Tuban — Indonesia melalui Kementerian Pertanian menargetkan swasembada pangan untuk komoditas padi, jagung, kedelai, cabe, bawang merah, sapi, dan tebu pada tahun jangka waktu 2015 – 2019. Usaha tersebut terus digalakkan di setiap wilayah nusantara. Akan tetapi dalam pelaksanaannya di antaranya terkendala pada lahan, air, infrastruktur, benih, pupuk, sumber daya manusia dan alsintan.
Sepanjang tahun 2012 – 2017 bantuan alsintan yang diberikan Kementan meliputi traktor roda 2,traktor roda 4, pompa air, transplanter, chopper, cultivator dan handsprayer sebesar 314.188 ton. Sedangkan untuk alsintan jenis combine harvester kecil, combina harvester sedang, combine hasvester besar, dryer, power thresher, power threster multiguna, corn sheller, corn combine harvester dan rice miling unit sebanyak 41.816 unit sepanjang 2012 – 2017.
Kementerian Pertanian menargetkan produksi pangan lokal dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri melalui pengembangan mekanisasi pertanian. Salah satu poin yang penting adalah penggunaan alat dan mesin pertanian sebagai trigger transformasi teknologi bagi petani atau kelompok tani menuju pertanian modern yang lebih efisien, efektif dan ramah lingkungan
Kunjungan Pers ini menitikberatkan pada aspek irigasi di Kecamatan Rengel dan aspek alat dan mesin pertanian di Kecamatan Widang Kabupaten Tuban. Sistem perpompaan / pipanisasi merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mendukung penyediaan air guna memenuhi kebutuhan air untuk pertanian, khususnya pada area di luar sistem irigasi teknis. Sumber air ini di antaranya berasal dari sungai, mata air, danau, embung dan sumber air lainnya. Koordinasi pengelolaan Brigade Alsintan serta pengembangan UPJA guna mengawal pemanfaatan alsin oleh poktan/gapoktan dan UPJA.
Dalam laporannya, Kepala Bagian Umum Setditjen PSP menyatakan bahwa tujuan dilaksanakannya kunjungan pers ini untuk mempererat hubungan antar media dan instansi pemerintah. Selain itu acara ini dinilai penting untuk mempublikasikan dan menyebarluaskan informasi yang positif dan berimbang kepada masyarakat.
“Semoga acara ini benar-benar membawa berkah. Dandim ini tiada hari tanpa pertanian. Meskipun pupuk kurang, petani di sini berusaha dapat yang tidak disubsidi. Dandim bertekad mengurus mafia pupuk”, jelas Murtadi SP,MM pada pembukaan Kunjungan Pers di Tuban, Rabu (11/10).
Sebagai informasi, luas tambah tanam padi di Tuban seluas 103.178 Ha, sementara jagung seluas 118.000 Ha. Ini merupakan tertinggi di Jawa Timur.
Yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terdapatnya penderasan informasi di media massa terkait program/kinerja prasarana dan sarana pertanian. Kunjungan pers ini diharapkan dapat memfasilitas publikasi kinerja pembangunan prasarana dan sarana pertanian melalui media cetak dan elektronik sekaligus menjalin hubungan yang harmonis antara media dan pemerintah.
Kementan juga sudah menjalankan program Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) yang bergerak di bidang pelayanan jasa dalam rangka optimalisasi penggunaan alsintan. UPJA yang sudah berjalan di antaranya UPJA Muja Desa Mangaran, Kecamatan Trigungan, Kabupaten Situbondo. UPJA lainnya Ketangi Santoso (Banyuwangi), Tunas Perkasa Mandiri (Ngawi), Tunas Harapan (Lamongan), Poktan Maju (Situbondo), Widahtama (Ogan Komering Ilir), Bagyo Mulyo (Sukoharjo), Setia Dadi, Sida Dadi, Sri Lestari (Cilacap), Taju Nusantara (Klaten) dan Mandiri (Barito Selatan).
Dengan massifnya program Kementerian Pertanian untuk mendorong swasembada pangan, terbukti dapat memajukan hasil pertanian. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia tidak lagi melakukan impor beras, jagung, cabai dan bawang merah. ini merupakan prestasi yang luar biasa.
“Ini adalah agenda tetap Kementerian. Saya juga sekarang tidak lagi mendengar impor jagung dan beras”, jelas Abdul Madjid, Sekretaris Ditjen PSP. (Dsy)
Pengunaan Bubur Bordo Untuk Pengendalian OPT Buah
leaflpet-bubur-bordo_watermarkDownload
Read more