DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
  • Halaman Utama
  • Beranda
  • TENTANG KAMI
  • JDIH
  • PERIZINAN
  • STATISTIK
    • Jadwal Rilis
    • Publikasi
  • PERPUSTAKAAN
    • BUKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
    • BUKU DIREKTORAT PERBENIHAN
    • BUKU DIREKTORAT PERLINDUNGAN
    • BUKU DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
    • BUKU LAINNYA
  • Halaman Utama
  • Beranda
  • TENTANG KAMI
  • JDIH
  • PERIZINAN
  • STATISTIK
    • Jadwal Rilis
    • Publikasi
  • PERPUSTAKAAN
    • BUKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
    • BUKU DIREKTORAT PERBENIHAN
    • BUKU DIREKTORAT PERLINDUNGAN
    • BUKU DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
    • BUKU LAINNYA
No Result
View All Result
DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
No Result
View All Result
Home BERITA UTAMA

Kementerian Pertanian Tegaskan Program Tanam Bawang Putih tetap Jalan

27/10/2023
in BERITA UTAMA, Uncategorized
0

IMG-20200123-WA0012

Jakarta (22/1) – Kebijakan pemerintah untuk menerapkan Wajib tanam dan produksi bawang putih oleh importir kembali dipertanyakan oleh sejumlah pihak. Seperti yang mengemuka saat sejumlah pengurus Pusbarindo audiensi dg Ditjen Hortikultura pada hari Selasa (21/1) lalu. Beberapa pandangan yang mencuat terkait dengan terbitnya Permentan No. 39 dan 46 Tahun 2019 tentang RIPH dan Pengembangan Komoditas Strategis telah mendorong pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian untuk kembali meluruskan persepsi semua pihak terutama pelaku usaha impor terhadap program strategis yang telah berjalan 3 tahun terakhir ini.

Pada saat audiensi berlangsung, Pusbarindo menilai aturan realisasi tanam bawang putih oleh importir sebagai salah satu syarat pengajuan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura atau RIPH sudah tepat untuk memfilter tingkat kepatuhan dan keseriusan atau komitmen pelaku usaha dalam melaksanakan wajib tanam. Diutarakan oleh Ketua II, Valentino “Kami (Pusbarindo-red) pada prinsipnya mendukung semua kebijakan Pemerintah termasuk adanya wajib tanam bagi pelaku usaha bawang putih. Itu (kebijakan-red) sudah tepat untuk memfilter mana perusahaan yang komit dan patuh, dan mana yang ikut-ikutan saja” tandasnya.

Disesalkan dengan terbitnya Permentan 39 tahun 2019, maka syarat Realisasi Tanam Awal gugur dan bermunculanlah nama-nama perusahaan baru yang mungkin saja hanya ganti baju dari perusahaan yang mangkir (dari kewajiban) sebelumnya, jika perlu syarat Tanam Awal bagi perusahaan baru diperbesar jangan hanya 25% dari kewajiban keseluruhan, dan sisanya harus benar-benar dilunasi pada tahun pengajuan. Tentu saja kecemasan kami beralasan karena seluruh anggota kami sudah komit dan patuh terhadap aturan, dan sudah berinvestasi tanam cukup besar. “Mohon ini dapat ditanggapi serius oleh pemerintah,” pinta valentino.

Di satu sisi, terdapat perkumpulan yang sejak awal berkeberatan dengan penerapan wajib tanam ini dan berharap kebijakan ini digantikan dengan alternatif lainnya seperti _post tarrif_ impor bawang putih. Dihubungi terpisah, perwakilan Perkumpulan Pedagang Bawang Nasional atau PPBN, Mulyadi yang turut hadir di gedung DPR-RI membenarkan keinginan sebagian pengusaha untuk tidak wajib tanam.

“Lebih baik diganti dengan skema yang lebih masuk akal seperti pelaku usaha memberikan subsidi kepada petani atau pemerintah dan tidak perlu dibebankan wajib tanam. Jadi kita bisa fokus dagang saja,” ujar pengusaha asal Surabaya ini.

Menanggapi berbagai aspirasi yang mengemuka pada rapat dengar pendapat tersebut, Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto, kembali menegaskan program wajib tanam dan produksi bawang putih oleh pelaku usaha tetap ada sampai saat ini dan masih terakomodir pada Permentan yang baru yaitu Nomor 39 tahun 2019 tentang RIPH dan Permentan 46 tahun 2019 tentang Pengembangan Komoditas Strategis Hortikultura.

