DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
  • Beranda
  • TENTANG KAMI
  • JDIH
  • PERIZINAN
  • STATISTIK
    • Jadwal Rilis
    • Publikasi
  • PERPUSTAKAAN
    • BUKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
    • BUKU DIREKTORAT PERBENIHAN
    • BUKU DIREKTORAT PERLINDUNGAN
    • BUKU DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
    • BUKU LAINNYA
  • Beranda
  • TENTANG KAMI
  • JDIH
  • PERIZINAN
  • STATISTIK
    • Jadwal Rilis
    • Publikasi
  • PERPUSTAKAAN
    • BUKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
    • BUKU DIREKTORAT PERBENIHAN
    • BUKU DIREKTORAT PERLINDUNGAN
    • BUKU DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
    • BUKU LAINNYA
No Result
View All Result
DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
No Result
View All Result
Home BERITA UTAMA

Pisang Mas Kirana Asal Lumajang Mampu Bersaing di Pasar Global

18/12/2023
in BERITA UTAMA
0
Pisang Mas Kirana Asal Lumajang Mampu Bersaing di Pasar Global

Rilis Kementan, 12 Agustus 2021
Nomor : 776/R-KEMENTAN/8/2021

Kementerian Pertanian (Kementan) bertekad terus mendorong peningkatan kesejahteraan petani di antaranya dengan hasilkan produk hortikultura yang berdaya saing dan berkelanjutan. Hal ini sebagaimana disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa di masa pandemi covid 19, hortikultura banyak dicari untuk peningkatan imun. “Buah apa yang kurang di Indonesia. Kita memiliki buah-buah tropis yang tidak ada di negara lain sehingga sangat terbuka untuk bisa dinikmati oleh dunia. Ayo kita makan buah Indonesia karena bisa jaga imun yang ada menjadi sebuah upaya untuk meningkatkan nutrisi badan kita dan tubuh kita makin sehat, ” ujarnya

Lebih lanjut Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto menyampaikan bahwa salah satu komoditi yang menjadi primadona di pasar domestik maupun prospektif dilirik pasar global adalah pisang mas kirana. Pasar ekspor pisang mas Kirana dari Lumajang saat ini luar biasa.

“Pengembangan pisang mas kirana didukung semua pihak. Kementan telah bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan UMKM, jadi ini bisa jadi tonggak pengungkit program Direktorat Jendral (Ditjen) Hortikultura, yakni pengembangan Kampung Hortikuktura khususnya Kampung Pisang Mas Kirana dengan kelembagaan ekonomi petani berbasis korporasi di antaranya melalui koperasi dan pengembangan UMKM Hortikultura, ” kata Sekretaris Ditjen Hortikultura, Retno Sri Hartati Mulyandari.

Pengembangan kelembagaan hortikultura ini, lanjut Retno, diharapkan juga didukung dengan penguatan investasi melalui pinjaman lunak berbasis Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun dari Kemenkop untuk pengusaha mikro, tanpa jaminan dalam jangka waktu satu tahun. “Selain itu juga dibantu dengan adanya penguatan kelembagaan berbasis korporasi di antaranta dengan membentuk koperasi petani pisang,” tambah Retno.

Sementara menurut Direktur Buah dan Florikultura, Liferdi Lukman menyampaikan bahwa pisang mas kirana merupakan salah satu buah khas dari Kabupaten Lumajang. Pisang ini memiliki karakteristik ukuran, rasa dan warna kulit yang kuning cerah sehingga diminati pasar domestik maupun pasar global. Karena karakternya yang khas, pisang ini baru bisa dikembangkan di tiga kecamatan di lereng Gunung Semeru yakni di Kecamatan Senduro, Pasrujambe, dan Gucialit.

“Pisang merupakan komoditas unggulan untuk pengembangan kampung buah. Pada tahun 2021 saja 56 Kampung Pisang dikembangkan dengan skala ekonomi di Indonesia dan di antaranya adalah pisang mas kirana yang sudah mulai dikembangkan tidak hanya di Lumajang namun juga di daerah lain di antaranya Tanggamus dan Gunung Kidul, ” ungkapnya

Dari Kantor Pemda Kabupaten Lumajang, Bupati Lumajang Thoriqul Haq menegaskan pisang mas kirana ini bisa tumbuh subur di wilayahnya karena sudah menjadi budaya dan sosial kultural masyarakat Lumajang. Pihaknya telah melakukan berbagai kebijakan strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayahnya melalui budidaya pisang mas ini dengan menggandeng berbagai perguruan tinggi dan lembaga Litbang untuk penciptaan inovasi dan penerapan teknologi hulu-hilir.

“Hampir setiap masyarakat menanam pisang di halaman. Kami juga sedang melakukan langkah pengalihan tanaman yang tadinya berbasis pupuk kimia menjadi pupuk organik,” ujar Thoriqul Haq.

