Penyakit layu bakteri dapat mengurangi kehilangan hasil pada tanaman kentang, terutama pada fase pembibitan. Penyakit layu bakteri disebabkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum (Pseudomonas solanacearum). Klasifikasi dari patogen ini termasuk ordo Burkholdeiales dan famili Ralstoniaceae. Patogen ini selain menyebabkan penyakit layu bakteri pada kentang juga menyerang tanaman inang lain, seperti tanaman tomat, terung, cabai, paprika, kacang dan jahe. Bakteri P. solanacearum diketahui mempunyai banyak ras yang berbeda virulensi / keganasan nya. Patogen masuk ke dalam tanaman inang melalui stomata pada daun atau bisa juga melalui luka tanaman. Bakteri patogen mudah sekali menular melalui air, tanah yang terinfeksi, benih / bibit, melalui alat pertanian seperti cangkul, pisau yang biasa digunakan oleh petani kentang untuk membelah umbi bibit. Faktor lingkungan yang dapat menunjang perkembangan penyakit, diantaranya suhu lingkungan 24 – 350C yang merupakan suhu optimal bagi pertumbuhan patogen. Meningkatnya populasi patogen juga dipengaruhi oleh cuaca kering dan curah hujan yang banyak.
Gejala penyakit layu bakteri pada kentang ditandai dengan daun tanaman kentang yang layu dimulai dari daun muda dan pada umumnya terjadi pada tanaman yang berumur kurang dari 6 minggu. Gejala tambahan pada pembuluh batang kentang menjadi berwarna cokelat, bila potongan batang ditekan maka batang akan mengeluarkan lendir berwarna keabu – abuan. Kemudian bila potongan batang direndam dalam air bersih, beberapa menit kemudian pangkal batang mengeluarkan benang putih halus yang merupakan massa dari bakteri patogen. Selain menyerang daun, bakteri patogen juga dapat menyerang umbi kentang. Gejala pada umbi, terdapat bagian yang mengendap berwarna hitam. Jika umbi dipotong akan tampak jaringan busuk berwarna cokelat, sedang pada lingkaran berkas di pembuluh umbi terdapat lendir yang berwarna krem sampai kelabu, umbi menjadi busuk.
Gejala penyakit di atas permukaan tanah, meliputi layu, rontok, kerdil dan penguningan daun. Layu yang diakibatkan P. solanacearum mirip dengan tanaman yang diakibatkan karena kekurangan air, kemudian gejala penyakit lain yang diakibatkan patogen lain seperti Fusarium spp. Atau Verticillium spp. Hampir mirip pula dengan kerusakan pada tanaman kentang yang diakibatkan oleh serangga atau alat pertanian di bagian pangkal batang. Ciri – ciri penyakit diawali dengan layunya daun – daun kentang pada salah satu bagian tanaman, atau hanya sebagian daun atau batang tanaman kentang yang layu. Tanaman kentang akan layu dengan cepat seiring dengan perkembangan penyakit layu bakteri. Jika dilakukan tindakan pemotongan pada batang muda tanaman kentang yang sakit akan nampak pengotoran (diskolorasi) yang berwarna cokelat pada sistem vaskuler (xilem dan floem).
ARTIKEL SELENGKAPNYA BISA DIUNDUH DAN DIBACA DI SINI
Disusun dan diolah dari berbagai sumber oleh :
Hendry Puguh Susetyo, SP, M.Si
Fungsional POPT Ahli Muda
Direktorat Perlindungan Hortikultura