DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
  • Halaman Utama
  • Beranda
  • TENTANG KAMI
  • JDIH
  • PERIZINAN
  • STATISTIK
    • Jadwal Rilis
    • Publikasi
  • PERPUSTAKAAN
    • BUKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
    • BUKU DIREKTORAT PERBENIHAN
    • BUKU DIREKTORAT PERLINDUNGAN
    • BUKU DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
    • BUKU LAINNYA
  • Halaman Utama
  • Beranda
  • TENTANG KAMI
  • JDIH
  • PERIZINAN
  • STATISTIK
    • Jadwal Rilis
    • Publikasi
  • PERPUSTAKAAN
    • BUKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
    • BUKU DIREKTORAT PERBENIHAN
    • BUKU DIREKTORAT PERLINDUNGAN
    • BUKU DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
    • BUKU LAINNYA
No Result
View All Result
DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
No Result
View All Result
Home Kelompok Tani

Naik Haji Berkat Bawang Putih, Petani Tegal: Kejayaan Berulang Kembali

27/10/2023
in Kelompok Tani
0
Naik Haji Berkat Bawang Putih, Petani Tegal: Kejayaan Berulang Kembali

IMG-20191125-WA0144

Masih terpatri kuat dalam benak ingatan para petani Desa Tuwel Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal, saat produksi bawang putih lokal berjaya di negeri sendiri di era 1982 hingga puncaknya 1995. Badai resesi ekonomi yang diikuti kebijakan liberalisasi langsung menghantam kawasan produksi emas putih di lereng utara Gunung Slamet tersebut. Tercatat sejak 1998 hingga 2017 grafik produksi menukik jatuh tajam. Petani bawang putih pun “mati suri” selama 20 tahun lamanya. Parahnya lagi, riset dan penelitian tentang bawang putih ini ikut mandeg, tidak beranjak dari referensi dan pustaka usang yang sudah tergerus jaman.

Fakta sejarah gemilang saat para petani bawang putih mampu menyekolahkan anak-anak mereka hingga jenjang perguruan tinggi, masjid yang terbangun megah melampaui masanya, hingga petani yang berduyun-duyun berangkat haji dari hasil bawang putih tinggal menyisakan histori manis yang nyaris terkubur dalam ingatan petani yang telah renta. Gempuran bawang putih impor benar-benar sanggup mengubur dalam-dalam segala harapan petani. Tragisnya, generasi petani muda Tuwel seperti kehilangan harapan masa depan, hingga terjadilah eksodus urbanisasi ke kota untuk sekedar bertahan hidup. Menanam bawang putih berubah menjadi momok dan tabu bagi petani Tegal.

Kegelisahan petani dan masyarakat akan ketergantungan bawang putih impor menemukan momentumnya. Pada tahun 2015, Bank Indonesia Kantor Cabang Tegal membuat lahan percobaan di Tuwel melalui pola klaster. Nyaris tak ada petani yang mau terlibat dalam proyek tersebut bahkan yang muncul adalah cibiran dari berbagai pihak. Namun, setelah melewati berbagai proses pendekatan dan pendampingan intensif, terbentuklah klaster bawang putih meski hanya 1 hingga 2 hektar.

Gayung bersambut, pada tahun 2017 Kementerian Pertanian mengeluarkan kebijakan perluasan areal tanam dan produksi bawang putih nasional. Pada awalnya Pemkab Tegal termasuk yang paling restriktif dengan kebijakan tersebut mengingat sejarah kelam yang pernah dialami petani setempat. Pemerintah pusat sampai harus terjun langsung untuk melakukan pendekatan persuasif kepada petani dan pemerintah daerah Tegal agar mau menanam kembali bawang putih. Percobaan demi percobaan dilakukan Kementerian Pertanian bersama lembaga penelitian dan perguruan tinggi untuk meyakinkan bahwa Tegal memang potensial untuk pengembangan bawang putih. Melalui APBN, pemerintah menggelontorkan sejumlah bantuan untuk mendorong perluasan tanam dan produksi bawang putih. Tak hanya itu, Tegal juga dipilih sebagai lokasi kemitraan importir dan petani.

