Pengembangan jeruk pontianak di Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas dimulai sejak 2002 dan mengalami pasang surut. Pada masa jaya dulu, jeruk menjadi komoditas yang banyak membantu masyarakat sekitar meningkatkan kesejahteraan. Penghasilan dari berkebun mampu mengantarkan para petani melaksanakan rukun ibadah haji.
Pertanaman jeruk di Kabupaten Sambas pernah mencapai 20 ribu hektar. Setelah itu luasan pertanaman jeruk mengalami penurunan akibat kesalahan panen. Panen dilakukan secara menyeluruh, tidak dilakukan secara selektif terhadap buah yang sudah tua. Selain itu kurangnya pemeliharaan mengakibatkan tanaman jeruk menjadi lemah sehingga mudah terkena virus _citrus vein phloem degeneration_Â (CVPD). Virus ini menyebabkan kerusakan pembuluh tapis pada jeruk. Hal inilah yang menyebabkan luasan pertanaman jeruk semakin menurun dan pada akhirnya menyisakan 2 ribu hektar.
Program pengembangan kawasan Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian bersama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Sambas sejak tahun 2014 berupaya untuk mengembalikan kejayaan jeruk Pontianak. Target pertanaman jeruk Pontianak di kabupaten sambas adalah 10 ribu hektare. Hingga saat ini luas pertanaman yang ada sudah mencapai 8.500 hektar. Kurang lebih 60 persen di antaranya mulai berproduksi.
Menjawab permintaan petani agar pemerintah mengembalikan kejayaan jeruk, Direktur Perbenihan Hortikultura Sukarman menyampaikan, “Pada prinsipnya pemerintah siap mendukung pengembangan kawasan jeruk. Secara bertahap akan mengembalikan lagi kejayaan jeruk Pontianak di Kecamatan Tebas,” katanya. “Yang penting petani jeruk di Kecamatan Tebas siap melakukan pemeliharaan dengan baik agar tanaman jeruknya bisa menghasilkan dengan maksimal.”
Dalam kunjungan lapang ke Gapoktan Koala Makmur di Kecamatan Tebas terdapat keluhan petani terutama terkait dengan pemasaran produk. Sukarman berpesan agar pertanaman yang sudah ada saat ini bisa dipelihara dengan baik sehingga bisa berproduksi secara maksimal. “Sambil jalan pemerintah pusat bersama dengan pemerintah Kabupaten Sambas akan mengupayakan solusi terkait pemasaran ini,” imbuhnya.
Diharapkan dukungan pemerintah pusat maupun daerah tetap konsisten dalam membangun kembali kejayaan jeriuk Pontianak di Kabupaten Sambas.
“Kami berharap agar pemerintah melalui Direktorat Jenderal Hortikultura bisa membantu pengembangan jeruk Pontianak di kabupaten Sambas, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar suryadi Ketua Gapoktan Koala Makmur.
Penulis : Purnomo
Editor : Desy