Perhelatan akbar Pekan Nelayan KTNA diselenggarakan di Lhong Raya, Aceh 6 – 11 April 2017. Sejumlah gubernur dan bupati turut hadir dalam memeriahkan kegiatan ini.
Salah satu kegiatan yang diselenggarakan adalah dialog bersama bertemakan mewujudkan kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani.
Dalam memberikan sambutan di Pendopo Gubernur Aceh, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengakui banyak halangan dan rintangan yang harus dilewati.
“Namun saya tidak takut, karena solidnya elemen bangsa seperti TNI, asosiasi yang terlibat menopang pertanian”, tegas Menteri. (5/5)
Kendati demikian Kementerian Pertanian semaki optimistis membangun pertanian dikarenakan adanya dukungan Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA). KTNA berada di antara jutaan masyarakat Indonesia.
Dukungan KTNA menjadi penting karena KTNA mendukungan ketahanan masyarakatnya. Apabila dukungan dari KTNA goyang maka ketahanan pangan akan goyang.
Kementerian Pertanian secara bertahap sedang diselesaikan. Utamanya adalah empat komoditas strategis yang meliputi padi, jagung, cabai dan bawang. Target Kementerian Pertanian adalah Indonesia menjadi lumbung pangan pada tahun 2025.
”Kita selesaikan secara bertahap dan mimpi besar kita adalah di tahun 2045 Indonesia menjadi lumbung pangan dunia”, tegas Amran.
Tercatat produksi pangan untuk padi tahun 2014 – 2016 meningkat 11,7 persen. Jagung meningkat 21,9 persen, bawang meningkat 11,3 persen dan cabai meningkat 2,3 persen.
Sekjen Kementan Hari Priyono dan Ketua KTNA menyatakan bahwa pertanian Indonesia sebenarnya tetap tumbuh dari tahun ke tahun. Pada dua tahun terakhir tampak kenaikan pada jagung, padi dan cabai.
Ditjen Hortikutura pada Stand Kementerian Pertanian memajang aneka buah nusantara seperti alpukat, aneka jeruk, pisang, nanas, gedong gincu, salak, jambu air, buah naga, aneka cabai dan paprika. Produk pemenang kontes hortikultura juga ikut ditampilkan. Selain komoditas segar, tampak juga deretan produk pasca panen hortikultura semisal aneka cabai olahan dan bawang merah olahan.
Beberapa program yang disampaikan di antaranya Gerakan Tanam Cabai di Musim Kemarau (GTCK), Budidaya Bawang Merah di Luar Musim, dan Saatnya Buah Nusantara Berjaya.
Bertempat di stand Hortikultura, pemenang hasil lomba varietas dan kontes hortikultura diumumkan. Terdapat 6 (enam) komoditas terdiri dari alpukat, nanas, jeruk manis, pisang, aneka cabai dan bawang merah yang dilombakan antar propinsi/daerah. Pengumuman hasil lomba dipimpin langsung oleh Dirjen Hortikultura Spudnik Sujono didampingi Direktur Perbenihan Sukarman dan Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura Yasid Taufik.
Tuan rumah PENAS tahun ini meraih 4 plakat pada komoditas alpukat (juara ke 1), nanas (juara ke 2), jeruk manis (juara ke 2), pisang (juara ke 2) dan bawang merah (juara ke 3). Jawa Barat meraih 3 plakat, jeruk manis (juara ke 3), aneka cabai (juara 1) dan bawang merah (juara ke 2).
PENAS ke XVI rencananya akan dilangsungkan pada 2020 dengan tuan rumah Sumatera Barat.
“Sudah tiga tahun menunggu, akhirnya Sumbar bisa jadi tuan rumah Tani Nelayan juga”, ujar Gubernur Irwan Prayitno.
Direncanakan lokasi pembukaan PENAS Tani Nelayan XVI di GOR H. Agus Halim dan gelar teknologi pertanian di Pangkalan Udara Sutan Sjahrir. (Dsy)