Malang (16/8) – Dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha dan Hari Raya Natal, Direktur Jenderal Hortikultura bersama Tim UPSUS cabai dan bawang merah melakukan panen cabai merah di Desa Ngantru, Kecamatan Malang, Kabupaten Malang – Jawa Timur ditemani Kepala Dinas Kabupaten Malang Nasri. Lokasi ini memiliki luas areal pertanaman 360 Ha.
“Secara nasional, ketersediaan aneka cabai pada tahun 2017 sudah mencukupi, bahkan surplus dari kebutuhan nasional”, demikian penjelasan Dirjen Spudnik Sujono.
Dijelaskan oleh Spudnik Sujono bahwa cabai rawit nilai prognosa produksinya 986.605 ton dengan kebutuhan nasional sebanyak 848.605 ton, sehingga perkiraan surplus 87.091 ton. Sementara untuk cabai besar prognosa produksi 1.283.693 ton dengan kebutuhan 1.116.871 ton, ini artinya surplus 87.232 ton.
“Kita sudah melewati masa Ramadhan, Idul Fitri. Supply dan harga bagus. Sempat kita digoyang Januari – Februari oleh cabe rawit. Ternyata ada yang mainkan. Ini harga kan bisa naik bisa turun.
Dirjen menyampaikan bahwa ke depan pihaknya akan merangkul industri hilir dan home industry untuk menyerap hasil petani. Bahkan bila bisa diekspor maka akan diekspor.
“Tapi langkah pertama saya akan rapikan pasca panen. bisa dibuat pupuk, bisa dibuat pasta dan itu bisa lebih tahan lama. Nanti alatnya akan kami beri”
Dirjen menambahkan bahwa produksi cabai rawit sudah semakin besar. Produksi surplus di luar kebutuhan konsumsi. Bahkan untuk cabai rawit diakui oleh Dirjen pada bulan Agustus ini mengalami peningkatan surplus.
“Cabe besar sudah mencapai 104.000 ton. Kebutuhan berkisar 91.000 – 95.000 ton. Jadi artinya kita berusaha antara kebutuhan dan produksi itu ada surplus. Ini memang saya lihat cabai rawit lebih besar surplusnya di bulan Agustus. Dan ini menjadi perhatian kita. ”
Dalam kesempatan itu Dirjen menyampaikan bahwa untuk saat ini, harga cabai rawit di daerah rata-rata Rp 8 ribu – 9 ribu/kg. Bulan Agustus ini cabai rawit surplus 89 ribu ton bawang merah ada 16 ribu ton. Semua daerah ditekankan Dirjen mengalami panen missal dan harganya berkisar Rp 10 ribu/kg.
Sebagai informasi, dalam satu tahun cabai rawit memerlukan luas tanam 193.452 Ha atau rata-rata 16.100 Ha per bulan dengan produksi 988.605 ton atau 82.380 ton per bulan.
Tercatat beberapa lokasi sentra produksi yang panen di Bulan Agustus di antaranya untuk Bawang Merah antara lain Brebes 2881 Ha, Bima 1517 Ha, Nganjuk 1.645 Ha, Probolinggo 885 Ha, Sumbawa 634 ha, Majalengka 398 Ha, garut 363 HA, Demak 546 Ha, Bangli 128 Ha, Bojonegoro 338 Ha, Tegal 107 Ha, Kendal 260 Ha, Cirebon 356 Ha, Solok 579 Ha.
Ditjen Hortikultura membentuk champion aneka cabai yang tersebar di beberapa Kabupaten, di antaranya Cianjur, Bandung, Garut, Sumedang, Tasikmalaya, Magelang ,Temanggung, Kebumen, Batang, Banjarnegara, Blitar, Malang, Kediri dan Lombok Timur. Lokasi champion terdapat di Garut, Majelangka, Brebes, demak, Pati, Lombok Timur, Bima, Nganjuk, Probolinggo, grobogan, Malang dan Kendal. Hal ini dilakukan untuk menjaga kestabilan pasokan dann harga cabai nasional.
Berikut perkembangan harga cabai dan bawang merah di beberapada daerah per tanggal 15 Agustus 2017;
Cabai Rawit Merah,
Harga Cabai rawit merah di Pasar Induk Kramat Jati seharga Rp 14 ribu/kg. untuk harga di tingkat petani di Blitar dan Lombok Timur Rp 9000/kg; di Malang dan Kediri Rp 11.500/kg; Sleman Rp 10.500/kg; Magelang, Bandung dan Garut Rp 11.000/kg.
Cabai Merah Keriting,
Harga di Pasar Induk Kramat Jati Rp 15.000/kg. Harga di tingkat petani di Majalengka Rp 8.000/kg; Malang Rp 9.500/kg; Bandung, Lombok Timur dan Lombok Barat Rp 10.000/kg; Cianjur, Garut, Sumedang, Banjarnegara dan Tuban Rp 11.000/kg; Tasikmalaya, Magelang, Temanggung, Sleman dan Jeneponto Rp 12.000/kg. sementara wilayah Kalimantan harga di tingkat petani pada kisaran Rp 20.000 – Rp 25.000/kg.
Cabai Merah Besar,
Harga di Pasar Induk Kramat Jati Rp 14.000/kg. Harga di tingkat petani di Pemalang Rp 7000/kg; Banyuwangi Rp 8000/kg; Tuban Rp 8500/kg; Lombok Timur, Lumajang, dan Blitar Rp 9000/kg; Malang, Tegal, dan Purbalingga Rp 9500/kg; Kediri, Sumenep, Brebes, Maros, dan Lombok Barat Rp 10.000/kg; Banjarnegara Rp 11.000/kg. Sementara wilayah Kalimantan harga di tingkat petani pada kisaran Rp 20.000 – Rp 35.000/kg.
Bawang Merah,
Harga di Pasar Induk Kramat Jati Rp 15.000/kg. Harga di tingkat petani di Brebes, Cirebon, Bima Rp 12.000/kg; Kediri, Blitar, Enrekang, Bantaeng, Lombok Timur Rp 14.000/kg; Solok, Pati, Bojonegoro Rp 12.000/kg; Indramayu, Bandung, Majalengka Rp 15.000/kg; Malang Rp 16.000/kg. Sementara harga di tingkat petani pada kisaran Rp 20.000 – 25.000/kg. (Dsy)
Pengunaan Bubur Bordo Untuk Pengendalian OPT Buah
leaflpet-bubur-bordo_watermarkDownload
Read more