Jelang awal bulan Ramadhan 1444 H, pasokan cabai terpantau aman meskipun harga cenderung berfluktuasi di beberapa pasar induk wilayah Jabodetabek. Pada perayaan Nyepi dan cuti minggu ini, harga cabai menurun namun selang beberapa hari kembali merangkak naik.
Berdasarkan data Early Warning System (EWS), neraca produksi Cabai Rawit bulan Maret untuk Kabupaten Cianjur menunjukkan angka surplus sebesar 1.465 ton, demikian pula bulan April sebesar 1.254 ton. Neraca produksi cabai besar Kabupaten Cianjur juga`mengalami surplus untuk Maret sebesar 2.409 ton dan April surplus 1.804 ton.
“Untuk Ramadhan dan Idul Fitri, Kabupaten Cianjur memiliki pasokan yang cukup. Setiap hari bisa mengirim Cabai 9-12 ton ke pasar induk di Jabodetabek termasuk  PIKJ, 2 – 3 ton cabai rawit dan 6 – 7 ton cabai keriting dan cabai besar 1-2 ton. Harga di tingkat petani untuk Cabai Rawit Rp. 40.000./kg, Cabai Keriting Rp. 18.000/kg dan Cabai Besar Rp. 16.000/kg. Setiap saat ada tanam dan panen,” ujar Champion Cabai Kab Cianjur, Suhendar, Sabtu (25/3).
Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Andi Muhammad Idil Fitri yang biasa disapa Idil, saat memantau kondisi di lapangan mengaku optimis pasokan cabai di Kabupaten Cianjur aman.
“Melihat pertanaman di Kabupaten Cianjur, saya secara pribadi optimis bahwa pasokan cabai aman. Kami memiliki data EWS yang diketahui bahwa stok cabai rawit nasional masih surplus sebanyak 68.184 ton pada bulan Maret 2023 dan surplus 78.847 ton pada bulan April 2023. Â Cabai besar juga menunjukkan angka surplus sebanyak 39.604 ton pada bulan Maret 2023 dan surplus 32.574 ton pada bulan April 2023,” ujarnya.
Menurutnya hal tersebut menepis kekhawatiran akan kerawanan pasokan komoditas strategis hortikultura jelang Idul Fitri. Dirinya menjabarkan, guna mendukung ketersediaan pasokan cabai di Kabupaten Cianjur, pada tahun 2023 mendapat alokasi 130 Ha fasilitasi pengembangan kawasan cabai termasuk green house sederhana seluas 1.000 m2.
“Luas pertanaman cabai di Kabupaten Cianjur setahun ini mencapai 3.500 ha dan untuk pasokan cabai Ramadhan dan Idul Fitri dipastikan aman,” terang Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Cianjur, Insanuddin Lingga.
Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto selalu menggerakkan seluruh jajarannya untuk memonitor kondisi pertanaman cabai di lapangan dan melakukan upaya-upaya untuk meredam gejolak harga agar tidak berkepanjangan. Selain menciptakan kawasan cabai, juga turut bermitra dengan champion sepanjang tahun 2023.
“Jadi kami memiliki komitmen stok dengan para champion untuk menyediakan aneka cabai sebanyak 2.750 Â ton atau sekitar 1.250 Ha yang tersebar di 10 kabupaten champion terdiri dari Garut, Â Cianjur, Sumedang, Banjarnegara, Kebumen, Magelang, Temanggung, Kulon Progo, Malang dan Lombok Timur,” ujarnya.
Walaupun pasokan terkendali, tantangan-tantangan yang dihadapi di lapangan seperti curah hujan ekstrim, serangan hama penyakit, menurutnya harus disikapi bersama-sama. Tujuannya agar pasokan cabai dan harga cabai tetap terkendali.
Kontributor : Nur Eva Hayati