Penulis : Henni Kristina Tarigan, SP, ME
Philodendron merupakan tanaman hias daun yang banyak diminati oleh kalangan pecinta dan penikmat tanaman hias, keindahannya tidak kalah dengan tanaman puring karena memiliki keindahan daun dan keanekaragaman jenis, sehingga sering kali tanaman ini menjadi bagian dari koleksi tanaman hias oleh para kolektor.
Philodendron adalah tanaman yang memiliki fungsi sebagai elemen pembentuk taman rumah. Saat ini terdapat lebih dari 500 spesies tanaman philodendron di seluruh dunia. Tanaman asal hutan tropis Amerika ini mudah perawatannya, asalkan ditanam di media gembur dan diletakkan di tempat teduh. Bentuk daunnya juga bermacam-macam, ada yang lonjong berujung lancip, bentuk hati atau jantung, mirip gergaji atau daun pepaya. Keindahan tanaman philodendron juga terlihat dari bentuk dan warna batang yang beragam. Bentuk batang umumya bulat, diameter bervariasi (tergantung umur tanaman). Warna batangnya akan berbeda tiap tingkat pertumbuhan. Warnanya pun indah. Ada yang berwarna hijau pada usia muda dan agak keabu-abuan pada umur dewasa, ada juga yang hijau tua pada usia muda dan hijau kemerahan pada saat dewasa. Ada jenis Philodendron yang berwarna belang yang dewasa ini mulai banyak diminati oleh para pehobi atau kolektor yaitu Philodendron variegata. Harganya cukup fantastis, tinggi tanaman 60 cm saja dapat mencapai Rp. 8.5 juta. Daunnya menarik dengan perpaduan empat warna yaitu hijau, kuning muda, merah dan putih.
Cara pemeliharaan philodendron tidak rumit. Tanaman ini tergolong jenis tanaman yang tahan panas, dan tahan ternaung. Jadi ia bisa ditanam di mana saja. Di taman maupun di teras, sebagai tanaman indoor. Tanaman ini juga mudah diperbanyak. Yaitu dengan jalan split anakan. Pertumbuhan philodendron tergolong cepat. Lebih cepat bila dibandingkan dengan anthurium.
Daun philodendron bisa mulus jika sehat. Tips dan trik agar daunnya mulus dan mengkilap adalah tanaman ini harus memperoleh jatah hara secara cukup dan seimbang. Agar daun tidak terbakar, sebaiknya ditaruh di tempat yang terhindar dari terik matahari. Daun bisa tampil mengkilap jika selalu dilap dengan busa basah setiap hari.
Begitu banyak manfaat Philodendron, maka potensi pasarnya sangat tinggi, Tanaman ini mulai banyak dikembangkan di Provinsi Jawa Barat antara lain di Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi. “Harga tanaman philodendron di Sukabumi saat ini mencapai Rp. 300 – 500 per daun. Prospek pemasarannya juga semakin luas mulai antar kota seperti ke Pasar Rawa Belong Jakarta maupun pasar antar pulau ke Lampung, Yogyakarta dan lain-lain,” tutur Ketua Poktan Alamanda, Hendrayana (Ahen). “Permintaan philodendron juga mengalami peningkatan pada saat acara-acara pernikahan (wedding) atau upacara keagamaan”, tambahnya.
Philodendron, merupakan tanaman hias daun yang banyak digunakan sebagai daun potong untuk dekorasi atau sebagai tanaman indor maupun elemen pembentuk taman yang dapat berfungsi sebagai penyerap zat polusi/polutan. Zat polutan yang tersebut bernama ‘formaldehid’ yang biasa terdapat pada bahan busa dan partikel debu pada bahan karpet, yang dalam jumlah banyak akan merugikan kesehatan serta berpotensi mengakibatkan kanker. Melalui pemanfaatan tanaman Philodendron sebagai tanaman indor, dapat menyerap zat polusi tersebut.
Potensi pengembangan dan manfaat dari tanaman philodendron cukup menjanjikan. Direktur Buah dan Florikultura, Dr. Sarwo Edhy”, menyampaikan agar pengembangan sentra tanaman philodendron semakin berkembang di beberapa sentra lokasi di Indonesia dan menjadi salah satu komoditas unggulan florikultura selain krisan, mawar, anggrek, melati dan sedap malam. Diharapkan untuk tahun mendatang, dukungan dari pemerintah dapat dialokasikan untuk pengembangan tanaman philodendron.