Orang nomor satu di Pemerintahan Lumajang ini menjelaskan, saat ini lebih dari 25 varietas pisang yang terdapat di Lumajang. Semua ini bisa tumbuh baik karena adanya dukungan irigasi yang baik dengan kualitas air yang sangat bagus dari pegunungan. Hanya saja, potensi pasar ekspor pisang ini belum tergarap lantaran pihaknya belum bisa memenuhi permintaan yang cukup tinggi di pasaran.

“Pada 2014 ada 12 buyer untuk tujuan ekspor namun problematikanya permintaan lebih besar dibandingkan produksinya” jelasnya.

Thoriqul menyadari pasar pisang mas kirana ini belum tersambung ke pasar berbasis industri. Sebab di Lumajang budidaya pisang masih secara kultural tradisional sehingga jangkauan konsumennya hanya untuk jangka pendek. Selain itu, pemasaran untuk pisang khas Lumajang ini masih terbatas mengingat keterbatasan kapasitas priduksinya walau permintaan ekspor cukup tinggi.

“Di sinilah perlunya pemantapan kelembagaan asosiasi petani pisang seroja. Diperlukan adanya pelatihan untuk pengembangan pisang berbasis industri. Saya juga meminta para pemilik HGU untuk mengalokasikan lahannya untuk kemitraan usaha dengan masyarakat,” tambah bupati yang berusia 44 tahun ini.

Kepala Dinas Pertanian Lumajang Paiman menambahkan, bahwa saat ini peminat pisang mas kirana sangat tinggi karena kualitasnya terjamin dengan sistem budidaya yang digunakan masih organik. Terkait global Good Agricultural Practices (GAP), pihaknya sudah bekerjasama dengan Kemenhumham untuk identifikasi terkait persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat kembali meraih sertifikasi Global GAP dan Indikasi Geografis untuk pisang mas kirana sebagai Produk khas Lumajang.

Pisang Mas Kirana Lumajang ini dikategorikan sebagai produk Indikasi Geografis sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merk dan Indikasi Geografis. “Karena Pisang Mas Kirana memiliki ciri khas atau karakteristik dari suatu produk yang mengindikasikan suatu daerah yakni Lumajang sebagai tempat asal terdapatnya produk tersebut,” katanya.

Karena itu, dia meminta dukungan dari Kementan utamanya dari Ditjen Hortikultura, Kementerian Perdagangan untuk mengawal tahapan demi tahapan dalam meraih kembali sertifikasi Global GAP untuk pisang khas Lumajang ini.

Sementara itu, Tim dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur, Paulina Evy Retnaning menegaskan pentingnya integrasi dalam rangka peningkatan daya saing dan ekspor pisang mas kirana berkelanjutan. Selain itu juga integrasi kerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UMKM, Kementerian Perindustrian, termasuk lembaga keuangan dan industri untuk memberikan peluang investasi dari hulu hingga hilir. “Inovasi dari hulu ke hilir akan diupayakan okeh Tim.BPTP mulai dari pemberongsong, hingga pengolahan dalam bentuk sale, selai dan sebagainya hasil dari sortiran yang segar,” katanya.

Termasuk dalam hal ini, perluasan jaringan pemasaran dan pengembangan diversifikasi produk olahan pisang yang berskala industri untuk memenuhi pasar domestik dan ekspor. “Ditjen horti, BKP dan Barantan bersama Kemendag berkomitmen untuk mengawal tahapan demi tahapan dalam meraih kembali sertifikasi Global GAP sebagai syarat ekspor,” jelasnya.

Great Giant Peanaple (GGP), Welly Soegiono mengatakan komoditi pisang mas kirana ini telah terbukti memberikan kontribusi besar bagi pendapatan petani di Lumajang. Diakuinya, dalam mengembangkan pisang di Tanggamus, awalnya mendapat penolakan dari masyarakat untuk perluasan pasar pisang mas ini. Namun setelah petani mendapatkan keuntungan, kini makin banyak petani yang mendaftar untuk tergabung dengan GGP. “GGP yang sukses dengan pisang Tanggamus dengan ekspor ke Singapura, Jepang dan China, bukan mustahil kesuksesan ini bisa menular ke pisang mas kirana jika di hukunya dapat terjaga dengan baik,” katanya.

Dia pun mengingatkan pentingnya pemuliaan genetik pisang mas kirana Lumajang ini agar lebih berkembang. Begitu pun ketika tergabung dengan perusahaan, maka perusahaan besar jangan dianggap sebagai pesaing tengkulak kecil, karena perusahaan besar fokus ke pasar modern. “Bisnis pisang mas kirana Lumajang harus jalan karena pasti akan menarik sektor lain,” papar Welly.

