Malang (2/2) – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf dan Pangdam Brawijaya V Brawijaya, Sumardi melakukan panen raya bawang merah di Desa Purworejo, Kecamatan Ngantang. Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Mentan untuk turut mengajak pengusaha melihat lokasi panen di Kabupaten Malang ini.
Mentan turut mengajak Manajer Pembelian PT Wings Food Indonesia Stefanus Nathanael. Pihaknya menyebutkan rencana untuk membeli langsung ke petani guna memenuhi kebutuhan perusahaannya yang mencapai 100 ton per hari.
“Bapak tolong serap di sini. Langsung teken kontrak. Ada Pak Wagub kontrak langsung. Punya petani perhatikan. Karena kami bantu petani.” Ucap Mentan.
Mentan menyebutkan bantuan pemerintah senilai Rp. 1,2 Trilyun agar tidak disia-siakan. Usahakan agar berdaya guna untuk menjaga kestabilan pasokan agar harga tidak sampai jatuh lagi. Harga bawang yang jatuh dapat mengurangi semangat petani. Sebaliknya, harga yang bagus akan membuat petani menjadi senang.
Dalam kesempatan itu Mentan memberikan applause yang luar biasa atas bantuan dan dukungan Babinsa. Keikutsertaan dan dukungan Babinsa dalam program pertanian patut diancungi jempol hingga mencapai produktivitas yang tinggi ini.
Dalam kesempatan itu pula Mentan kembali menegaskan bahwa Indonesia masih belum membutuhkan impor karena pasokan masih cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional.
“Saya tegaskan kita tidak usah impor karena produksi kita masih mencukupi”, kata Andi Amran diikuti tepuk tangan para petani sekitarnya.
Mentan juga mengajak para importir untuk hanya membeli bawang merah dalam negeri. Menteri Pertanian menyebutkan sekarang ini pemerintah mengubah strategi tanam.
“Tidak usah imporlah, saya membuktikan bahwa saat ini kita masih terus memproduksi bawang. Sekarang bawang ditanam tanpa kenal musim. Jumlahnya pun besar. Sehingga jika melakukan impor karena tidak ada stok itu bukan alasan.”, jelas Mentan.
Bahkan dia juga bercerita telah menolak permintaan ijin impor dari negara Thailand baru-baru ini. Beliau meyakinkan bahwa kebutuhan bawang masih bisa dipenuhi dari produksi dalam negeri.
Perlu diketahui bahwa Kecamatan Ngantang ini memang memiliki tingkat produktivitas yang tinggi. Kepala Desa Purworejo menyebutkan produktivitas bawang merah mencapai di wilayahnya ini mencapai 25 ribu – 35 ribu ton per tahun.
Di kecamatan ini, terdapat 13 desa yang menanam bawang merah. Tiga desa tersebut terdiri dari Desa Purworejo, Desa Bandarejo dan Desa Mulyorejo. Adapun varietas bawang merah yang ditanam adalah bawang merah Batu Hijau.
Di desa ini, musim tanam bawang merah dilakukan 3 kali dalam setahun. Untuk panen raya yang dilakukan pada Januari – Februari ini adalah hasil tanam pada bulan Nopember tahun lalu. Luas panen sekitar 2.525 ha dengan produksi 25.512 ton. Ini artinya rata-rata produksi panen berkisar 10 ton per ha. Untuk musim tanam Maret – Mei luas panen berkisar 1.100 ha dengan produksi 15.400 ton yang berarti tingkat produktivitasnya berkisar 14 ton per ha. Sedangkan untuk masa tanam Juni – September, luas panen 375 ha dengan produksi 10.496 ton yang artinya produktivitasnya mencapai 27 ton per ha.
Penulis : Desy Puspitasari