Jakarta (28/7) Usai reshuffle jilid II diumumkan Presiden Jokowi pada Rabu (27/7), Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyambangi jajaran Eselon I komoditas,di antaranya Ditjen Hortikultura, Ditjen Tanaman Pangan dan Ditjen Perkebunan.
Ditjen Hortikultura mendapatkan kesempatan pertama kunjungan Menteri Pertanian. Bersama dengan Staf Ahli Menteri, Mentan menyampaikan apresiasi mendalam atas kinerja pegawai. Tingkat kepuasan masyarakat atas pelayanan dan kinerja jajaran Kementerian Pertanian diakui memuaskan.
Mentan menjelaskan, berdasarkan survei yang dilakukan INDEF pada Maret 2016 di 9 (Sembilan) propinsi menyebutkan, tingkat kepuasan responden terhadap kebijakan pembangunan pertanian sebesar 76,80%, terhadap alsintan 75,83%, pembangunan infrastruktur 71,99%, subsidi benih dan pupuk 79,99%.
“Menurut BPS, kita produksi tertinggi selama 10 tahun. Kemudian INDEF yang selalu menyalahkan pertanian Aku beri tugas cek ke lapangan. Nilainya adalah 75% bahkan ada yang 90% puas atas kinerja Kementerian Pertanian”, tutur Mentan.
Namun demikian Mentan mengharapkan agar tidak lekas puas dengan hasil tersebut. Capai terus hingga hasil yang maksimal. Apa yang diupayakan selama ini merupakan hasil kerja keras bersama.
Kepada wartawan, Menteri Pertanian kembali memberikan pujian atas kenaikan ekspor.
“Pak Dirjen Hortikultura ini ada lompatan. Dulu kita impor bawang. 2015, ekspor kita naik 90%, impor kita turun 77%. Tahun ini sampai dengan hari ini belum ada yang impor.”, ucap Mentan bangga.
Guna mendukung swasembada cabai dan bawang merah berjangka panjang, Mentan menugaskan Tim Kerja untuk membuat perencanaan hingga 29 tahun ke depan. Program ini dibentuk dari 2019 hingga 2045. Tepat 100 tahun kemerdekaan RI.
“Tidak ada lagi cerita impor, kita harus ekspor, tutup itu rekomendasi impor. Buat rencana distribusi.Tolong kerja sama dengan Bulog”, perintah Mentan.
Dalam 2 – 3 minggu ke depan, tepatnya pada bulan Agustus, Mentan berharap bawang merah dapat mulai diekspor sebanyak-banyaknya. Sentra bawang merah di Cirebon atau Bima menjadi target awal ekspor ke luar negeri.
“Mudah-mudahan 2-3 minggu ke depan kita ekspor sebanyak-banyaknya. Kita harus lebih tinggi ekspornya dari pada tahun lalu.”, tambah Mentan
Mentan meambahkan, untuk kategori ketahanan pangan Indonesia masuk dalam urutan ke 66 di dunia. Mentan berharap suatu saat Indonesia dapat menjadi lumbung dunia.
“Kita cukup berbangga. Ketahanan pangan kita urutan ke 66 di dunia, tadinya 76. Kalau kita lakukan ini, kalau perlu kita bisa urutan 10 besar dunia. Dan pasiti bisa. Kerja keras dulu”, tutup Mentan menyemangati semua yang hadir.
Penulis : Desy Puspitasari