Kolaborasi apik antara pusat (Kemtan-red), Pemda, Bank Indonesia, petani hingga importir mampu menjadikan Tegal bangkit kembali menjadi sentra utama bawang putih nasional. Bersaing dengan Sembalun dan Bima di NTB, Temanggung, Magelang dan Karanganyar di Jawa Tengah, dan Malang di Jawa Timur. Tidak hanya itu, program kemitraan tanam dan produksi antara importir bawang putih dan petani yang digagas Kementerian Pertanian ternyata mampu memberi keuntungan yang tidak sedikit bagi petani. Gudang-gudang benih yang tadinya kosongpun kini mulai terisi, petanipun bergairah untuk bertanam dan bermitra, investasi terus berdatangan memacu kinerja ekonomi daerah. Yang menggembirakan lagi, generasi petani muda Tegal perlahan tapi pasti banyak yang memilih pulang kampung untuk kembali terjun ke ladang berbudidaya bawang putih!

Jitranto dan istri, petani desa Tuwel Kecamatan Bojong yang sempat merantau ke Jakarta menceritakan keputusannya untuk kembali ke Tegal menjadi petani bawang putih. Anto, panggilan petani milenial ini mengisahkan pada tahun 1998 keluarganya terpaksa diboyong merantau ke Jakarta dengan baju seadanya yang melekat di badan. “Kami tidak punya apa-apa sejak bawang putih tegal porak poranda akibat impor. Orang tua kami mengalami kerugian besar karena bawang putih. Sejak 2015 kami sekeluarga kembali dan ikut program pemerintah. _Alhamdulillah_, perlahan tapi pasti mulai ada hasilnya. Tahun ini saya dan istri bahkan orang tua kami bisa daftar ONH plus” terang Anto sumringah. Bersama dengan 18 orang petani bawang di desa lain, anto dan istri mendaftar haji dari hasil bawang putih. “Sungguh berkah luar biasa” ungkap anto terharu. Begitupun dengan Abdul Muin, warga desa Rembul tak kuasa menahan haru saat mengungkapkan kesuksesan yang dirasakannya dari hasil bawang putih. “Alhamdulillah dari hasil bawang putih bisa beli tanah, daftar haji dan lainnya. Bahkan saya ajak tetangga saya untuk tanam bawang putih” ungkap petani paruh baya ini.

Ahmad Maufur, petani muda setempat yang dinobatkan sebagai champion atau penggerak pembangunan pertanian khususnya bawang putih di Kabupaten Tegal menceritakan _success story_ bagaimana masjid megah 2 lantai yang saat ini sedang dibangun di desa Tuwel. “Mesjid ini dulunya sebuah mesjid tua yang sudah tidak layak pakai, kemudian pada tahun 2014 kami berniat untuk membongkar dan membangun yang baru. Niat tersebut baru terwujud dengan mulainya pembongkaran pada tahun lalu. Sejak para petani sini kembali tanam bawang putih pada 2018 kemarin, _ahamdulillah_ iuran pembangunan mesjidpun menjadi lancar sehingga kas mesjid mencapai Rp. 400 juta. Semua dari hasil tanam bawang putih” terang Maufur antusias.

Sejak berproduksinya kembali bawang putih lokal di kawasan utara lereng Gunung Slamet, masyarakat setempat mulai banyak yang beralih konsumsi dari bawang impor kembali ke bawang putih lokal. Masyarakat sudah lama mengetahui bahwa dari segi cita rasa, bawang putih lokal memang jauh lebih kuat dan nikmat dibanding bawang putih impor. Sebagian ibu-ibu rumah tangga setempat ada pula yang mengolah bawang putih menjadi _black garlic_ dengan teknologi fermentasi sederhana. Menurut pengakuan salah seorang ibu rumah tangga setempat, Hj Fuji, bawang putih lokal sangat dirasakan manfaatnya untuk kesehatan termasuk untuk penambah stamina laki-laki. Sambil tersipu malu, dirinya mengakui khasiat bawang putih lokal benar-benar terasa _maknyuusss_ tak terkalahkan.

Kebijakan pengembangan kawasan bawang putih yang digulirkan pemerintah sejak tahun 2017 hingga saat ini masih berlanjut. Meski diwarnai beragam pro dan kontra, kenyataan di lapangan menunjukkan bagaimana gegap gempitanya petani menanam kembali bawang putih. Euforia tersebut mampu menumbuhkan kembali sentra-sentra bawang putih yang sempat lama terpuruk. Selain bangkitnya kembali petani bawang putih, juga diwarnai dengan tumbuhnya penangkar benih di beberapa daerah. Mereka satu sama lain saling belajar dan mengasah kemampuan budidaya dan pascapanen untuk menghasilkan bawang putih lokal berdaya saing.

