Jakarta (13/9) – Pasar tani kali ini hadir selama 9 (sembilan) hari di sebuah mal bilangan Kelapa Gading Square, Jakarta Utara bertepatan dengan adanya Event Hayday. Mengusung tema “Panen Buah Lokal” yang berlangsung 7-16 September 2018, stan penjualan tampak ramai dikunjungi pembeli.
Digelarnya pasar tani ini memotong jalur pemasaran produk pertanian dari petani ke konsumen menjadi lebih ringkas. Produk-produk pertanian yang dipasarkan di pasar tani pun jauh lebih segar dan berkualitas karena langsung dibawa oleh petani. Konsumen pun memperoleh aneka produk segar dan olahan yang harganya jauh lebih murah dari swalayan dengan kualitas terbaik. Petani juga turut diuntungkan dari berbagai sisi.
Fungsi pasar tani sebagai koordinator antara petani dan pelaku usaha sehingga para petani bisa memasarkan produknya. Penjualan dari mal ke mal membuka peluang agribisnis lebih luas. Pengurus pasar tani pusat bisa langsung menghubungi ketua pasar tani wilayah guna menemukan produk yang akan dipasarkan.
“Pengurus pasar tani pusat bisa bekerja sama dengan ketua pasar tani wilayah contoh Kabupaten bandung, Propinsi Jabar, Jogya, Bali dan sekitarnya. Pasar tani juga bisa mengkoordinir para petani dan pelaku usaha, bisa gabung memasarkan produknya langsung terhadap pembeli atau pengunjung secara langsung”, ujar Wihartati Dwiningsih, Ketua Pasar Tani Kementerian Pertanian
Kementerian Pertanian mendukung penuh pola kemitraan yang diterapkan pasar tani ini. “Pasar tani menjadi pasar retail mewakili kepentingan petani yang mempu mengefisienkan rantai distribusi dalam pemasaran produk pertanian petani”, jelas Yasid Taufik, Direktur Pengolahan dan Pemasaran.
Pasar tani terbukti mampu menghubungkan lebih dekat antara petani dengan konsumen. Gaya hidup masyarakat modern yang nyaman berbelanja dan mengunjungi mal menjadi prospek tersendiri bagi pasar tani. Dengan kualitas terbaik yang dihadirkan, tidak mengherankan omset harian dari penjualan mencapai Rp 93 Juta per hari.
Andri, petani nanas dan buah naga asal Subang merasakan betul manfaat dari keikutsertaan pasar tani ini. Dirinya menyampaikan momen ini menjadi peluang bisnis untuk berjumpa dengan calon mitra.
“Alhamdulillah dengan ikut serta pasar tani ini saya bisa ekspansi penjualan keluar dari wilayah Kabupaten Subang. Saya juga bisa bertemu dengan calon mitra yg akan mengajak kerjasama”, ucap Andri.
Selain produk pertanian segar terdapat pula produk olahannya di pasar tani ini. Olahan
pisang tempe, dodol betawi, madu mutiara, olahan krupuk bangka dari Sinjaya Babel, olahan
cabe dari Momycut, aneka kopi dari Apik Coffee DKI, olahan coklat dari Cokalatin BSD, olahan
jagung dari OK – OCE Jakarta Barat, olahan khas betawi OK – OCE Jakarta Timur dan Pusat, dan telor bebek dari OK – OC Jakarta Utara.
Sudah menjadi informasi umum bahwa tiap Jumat Kementerian Pertanian menggelar pasar tani yang menawarkan pelbagai kebutuhan pangan. Di sana pembeli dapat menemukan aneka buah segar seperti mangga dan alpukat yang berkualitas. Selain itu juga menyediakan kuliner cincau herbal, olahan bubur kampiun dan olahan ayam Taliwang. Turut meramaikan penjualan aneka bunga seperti anggrek dari gabungan Kelompok Tani (gapoktan) Primatama, aneka sansivera yang terkenal sebagai bunga anti polutan dari Rins Sansivera serta aneka bonsay dari Riks Nursery.
Aneka buah-buahan lokal dan sayuran juga digelar di pasar tani Kementan. Ada Salak Pasir
Madu dari Poktan Kertasari Tabanan, Salak Madu Organik dari Poktan Turangga Jogja,
Stroberi dari Poktan Shagi Lestari Ciweday, Jeruk Dekopon dari Poktan Al Itifaq Bandung, Jeruk
Jersi dari Poktan Jersi Kab. Bandung, aneka pisang segar dari Pasar Tani Kujang Bogor,
Mangga Gedong Gincu dari Pasar Tani Jati Ayu Cirebon, Juice Nanas dan Nanas Super Pasar
Tani Menak Subang, Jeruk Lemon Super dan Peras Pasar Tani van Jawa, Jeruk Peres dari Poktan
Sabakota Bandung, aneka abon dan dendeng sapi dari Pasar Tani Sabilulungan, Pepaya Calina
Sukabumi dari Binakarya Mandiri, Jambu Kristal Sawo dari Berkah Tani, sayuran organik Jambu
Mutiara dari IPB, Durian Medan dari Hendra, Pisang Cavendis lampung dari Srie Fresh.
Sayuran segar dari Minasari Subur Sukabumi, sayuran ekslusif Tomat Brokoli Orenso dari
Hataqi Kab. Bandung, Sayuran segar aneka cabai, paprika, kentang granola olahan kentang
dari Poktan Rajasari Kab. Bandung, bawang merah dan bawang goreng dari Jalabaritangkas
Brebes, Bawang hitam herbal, Paco Kopyor Bekasi, aneka herbal dan bibit-bibitan dari Wijaya
Mandiri, sayuran puncak dan buah organik dari Maporina Jakarta.
Menutup perbincangan, Andri berharap ke depan akan terus diikutsertakan dalam event serupa. “Harapan kedepan saya bisa diikutsertakan dalam event berikutnya. Mohon pasar tani bisa berkembang dan hidup kembali dengan pemerintah pusat khususnya Direktorat Jenderal Hortikultura sebagai pembina di pusat”, tutupnya.