Jakarta -Kementerian Pertanian (Kementan) kembali menegaskan tak akan membuka keran impor bawang merah tahun ini, meski harga bawang merah di tingkat eceran di pasaran saat ini sudah mencapai 35.000/kg.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Spudnik Sujono mengungkapkan, saat ini ada pihak yang terus mendesak Kementan agar impor bawang merah dibuka pada tahun ini.
“Ada beberapa pihak yang ingin impor bawang dibuka. Alasannya harga bawang sekarang sudah Rp 35.000/kg, kenapa tak juga dibuka, karena saya tahu persis barangnya masih ada dan banyak di sentra-sentra bawang,” kata Spudnik ditemui di kantornya, Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (1/3/2016).
Tekanan impor, sambungnya, berasal dari pedagang-pedagang besar yang mengaku saat ini stok bawang merah mulai berkurang di tingkat petani akibat perubahan cuaca.
Para pedagang besar ini mengaku mulai sulit mendapatkan bawang merah sejak pertengahan Februari 2016. Hal ini mendorong harga bawang kering (askip) melonjak hingga Rp 35.000/kg pada 27 Februari. Sementara di tanggal 18 di bulan yang sama, harga bawang merah di tingkat eceran masih Rp 28.000/kg.
“Saya pantau di lapangan stok masih banyak. Saya dikontak juga asosiasi pengusaha bawang merah di Cirebon katanya untuk antisipasi stok impornya dibuka saja, karena barangnya lagi sedikit di lapangan, katanya hujan lah jadi panen sedikit. Saya akan kawal terus harga dan stok bawang merah ini, jangan sampai impor,” ujar Spudnik.
Spudnik menuturkan, harga bawang merah askip per 27 Februari di eceran sebesar Rp 35.000/kg, di pasar induk yakni sebesar Rp 29.000. Sementara untuk harga di beberapa sentra produksi bawang merah yakni di Brebes sebesar Rp 20.000/kg, Cirebon 24.000/kg, Bima Rp 14.000/kg, Nganjuk Rp 17.000/kg, dan Enrekang Rp 19.000/kg. (Sumber : www.detik.com)