Kesadaran kolektif dan semangat berdikari yang digelorakan pemerintah bersama-sama dengan petani bawang putih telah merambah ke seluruh penjuru tanah air. Keberhasilan tanam dan produksi bawang putih lokal sebagaimana ditunjukkan para petani Tegal dan petani bawang putih di daerah lain di Indonesia menjadi bukti nyata bahwa kebangkitan bawang putih lokal untuk kembali berjaya di negeri sendiri bukan lagi sekedar mimpi, bukan pula _dejavu_. Semua pihak dituntut untuk lebih arif dan bijak dalam menyikapi fenomena ini. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo kerap mengingatkan di tiap kesempatan bahwa setiap program Kementerian Pertanian harus menjadi rahmat bagi bangsa ini dan menghadirkan kesejahteraan untuk petani. Untuk itu kita perlu melakukan yang terbaik dalam semangat kebersamaan yang guyub, selanjutnya biarlah Allah yang akan menentukan sisanya. Jayalah bawang putih Indonesia!

Previous Post

KEMENTAN EKSPOR SALAK PONDOH SLEMAN KE KANADA

Next Post

Buka FBBN dan Ekspo Agro Inovasi 2019, Kementan Ajak Semua Pihak Bersinergi

Humas Ditjen Hortikultura

Humas Ditjen Hortikultura

Next Post
Buka FBBN dan Ekspo Agro Inovasi 2019, Kementan Ajak Semua Pihak Bersinergi

Buka FBBN dan Ekspo Agro Inovasi 2019, Kementan Ajak Semua Pihak Bersinergi

Buku Hortikultura

Buku Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura

Buku Angka TetapHortikulturaTahun 2024

by Hubungan Masyarakat
15/08/2025
0

Pengarah: Dr. Ir. Muhammad Taufik Ratule Penyunting: Dyah Ismayaningrum, SE, SP Widhiyanti Nugraheni, S.Si, M.SE Staff Penyunting: Sulastri, S.Si., M.SE...

Read more

BUKU SAKU BROKOLI & KEMBANG KOL

20/05/2025
Pengunaan Bubur Bordo Untuk Pengendalian OPT Buah

Pengunaan Bubur Bordo Untuk Pengendalian OPT Buah

06/11/2024
Petunjuk Teknis PENGENDALIAN OPT KUBIS

Petunjuk Teknis PENGENDALIAN OPT KUBIS

06/11/2024
MENCEGAH ANCAMAN PENYAKIT SISTEMIK JERUK – Bangkitkan Kejayaan Jeruk Lokal

MENCEGAH ANCAMAN PENYAKIT SISTEMIK JERUK – Bangkitkan Kejayaan Jeruk Lokal

06/11/2024

Berita Utama

4 Organisme di Bawang Bombai Ilegal Ini Bisa Hancurkan Produksi Pertanian Nasional
BERITA UTAMA

4 Organisme di Bawang Bombai Ilegal Ini Bisa Hancurkan Produksi Pertanian Nasional

by Hubungan Masyarakat
25/12/2025
0

Rilis Kementan, 24 Desember 2025Nomor: B-901/HM.160/A.7/12/2025 Surabaya-Kasus masuknya bawang bombai ilegal di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, mengungkap ancaman serius bagi...

Read more
Impor Ilegal Bawang Bombai Terbongkar, Mentan Amran: Segera Tindak dan Telusuri, Tak Ada Toleransi

Impor Ilegal Bawang Bombai Terbongkar, Mentan Amran: Segera Tindak dan Telusuri, Tak Ada Toleransi

25/12/2025
Sidak Pasar Jelang Nataru, Mentan Amran: Mayoritas Harga Pangan Stabil dan di Bawah HET

Sidak Pasar Jelang Nataru, Mentan Amran: Mayoritas Harga Pangan Stabil dan di Bawah HET

