Rilis Kementan, 17 Agustus 2019
710/R-KEMENTAN/08/2019
Jakarta – Perayaan HUT RI ke-47 di Kementerian Pertanian tahun ini terasa berbeda. Nuansa kebhinnekaan sangat kental dalam upacara hari ini (17/8), para pejabat tinggi mulai dari level Dirjen/Kabadan hingga staf menggunakan baju adat daerah Indonesia. Menteri Pertanian selaku inspektur upacara dengan baju adat Bugis nya tampak gagah dan berwibawa.
“hari ini kita bersyukur atas capaian luar biasa Kementan selama 5 tahun. Pegawai Kementan telah bekerja sangat keras dan membuahkan prestasi yang mengagumkan,” kata Amran Sulaiman di kantor pusat Kementan.
Mengutip hasil riset Bappenas, Mentan mengatakan sektor pertanian dan perikanan, penyumbang pertumbuhan ekonomi daerah. Akumulasi Kenaikan PDB sektor pertanian melonjak hingga mencapai Rp 1.375 triliun atau naik 47 persen. Menilik data tahun 2017 dan 2018 misalnya, PDB saat itu nyatanya tumbuh sebesar 3,7 persen atau melampaui target yang ditetapkan, yakni sebesar 3,5 persen. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memberikan predikat WTP hingga 3 tahun berturut-turut atas pengelolaan keuangan Kementan yang sangat baik.
Selain itu, menurut Mentan saat ini investasi sektor pertanian pun meningkat hingga diatas 100 persen secara akumulatif selama 4.5 tahun. “Semua keberhasilan tersebut perlu perjuangan, dan ini berkat kerja keras seluruh karyawan Kementan se-Indonesia. Saya minta, semua ini dirawat dan menjadi lebih bagus lagi”, tambahnya.
Lompatan sektor pertanian dalam menjaga ketersediaan stok pangan, antara lain hingga saat ini stok beras Bulog 2.5 juta ton, stop impor jagung sebesar 3.6 juta ton, dan kini ekspor akibat produksi nasional yang makin baik. Begitu pula dengan beberapa komoditas lainnya seperti bawang merah dan cabai.
Lompatan sektor energi dengan biodiesel B100 yang digagas Presiden, tidak terlepas dari kemampuan riset pertanian yang maju dalam 4 tahun terakhir.
“target Bapak Presiden di tahun 2022 untuk memanfaatkan B100 secara penuh bukan hal mustahil. Produksi minyak sawit kita 9,1 juta ton pada kuartal I 2019, masih mencukupi untuk pemenuhan ekspor dan biodiesel. Kesejahteraan petani akan terus terdongkrak dengan B100, ” tegas Mentan. B100 lebih murah 40 persen dibanding bahan bakar solar lainnya, dan mampu menghemat 26 trilliun devisa negara, lanjutnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya dari laman Detikcom, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan Indonesia ke depan bisa menggunakan biodiesel hingga 100% atau B100 untuk menjadi bahan bakar. Pemanfaatan biodiesel sebagai bahan bakar itu dilakukan secara bertahap yang dimulai dari campuran 20%.
“Kita harus berani memulai dari sekarang beberapa lompatan kemajuan sudah kita lakukan. Kita sudah mulai dengan program B20, akan masuk ke B30 campuran solar dengan 30% biodiesel. Tapi kita bisa lebih dari itu kita bisa membuat B100,” kata Jokowi dalam Sidang Bersama DPD-DPR RI 2019, di Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019).