. Sehingga sisa penyuluh yang masih dibutuhkan sebanyak 26.589 orang.
Dalam sambutannya Mentan mengucapkan terima kasih kepada Bupati/Walikota dan juga para THL atas kerja kerasnya sehingga kegiatan hari ini dapat terlaksana. “Saya yakin dengan terlaksananya penandatangan Nota Kesepahaman ini merupakan tahap lanjutan dari keberlangsungan pertanian ke depan”, ujar Mentan.
Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Menteri Pertanian dengan Bupati/Walikota ini merupakan tindak lanjut dari Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor : B/2462/M.PAN.RB/07/2016 tanggal 14 Juli 2016, tentang Usulan Formasi Kebutuhan PNS Penyuluhan Pertanian dan Pelamar THL – TB Penyuluh Pertanian.
Kepala BKN Pusat, Bima Harya Wibisana menyatakan bahwa formasi yang disediakan Kementerian Pertanian untuk Penyuluh Pertanian merupakan upaya yang telah diperjuangkan sejak lama.
“Prasyarat telah dilakukan sebaik-baiknya karena telah melalui tes. Formasi yang terisi sebanyak 7.684 orang. Sementara yang memenuhi kriteria di bawah usia 35 tahun terdapat 6.074 orang”, ujar Bima Harya
Sesuai Surat Menteri tersebut pada prinsipnya Menteri PAN-RB menyetujui untuk menyeleksi para calon pegawai negeri sipil yang berusia di bawah 35 tahun dengan sistem Computer Assested Test (CAT). Berdasarkan hasil verifikasi, THL –TB yang lolos sebanyak 6.074 orang dari total 19.156 THL – TB Penyuluh Pertanian.
Bagi di atas usia 35 tahun disarankan diangkat melalui jalur Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang nomor 19 tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, Pasal 46 ayat 4 dan Permentan No 72 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Formasi Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian sebanyak 44.890 orang.
Untuk itu Kementerian Pertanian mengusulkan kepada Menteri PAN – RB guna peningkatan status kepegawaian 7.684 orang THL –TB Penyuluh Pertanian yang berusia maksimal 35 tahun untuk menjadi CPNS Penyuluh Pertanian. Nota kesepahaman ini dimaksudkan untuk menjamin pelaksanaan seleksi CPNS Penyuluh Pertanian dari Pelamar THL – TB dan penyediaan anggara Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota berkaitan dengan peningkatan status kepegawaian pelamar THL – TB yang lulus seleksi, serta komitmen untuk tidak mengalihtugaskan ke dalam jabatan lain. Diharapkan dengan adanya pengangkatan CPNS Penyuluh Pertanian ini akan mengisi kekurangan jumlah para penyuluh pertanian di lapangan sehingga dapat meningkatkan capaian kinerja Kementerian Pertanian.
Penyuluh pertanian sebagai mitra petani dan garda terdepan dalam pembangunan pertanian dituntut untuk memfasilitasi proses pembelajaran petani, tidak hanya sampai terwujudnya ketersediaan dan kemampuan petani untuk mengadopsi teknologi yang direkomendasikan, tetapi juga mengawal dan mendampingi petani guna memastikan penerapan teknologi tersebut.
Wakil Komisi IV DPR RI Herman Khaeron dalam sambutannya menyebutkan bahwa THL – TB Penyuluh Pertanian senantiasa berjuang di lapangan, di daerahnya masing- masing. Sehingga upaya ini merupakan dukungan atas kinerja mereka.
“Saya kira ini berkat perjuangan bersama. Kami tidak henti-hentinya berusaha untuk bersama”, ucap Herman diikuti tepuk tangan hadirin.
Penulis: Desy Puspita