Patogen penyakit tanah yang banyak menginfeksi pada tanaman kentang, antara lain : Phytopthora infestans, Alternaria solani, Fusarium solani, Rhizoctonia solani, Streptomyces scabies, Pseudomonas solanacearum, Fusarium oxysporum, Erwinia carotovora, dan virus kompleks. Salah satu penyakit utama yang menyerang kentang adalah penyakit busuk daun atau biasa disebut hawar daun (late blight),` yang disebabkan patogen Phytopthora infestans (Mont.) de Bary; Ordo Pythiales; Family Pythiaceae. Kisaran inang dari patogen P. infestans menyerang tanaman tomat, kentang, paprika, terung, cabai dan famili solanaceae lainnya. Banyak tahapan siklus hidup P. infestans yang hanya dapat terlihat dibawah mikroskop. Benang halus (miselium) dapat mudah diamati dengan mikroskop, benang ini dicirikan dengan terdapatnya aliran plasma di dalam sel. Miselium berkembang diantara sel dan ujung sel benang hypa dan bersifat dikotomi. Miselia merambat pada permukaan media murni.
Penyakit busuk daun kentang diduga berasal dari pegunungan Andes dan masuk ke Amerka Serikat dan Eropa. Pada tahun 1845 – 1860 penyakit busuk daun kentang menyebabkan timbulnya bahaya kelaparan di Irlandia, karena saat itu kentang merupakan makanan pokok di Irlandia. Busuk daun kentang juga merupakan salah satu sebab kalahnya Jerman dalam Perang Dunia I. Pada tahun 1917 penyakit ini membinasakan lebih kurang sepertiga dari pertanaman kentang yang meghasilkan bahan makanan yang penting selama masa perang. Sejak tahun 1935/1936 penyakit busuk daun kentang mulai ditemukan gejala nya di sentra pertanaman kentang di pulau Jawa. Diduga bahwa jamur patogen penyebab penyakit busuk daun terbawa oleh umbi – umbi benih (bibit) kentang yang diimpor dari Belanda.
Pembentukan dan perkecambahan konidium P. infestans sangat dipengruhi oleh suhu, kelembaban dan curah hujan. Penyebaran spora/patogen melalui angin, air atau serangga. Jika spora P. infestans sampai ke daun kentang yang basah, maka spora patogen akan berkecambah dengan mengeluarkan zoospora atau langsung membentuk tabung kecambah, kemudian masuk ke bagian tanaman, dan akhirnya terjadilah infeksi busuk daun pada daun tanaman kentang. Spora yang jatuh ke tanah akan menginfeksi bagian umbi kentang, dan pembusukannya dapat terjadi di dalam tanah atau pada tempat penyimpanan kentang. Penyakit busuk daun pada kentang biasanya sering terjadi di daerah sentra tanaman kentang dataran tinggi yang bersuhu rendah dengan kelembaban yang tinggi. Penyakit busuk daun kentang yang disebabkan patogen P. infestans berkembang dengan cepat jika kondisi lingkungan mendukung, diantaranya pada suhu 18-210C dengan kelembaban udara (RH) yang tinggi ( di atas 80%). Berdasarkan kebiasaan dan pengalaman petani kentang, biasanya penyakit busuk daun kentang timbul setelah tanaman berumur 5 – 6 minggu setelah tanam.
ARTIKEL SELENGKAPNYA BISA DIBACA DAN DIUNDUH DISINI
Disusun dan diolah dari berbagai sumber oleh :
Hendry Puguh Susetyo, SP, M.Si
Fungsional POPT Ahli Muda
Direktorat Perlindungan Hortikultura