*Rilis Kementan, 9 September 2020*
Nomor : 1228/R-KEMENTAN/09/2020
Tidak ada satu pun negara yang terbebas dari dampak pandemi Covid 19. Pada kuartal II pertumbuhan ekonomi dunia rata-rata mengalami kontraksi, begitupun yang dialami oleh Indonesia. Harapan bertumpu kepada belanja pemerintah sebagai penggerak ekonomi bangsa. Percepatan belanja harus terus diupayakan agar pertumbuhan ekomoni pada kuartal III tidak negatif. Sektor pertanian menjadi penopang ekonomi bangsa karena pada kuartal II sektor pertanian masih menunjukkan pertumbuhan positif.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dan jajarannya terus bekerja bersama petani. Di tengah pandemi Kementerian Pertanian (Kementan) tetap mendorong aktivitas pertanian dengan memberikan bantuan dan pembinaan kepada petani sehingga produksi pertanian tetap tersedia dalam jumlah cukup dan berkontribusi pada ekonomi nasional.
“Semoga pada triwulan II ini hortikultura memberikan kontribusi tertinggi ke dua setelah tanaman pangan. Harapannya tetap akan memberikan kontribusi tertinggi,” ujar Sekretaris Ditjen Hortikultura, Kementan, Retno Sri Hartati Mulyandari saat dihubungi via telepon, Selasa (1/9).
Senada, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Tommy Nugraha juga menjelaskan bahwa Ditjen Hortikultura terus mendorong percepatan belanja APBN baik di pusat maupun di daerah.
Anggaran terbesar Ditjen Horti digunakan untuk pengembangan kawasan hortikultura yang pelaksanannya ada di pusat dan daerah. Di mana alokasi anggaran terbesar pada kawasan aneka cabai dan bawang.
Berdasarkan hasil konfirmasi dengan daerah, beberapa daerah telah menyelesaikan pengadaan bantuan masyarakat berupa sarana produksi kawasan cabai dan bawang.
“Setelah Provinsi Bali, kini Provinsi Jambi juga sudah selesai pengadaan bantuan saprodi untuk pengembangan kawasan cabai. Kami akan terus pantau dan yakin satuan kerja di daerah lainnya akan segera realisasi juga,” tegas Tommy.
Kepala Seksi Hortikultura Dinas Pertanian Provinsi Jambi Wilda Roshita, melalui keterangan tertulisnya menjelaskan bahwa Bidang Hortikultura Provinsi Jambi telah menyelesaikan pengadaan bantuan sarana produksi untuk pengembangan kawasan cabai seluas 350 hektare yang tersebar di Kota Jambi, Kabupaten Batanghari, Tanjung Jabung Timur, Tanjung Jabung Barat, Bungo, Sarolangun dan Tebo.
“Kami sudah selesai pengadaan, dropping bantuan sekaligus BAST sarana produksi cabai untuk 214 kelompok tani. Bantuannya berupa benih cabai varietas PM99, Laba, Castilo dan sarana pengendali OPT berupa likat kuning,” jelas Wilda.
Bantuan ini diharapkan bisa bermanfaat bagi kelompok tani penerima seoptimal mungkin untuk meningkatkan produksi cabai terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).