Welly sendiri mengaku fokus pada pengembangan pisang tanggamus berasal dari kultur jaringan asli Tanggamus. Agar bisa menghasilkan jenis pisang berkualitas tinggi, menurutnya, sangat diperlukan peningkatan kapasitas petani untuk menghasilkan produk yang high end. GGP menerapkan sistem dalam pengembangan pisang di Jembrana Bali dengan sistem creating share value (CSV), yang berorientasi pasar. “Intinya juga harus menghindarkan petani dari kerugian dan kalau sekali ekspor harus bisa kontinyu. Lebih untung jual pisang mas kirana di dalam negeri. Namun demikian, meskipun ekspor untungnya kecil tapi kuantitasnya tinggi. CSV merulakan salah satu konsep untuk penumbuhan sentra ekonomi baru tanpa penguasaan lahan oleh swasta,” tambah dia.

Aspek perbenihan juga menjadi perhatian utama. Balai Penelitian Buah Tropika (Balitbu Tropika) menyadari bahwa permintaan pisang mas kirana besar tetapi produksinya masih kurang. Dengan demikian solusinya selain intensifikasi juga perluasan areal.

“Artinya perlu ada benih induk yang berkualitas. Mana pohon induk Mas Kirana Lumajang yang sesuai dengan kategori dari varietas yang pernah dilepas. Tahun 2019 kami pernah menyeleksi duplikat pisang mas kirana. Kami juga lakukan kultur jaringan secara bersama-sama dari pohon induk asli mas kirana. Untuk ini perlu kerja sama dengan perusahaan swasta agar dapat segera diproduksi secara masif ,” ujar Kepala Balitbu Tropika Elina Mansyah

Sebagai penutup, Widyaiswara Pembimbing Visitasi Kepemimpian Nasional (VKN) II angkatan XVIII subsektor hortikultura, Winny Dian Wibawa menyatakan perlunya kolaborasi antar instansi guna mewujudkan kembali kejayaan pisang mas kirana. Program lintas lembaga/instansi perlu saling kerja sama dalam mendukung pisang mas. Perlu pengawalan yang berkelanjutan berdasarkan komitmen dari semua pihak sehingga aspek produksi selaras dengan manajemen.

“Pengembangan pisang perlu berkolaborasi dan keterpaduan semua instansi untuk mengembangkan pisang mas kirana. Melalui program peningkatan daya saing yang berkelanjutan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Lumajang dan industri juga berkembang baik. Pisang hanya sebagai entry point untuk menarik gerbong usaha lain. Kerja sama swasta dengan petani harus saling menguntungkan,” pungkasnya.

Previous Post

Strategi Tingkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing Florikultura

Next Post

Tumbuh dan Tangguh, Presiden Jokowi Puji Sektor Pertanian Pada Merdeka Ekspor

admin humas : Desy Puspitasari

admin humas : Desy Puspitasari

Next Post
Tumbuh dan Tangguh, Presiden Jokowi Puji Sektor Pertanian Pada Merdeka Ekspor

Tumbuh dan Tangguh, Presiden Jokowi Puji Sektor Pertanian Pada Merdeka Ekspor

Buku Hortikultura

Buku Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura

Buku Angka TetapHortikulturaTahun 2024

by Hubungan Masyarakat
15/08/2025
0

Pengarah: Dr. Ir. Muhammad Taufik Ratule Penyunting: Dyah Ismayaningrum, SE, SP Widhiyanti Nugraheni, S.Si, M.SE Staff Penyunting: Sulastri, S.Si., M.SE...

Read more

BUKU SAKU BROKOLI & KEMBANG KOL

20/05/2025
Pengunaan Bubur Bordo Untuk Pengendalian OPT Buah

Pengunaan Bubur Bordo Untuk Pengendalian OPT Buah

06/11/2024
Petunjuk Teknis PENGENDALIAN OPT KUBIS

Petunjuk Teknis PENGENDALIAN OPT KUBIS

06/11/2024
MENCEGAH ANCAMAN PENYAKIT SISTEMIK JERUK – Bangkitkan Kejayaan Jeruk Lokal

MENCEGAH ANCAMAN PENYAKIT SISTEMIK JERUK – Bangkitkan Kejayaan Jeruk Lokal

06/11/2024

Berita Utama

Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49% Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor
BERITA UTAMA

Mendag : Ekspor Hortikultura Naik 49% Semester I 2025, Indonesia Tekan Impor dan Tingkatkan Ekspor

by Hubungan Masyarakat
31/08/2025
0

Rilis Kementan, 30 Agustus 2025Nomor : B-560/HM.160/A.7/8/2025 Jakarta – Sektor pertanian Indonesia kembali mencatat prestasi membanggakan. Pada semester pertama 2025,...

