*Rilis Kementan, 22 Juli 2020*
No. 957/R-KEMENTAN/07/20
Gelar Pasar Tani pada masa Pandemi Covid-19 memiliki tujuan utama agar ekonomi petani tetap berputar. Caranya dengan menyediakan fasilitasi akses untuk pemasaran produk yang lebih jelas bagi para petani.
Pasar tani juga menjadi wadah untuk memberdayakan para petani dalam menjual hasil kebunnya. Selain dimaksudkan untuk meningkatkan perekonomian petani, pasar tani juga mempermudah konsumen untuk mendapatkan produk hortikultura yang segar, bermutu dan harga wajar.
Salah satunya adalah Pasar Tani Kota Bogor, yang semakin dikenal dan dibutuhkan keberadaannya oleh masyarakat luas. Hal ini menjadi pertimbangan bagi Direktorat Jenderal Hortikultura untuk memfasilitasi sarana promosi di lokasi yang telah disiapkan oleh Pemda Kota Bogor.
Lokasinya cukup strategis yaitu di Parung Banteng Kelurahan Katulampa Kecamatan Bogor Timur.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto mengatakan, kebutuhan masyarakat akan produk hortikultura dan bahan pangan semakin dibutuhkan. Terlebih pada masa Pandemi COVID-19 ini.
“Maka Pasar Tani harus berlanjut terus dan diharapkan terus ada dan berkembang,” ujar dia melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (20/7).
“Tujuannya agar petani terfasilitasi untuk memasarkan produknya dengan lebih ekonomis, dan lebih diminati serta lebih dikenal oleh masyarakat luas. Ini sebagaimana yang sering disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) Bapak Syahrul Yasin Limpo,” lanjut dia.
Menghadapi situasi ditengah pandemi covid-19, Kementan cq Ditjen Hortikultura terus berupaya untuk mengamankan cadangan pangan bagi masyarakat. Keadaan yang terjadi saat ini distribusi pangan mengalami sedikit hambatan dan penjualan mengalami penurunan karena berkurangnya aktifitas dan akses masyarakat diluar rumah untuk memperoleh pangan.
“Hal ini juga berdampak pada supply produk pangan karena pasar retail tidak menampung pasokan yang masuk,” jelas Anton-sapaannya-.
Pihaknya terus mendorong dan mengkonsolidasikan pasar tani se-Indonesia. Tujuannya tak lain agar dapat digerakkan sebagai jaring pengaman sosial (social safety net).
“Semangat untuk Pasar Tani Indonesia. Gelar pasar tani yang dilaksanakan di tengah pandemi Covid 2019 ini juga sebagai salah satu bentuk pembelajaran untuk berjualan dan berbelanja dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” ungkap Anton.
Dijelaskan Anton, pasar tani merupakan salah satu upaya pemasaran yang lebih efisien dengan membuat jalur pemasaran produk pertanian, dari petani sebagai produsen ke konsumen menjadi lebih ringkas. Produk pertanian yang dipasarkan di Pasar Tani lebih fresh dan berkualitas karena dibawa langsung oleh Petani.
“Pasar tani menyediakan produk berkualitas dengan harga terbaik terdiri dari sayur, buah segar dan berbagai produk olahan,” jelas dia.
Selain itu, pasar tani juga sebagai upaya mengatasi fluktuasi harga yang terjadi di tingkat petani. Membantu petani, dengan membuka akses pasar lebih luas dengan membawa langsung produk dari petani ke konsumen, sehingga petani bisa memperoleh keuntungan yang lebih baik.
“Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura selalu mengawal dan berperan aktif mengajak serta memfasilitasi petani dan pelaku usaha olahan untuk melakukan promosi, penjualan dan berdaya saing. Dengan memfasilitasi pengembangan pasar tani di 33 di tahun 2020 ini maka keberadaan pasar tani akan semakin diakui dan membantu baik dari sisi produsen dan konsumen,” ucap Bambang Sugiharto, Direktur PPHH.
Fasilitasi yang diberikan berupa bantuan sarana pemasaran seperti tenda mobile beserta perlengkapannya, alat pengeras suara, sarana pengemasan dll. Bersamaan dengan fasilitasi bantuan sarana pemasaran bagi Pasar Tani, pemerintah mengalokasi pula dana pembelian produk hotikultura bagi petani yang terdampak covid 19 baik secara langsung maupun tidak langsung, karena produknya perlu dibantu penyerapannya.
“Produk yang dibeli dari petani dialokasikan di 50 Kab/ Kota yang akan diditribusikan melalui event Pasar Tani berupa donasi produk untuk masyarakat,” ungkap dia.
Adapun Kota Bogor merupakan salah satu lokasi yang mendapatkan fasilitasi pembelian produk petani melalui APBN 2020, dan akan dilakukan distribusinya ke masyarakat di sekitar Parung Banteng Kelurahan Katulampa Kecamatan Bogor Timur bersamaan dengan event Pasar Tani Kujang Kota Bogor. Pelaksanaan event akan dilakukan di lokasi yang diiniasiasi bersama antara Direktorat Jenderal Hortikultura bersama anggota Dewan Komisi IV Ibu Endang Tohari untuk mengoptimalkan peran aktif Asosiasi Pasar Tani Kota Bogor.
“Saya sangat berharap Pasar Tani Kota Bogor bisa menjadi saluran distribusi yang bisa diandalkan para petani Bogor, sekaligus ajang promosi yang murah meriah. Dengan demikian ada semangat petani untuk berproduksi, dan ini sangat baik bagi ketahanan pangan kita” dengan bersemangat Bu Endang menjelaskan.
Ade Rochayati, Ketua Asosiasi Pasar Tani Kujang Kota Bogor merasa senang dan bersemangat mendapat dukungan dan suport tersebut untuk memajukan Pasar Tani di wilayah binaannya. Saat ini Pasar Tani tetap melakukan penjualan meskipun disaat pandemi covid 19 permintaaan sempat menurun.
“Aktivitas penjualan selain dilakukan tatap muka secara langsung dengan protokol kesehatan, telah dilakukan pula melalui pemesanan online dengan hasil yang cukup baik dan sangat membantu masyarakat,” pungkasnya.