Malang – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menghadiri panen raya di Desa Ngantru, Kecamatan Ngantang – Kab. Malang pada Selasa (24/6) didampingi oleh Bupati Malang H. Rendra Kresna. Dalam kesempatan ini beliau tegas menyebutkan bahwa selama persediaan bawang merah dalam negeri cukup, tidak akan ada impor masuk. Untuk memastikan hal tersebut, Menteri mengaku perlu berkeliling daerah guna menjaga akurasi data.
“Selama dalam negeri cukup, Insya Allah tidak ada impor. Produk pertanian sudah diperketat”, ujar Menteri. Beliau juga menekankan pentingnya memperkuat cabai dan bawang merah sebagai komoditas hortikultura.
Dalam hal penyerapan hasil produksi petani, Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Perum Bulog. Bulog menyerap hasil panen lalu mendekati wilayah yang mengalami kenaikan harga cabai. Di Desa Ngantru sendiri harga cabai mengalami fluktuasi yang cukup tajam. Harga cabai per kilo dapat berkisar mulai dari Rp 7 ribu sampai Rp 12 ribu. Diharapkan dengan keterlibatan Bulog, harga dapat segera distabilkan khususnya harga di pasaran.
Bersama dengan Direktur Perbenihan Hortikultura, Ir. Sri Wijayanti Yusuf, M.Agr , menyebutkan tahun depan akan dianggarkan paling sedikit Rp 1 Milyar untuk bantuan sarana produksi. Sarana produksi yang dimaksud dapat berbentuk bantuan benih dan alat mesin pertanian.
Luas lahan cabai rawit merah di Desa Ngantru ini mencapai 350 Ha. Dengan kemampuan panen berkisar 10 ton per hari, diharapkan produksi dapat terus stabil hingga bulan November 2015. “Di sini kami dapat memanen 10 ton cabai setiap harinya. Kami perkirakan kondisi tersebut dapat stabil hingga Bulan November ke depan”, ujar Wahadi, Mantri Tani Desa Ngantru. (Dsy)
Penulis : Desy Puspitasarin (Pranata Humas)