25/12/2025
Gubernur Aceh Mualem Temui Mentan Amran di Kediamannya

Gubernur Aceh Mualem Temui Mentan Amran di Kediamannya

23/12/2025
DIREKTUR SAYURAN DAN TANAMAN OBAT KEMENTAN PERIKSA PERTANAMAN CABAI MERAH KERITING DI KABUPATEN BATU BARA

DIREKTUR SAYURAN DAN TANAMAN OBAT KEMENTAN PERIKSA PERTANAMAN CABAI MERAH KERITING DI KABUPATEN BATU BARA

22/12/2025

AGENDA KEGIATAN HORTIKULTURA

  • – 01:00, 25/11/2025 – Rapat Konsolidasi Pasca FGD Cold Chain
  • – 01:00, 25/11/2025 – Rapat RDP Komisi IV DPR
  • – 01:00, 26/11/2025 – 29/11/2025 – Kunjungan ke China

ALAMAT KAMI :

KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
Jl. Aup No.3, RT.9/RW.10, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12520
Telp: (021) 7806881
[email protected]
hortikultura.pertanian.go.id

TAUTAN SITUS :

- Kementerian Pertanian
- Kementerian Perdagangan
- PPID Pertanian
- Badan Pusat Statistik
- Lapor
- Layanan Pengadaan Secara Elektronik
- Whistleblowing System

SOSIAL MEDIA :

  @hortvditjenhorti
  DitjenHorti
  @horti.kementan
  @ditjenhorti

Hak Cipta © 2024 Direktorat Jenderal Hortikultura - Kementerian Pertanian RI

No Result
View All Result
  • Halaman Utama
  • Beranda
  • TENTANG KAMI
  • JDIH
  • PERIZINAN
  • STATISTIK
    • Jadwal Rilis
    • Publikasi
  • PERPUSTAKAAN
    • BUKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
    • BUKU DIREKTORAT PERBENIHAN
    • BUKU DIREKTORAT PERLINDUNGAN
    • BUKU DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
    • BUKU LAINNYA

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Aksebilitas

Mode Aksebilitas

Mode Aman Epilepsi
Meredam warna dan menghilangkan kedipan
Mode ini memungkinkan penderita epilepsi untuk menggunakan situs web dengan aman dengan menghilangkan risiko kejang akibat animasi berkedip atau berkedip dan kombinasi warna yang berisiko.
Mode Tunanetra
Meningkatkan visual situs web
Mode ini menyesuaikan website dengan kenyamanan pengguna penyandang disabilitas penglihatan seperti Penurunan Penglihatan, Penglihatan Terowongan, Katarak, Glaukoma, dan lain-lain.
Mode Disabilitas Kognitif
Membantu untuk fokus pada konten tertentu
Mode ini memberikan opsi bantuan berbeda untuk membantu pengguna dengan gangguan kognitif seperti Disleksia, Autisme, CVA, dan lainnya, agar lebih mudah fokus pada elemen penting situs web.
Mode Ramah ADHD
Mengurangi gangguan dan meningkatkan fokus
Mode ini membantu pengguna dengan ADHD dan gangguan perkembangan saraf untuk membaca, menelusuri, dan fokus pada elemen utama situs web dengan lebih mudah sekaligus mengurangi gangguan secara signifikan.
Mode Kebutaan
Memungkinkan penggunaan situs dengan pembaca layar-baca
Mode ini mengonfigurasi situs web agar kompatibel dengan pembaca layar seperti JAWS, NVDA, VoiceOver, dan TalkBack. Pembaca layar adalah perangkat lunak untuk pengguna tunanetra yang diinstal pada komputer dan ponsel cerdas, dan situs web harus kompatibel dengannya.

Pengalaman Membaca

Skala Konten
Default
Kaca Pembesar Teks
Font Terbaca
Ramah Disleksia
Penyorotan Judul
Penyorotan Tautan
Ukuran Font
Default
Line Height
Default
Spasi Huruf
Default
Rata Kiri
Rata Tengah
Rata Kanan

Pengalaman yang Menyenangkan Secara Visual

Kontras Gelap
Kontras Terang
Satu Warna
Kontras Tinggi
Saturasi Tinggi
Saturasi Rendah
Atur Warna Teks
Atur Warna Judul
Atur Warna Latar

Orientasi Mudah

Suara Hening
Sembunyikan Gambar
Papan Ketik Maya
Panduan Membaca
Stop Animasi
Penanda Bacaan
Penyorotan Kursor
Penyorotan Fokus
Kursor Besar Gelap
Kursor Besar Terang
Kunci Navigasi