Tangerang (5/11) – Banten mengadakan Gebyar Wisata untuk kali kedua guna menarik perhatian wisatawan domestik. Acara berlangsung di Tangcity – Banten, mulai tanggal 5 hingga 8 Nopember 2015. Dalam sambutannya, Rano Karno, Gubernur Banten menyebutkan “Pada hari ini kita bisa melihat apa yang diyakini oleh para pendahulu kita, Banten sebagai Land of Opportunity”.
Gubernur dalam sambutannya meyakini penetapan target 20 juta wisatawan mancanegara tahun 2019 oleh Kementerian Pariwisata akan bisa dicapai oleh Banten. Hal ini didasari oleh keberadaan geografis, sumber daya alam, aksesibilitas, keragaman budaya, bahkan originalitas masyarakat yang menjadi indikator dalam pengembangan industri pariwisata Banten.
Bpk Rano Karno, Gubernur Banten membuka secara resmi Pameran Gebyar Wisata Banten 2015
“Pada kesempatan ini saya ingin mengajak hadirin sejenak merenung, ini bukan sekedar euphoria namun kita butuh komitmen. Komitmen untuk meningkatkan kreativitas, pengetahuan, networking, satuan visi serta sinergitas seluruh elemen sehingga roda ini bisa bekerja”, tukas Gubernur berkaca mata ini.
Gubernur juga menambahkan, penyelenggaraan Gebyar Wisata Banten ini merepresentasikan bahwa sektor pariwisata tidak lagi hanya tentang rekreasi atau kebutuhan tersier namun telah menjadi produk industri bisnis yang mengkolaborasikan interest di masyarakat yaitu humanity, society, culture, ekonomi, investasi bahkan diplomasi antar bangsa.
Terkait dengan daya tarik wisata, penting artinya mengenalkan aneka produk hortikultura unggulan nusantara ke masyarakat luas. Kementerian Pertanian dalam hal ini Ditjen Hortikultura ikut berpartisipasi dalam pameran Gebyar Wisata ini. Animo peserta dan pengunjung yang singgah di stan Ditjen Hortikultura terbukti tinggi. Pelbagai buku-buku SOP, GAP dan GHP terbitan Ditjen Hortikultura habis diminta para pengunjung. Keinginan bertanam terlihat juga dalam beberapa konsultasi terkait tehnik budidaya yang kadang diajukan beberapa pengunjung. (Dsy)