Philodendron merupakan tanaman hias daun yang banyak diminati oleh kalangan pecinta dan penikmat tanaman hias, keindahannya tidak kalah dengan tanaman puring karena memiliki keindahan daun dan keanekaragaman jenis, sehingga sering kali tanaman ini menjadi bagian dari koleksi tanaman hias oleh para kolektor.
Philodendron adalah tanaman yang memiliki fungsi sebagai elemen pembentuk taman rumah. Saat ini terdapat lebih dari 500 spesies tanaman philodendron di seluruh dunia. Tanaman asal hutan tropis Amerika ini mudah perawatannya, asalkan ditanam di media gembur dan diletakkan di tempat teduh. Bentuk daunnya juga bermacam-macam, ada yang lonjong berujung lancip, bentuk hati atau jantung, mirip gergaji atau daun pepaya. Keindahan tanaman philodendron juga terlihat dari bentuk dan warna batang yang beragam. Bentuk batang umumya bulat, diameter bervariasi (tergantung umur tanaman). Warna batangnya akan berbeda tiap tingkat pertumbuhan. Warnanya pun indah. Ada yang berwarna hijau pada usia muda dan agak keabu-abuan pada umur dewasa, ada juga yang hijau tua pada usia muda dan hijau kemerahan pada saat dewasa. Ada jenis Philodendron yang berwarna belang yang dewasa ini mulai banyak diminati oleh para pehobi atau kolektor yaitu Philodendron variegata. Harganya cukup fantastis, tinggi tanaman 60 cm saja dapat mencapai Rp. 8.5 juta. Daunnya menarik dengan perpaduan empat warna yaitu hijau, kuning muda, merah dan putih.
Cara pemeliharaan philodendron tidak rumit. Tanaman ini tergolong jenis tanaman yang tahan panas, dan tahan ternaung. Jadi ia bisa ditanam di mana saja. Di taman maupun di teras, sebagai tanaman indoor. Tanaman ini juga mudah diperbanyak. Yaitu dengan jalan split anakan. Pertumbuhan philodendron tergolong cepat. Lebih cepat bila dibandingkan dengan anthurium.
Daun philodendron bisa mulus jika sehat. Tips dan trik agar daunnya mulus dan mengkilap adalah tanaman ini harus memperoleh jatah hara secara cukup dan seimbang. Agar daun tidak terbakar, sebaiknya ditaruh di tempat yang terhindar dari terik matahari. Daun bisa tampil mengkilap jika selalu dilap dengan busa basah setiap hari.
Begitu banyak manfaat Philodendron, maka potensi pasarnya sangat tinggi, Tanaman ini mulai banyak dikembangkan di Provinsi Jawa Barat antara lain di Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi. “Harga tanaman philodendron di Sukabumi saat ini mencapai Rp. 300 – 500 per daun. Prospek pemasarannya juga semakin luas mulai antar kota seperti ke Pasar Rawa Belong Jakarta maupun pasar antar pulau ke Lampung, Yogyakarta dan lain-lain,” tutur Ketua Poktan Alamanda, Hendrayana (Ahen). “Permintaan philodendron juga mengalami peningkatan pada saat acara-acara pernikahan (wedding) atau upacara keagamaan”, tambahnya.
Philodendron, merupakan tanaman hias daun yang banyak digunakan sebagai daun potong untuk dekorasi atau sebagai tanaman indor maupun elemen pembentuk taman yang dapat berfungsi sebagai penyerap zat polusi/polutan. Zat polutan yang tersebut bernama ‘formaldehid’ yang biasa terdapat pada bahan busa dan partikel debu pada bahan karpet, yang dalam jumlah banyak akan merugikan kesehatan serta berpotensi mengakibatkan kanker. Melalui pemanfaatan tanaman Philodendron sebagai tanaman indor, dapat menyerap zat polusi tersebut.
Potensi pengembangan dan manfaat dari tanaman philodendron cukup menjanjikan. Direktur Buah dan Florikultura, Dr. Sarwo Edhy”, menyampaikan agar pengembangan sentra tanaman philodendron semakin berkembang di beberapa sentra lokasi di Indonesia dan menjadi salah satu komoditas unggulan florikultura selain krisan, mawar, anggrek, melati dan sedap malam. Diharapkan untuk tahun mendatang, dukungan dari pemerintah dapat dialokasikan untuk pengembangan tanaman philodendron.