Read more
Panen Bawang Merah Marak, Pasokan Aman, Harga Berangsur Normal

Panen Bawang Merah Marak, Pasokan Aman, Harga Berangsur Normal

20/08/2025
Menteri Pertanian Selandia Baru Kagum dengan Langkah Swasembada Pangan Indonesia

Menteri Pertanian Selandia Baru Kagum dengan Langkah Swasembada Pangan Indonesia

12/08/2025
Auto Draft

Mentan Amran Canangkan Majene Jadi “Kabupaten Bawang” di Sulawesi Barat, Pasok Kawasan Timur Indonesia

23/07/2025
Masyarakat Dukung Langkah Tegas Mentan Amran Usut Mafia Pangan: “Ini yang Ditunggu-Tunggu!”

Masyarakat Dukung Langkah Tegas Mentan Amran Usut Mafia Pangan: “Ini yang Ditunggu-Tunggu!”

02/07/2025

AGENDA KEGIATAN HORTIKULTURA

  • 17/08/2025 – Peringatan HUT RI ke-80
  • 20/08/2025 – Persiapan Penerimaan Kunjungan Tim OJK
  • 21/08/2025 – Rapat Kerja DPR RI

ALAMAT KAMI :

KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
Jl. Aup No.3, RT.9/RW.10, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12520
Telp: (021) 7806881
[email protected]
hortikultura.pertanian.go.id

TAUTAN SITUS :

- Kementerian Pertanian
- Kementerian Perdagangan
- PPID Pertanian
- Badan Pusat Statistik
- Lapor
- Layanan Pengadaan Secara Elektronik
- Whistleblowing System

SOSIAL MEDIA :

  @hortvditjenhorti
  DitjenHorti
  @horti.kementan
  @ditjenhorti

Hak Cipta © 2024 Direktorat Jenderal Hortikultura - Kementerian Pertanian RI

No Result
View All Result
  • Beranda
  • TENTANG KAMI
  • JDIH
  • PERIZINAN
  • STATISTIK
    • Jadwal Rilis
    • Publikasi
  • PERPUSTAKAAN
    • BUKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
    • BUKU DIREKTORAT PERBENIHAN
    • BUKU DIREKTORAT PERLINDUNGAN
    • BUKU DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
    • BUKU LAINNYA

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia Ke-80

Aksebilitas

Mode Aksebilitas

Mode Aman Epilepsi
Meredam warna dan menghilangkan kedipan
Mode ini memungkinkan penderita epilepsi untuk menggunakan situs web dengan aman dengan menghilangkan risiko kejang akibat animasi berkedip atau berkedip dan kombinasi warna yang berisiko.
Mode Tunanetra
Meningkatkan visual situs web
Mode ini menyesuaikan website dengan kenyamanan pengguna penyandang disabilitas penglihatan seperti Penurunan Penglihatan, Penglihatan Terowongan, Katarak, Glaukoma, dan lain-lain.
Mode Disabilitas Kognitif
Membantu untuk fokus pada konten tertentu
Mode ini memberikan opsi bantuan berbeda untuk membantu pengguna dengan gangguan kognitif seperti Disleksia, Autisme, CVA, dan lainnya, agar lebih mudah fokus pada elemen penting situs web.
Mode Ramah ADHD
Mengurangi gangguan dan meningkatkan fokus
Mode ini membantu pengguna dengan ADHD dan gangguan perkembangan saraf untuk membaca, menelusuri, dan fokus pada elemen utama situs web dengan lebih mudah sekaligus mengurangi gangguan secara signifikan.
Mode Kebutaan
Memungkinkan penggunaan situs dengan pembaca layar-baca
Mode ini mengonfigurasi situs web agar kompatibel dengan pembaca layar seperti JAWS, NVDA, VoiceOver, dan TalkBack. Pembaca layar adalah perangkat lunak untuk pengguna tunanetra yang diinstal pada komputer dan ponsel cerdas, dan situs web harus kompatibel dengannya.

Pengalaman Membaca

Skala Konten
Default
Kaca Pembesar Teks
Font Terbaca
Ramah Disleksia
Penyorotan Judul
Penyorotan Tautan
Ukuran Font
Default
Line Height
Default
Spasi Huruf
Default
Rata Kiri
Rata Tengah
Rata Kanan

Pengalaman yang Menyenangkan Secara Visual

Kontras Gelap
Kontras Terang
Satu Warna
Kontras Tinggi
Saturasi Tinggi
Saturasi Rendah
Atur Warna Teks
Atur Warna Judul
Atur Warna Latar

Orientasi Mudah

Suara Hening
Sembunyikan Gambar
Papan Ketik Maya
Panduan Membaca
Stop Animasi
Penanda Bacaan
Penyorotan Kursor
Penyorotan Fokus
Kursor Besar Gelap
Kursor Besar Terang
Kunci Navigasi