“Khusus untuk bawang putih tetap ada kewajiban 5% produksi. Hal itu tidak hilang. Hanya saja, pelaku usaha diberikan haknya dulu berupa RIPH, baru kita tagih kewajibannya” papar anton panggilan akrab pria asal Pamekasan ini. Selain itu Pemerintah akan kembali mengevaluasi realisasi tanam oleh importir dalam waktu dekat ini.

“Jadi kami tetap akan mengevaluasi pelaksanaan wajib tanam dan produksi perusahaan-perusahaan yang sudah dapat RIPH tahun 2019 lalu. Jika sudah melewati batas waktu, maka akan kami berikan sanksi sesuai aturan,” tegasnya.

Menanggapi masih banyaknya asosiasi atau perkumpulan yang mengatasnamakan bawang putih. Anton menghimbau agar semua _stakeholders_ bawang putih dapat bergabung dalam satu wadah asosiasi, sehingga aspirasi menjadi satu suara untuk kebaikan bersama dan untuk kepentingan nasional.

“Adanya kewajiban tanam dan produksi bawang putih jangan dianggap berat, karena saat ini sudah lebih dari 50% perusahaan bisa memenuhi kewajibannya. Ini investasi jangka panjang. Pengusaha diminta untuk bersatu dan saling konsolidasi di internal terutama terkait dengan volume pengajuam impornya” tambahnya.

Seperti diketahui, kebutuhan nasional bawang putih setiap tahunnya sekitar 500-550 ribu ton sedangkan pengajuan RIPH bisa mencapai 1 juta ton setiap tahunnya.

“Ini tantangan bagi asosiasi, bisa tidak mengajukan rekomendasi impor sesuai dengan kebutuhan nasional kita” tantang Anton.

Terkait dengan adanya keluhan dan kesulitan yang dilontarkan oleh Pusbarindo dalam menyediakan sertifikat GAP dengan kapasitas produksi, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Yasid Taufik, menegaskan kembali urgensi dari GAP untuk menjamin produk yang masuk dan dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia adalah yang bermutu dan juga aman.

“Sejak dikeluarkannya Permentan 16 tahun 2017, kita sudah mensyaratkan sertifikat GAP dengan Kapasitas Produksi yang sesuai dengan pengajuan impornya. Hal ini penting untuk dapat diketahui dan mudah ditelusur balik apakah produk yang diimpor berasal dari kebun-kebun yang teregistrasi” tegasnya.

Indonesia memiliki defisit perdagangan yang sangat besar dengan China sehingga bapak Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, bertekad untuk mendorong ekspor tiga kali lipat dengan melibatkan semua pelaku usaha.

“Jadi selain mengimpor, kita menghimbau agar para importir bisa sekaligus memanfaatkan peluang ekspor dengan negara mitra. Pak Menteri ingin menggugah rasa nasionalisme kita semua dengan bersama-sama mendorong ekspor nasional,” tutup Yasid.

Previous Post

Pengalengan Siap Ekspor Jamur & Sayuran

Next Post

Kementan dan Pemerintah Daerah Bahu Membahu Wujudkan Ekspor Hortikultura Naik Tiga Kali Lipat

Humas Ditjen Hortikultura

Humas Ditjen Hortikultura

Next Post

Kementan dan Pemerintah Daerah Bahu Membahu Wujudkan Ekspor Hortikultura Naik Tiga Kali Lipat

Buku Hortikultura

Buku Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura

Buku Angka TetapHortikulturaTahun 2024

by Hubungan Masyarakat
15/08/2025
0

Pengarah: Dr. Ir. Muhammad Taufik Ratule Penyunting: Dyah Ismayaningrum, SE, SP Widhiyanti Nugraheni, S.Si, M.SE Staff Penyunting: Sulastri, S.Si., M.SE...

Read more

BUKU SAKU BROKOLI & KEMBANG KOL

20/05/2025
Pengunaan Bubur Bordo Untuk Pengendalian OPT Buah

Pengunaan Bubur Bordo Untuk Pengendalian OPT Buah

06/11/2024
Petunjuk Teknis PENGENDALIAN OPT KUBIS

Petunjuk Teknis PENGENDALIAN OPT KUBIS

06/11/2024
MENCEGAH ANCAMAN PENYAKIT SISTEMIK JERUK – Bangkitkan Kejayaan Jeruk Lokal

MENCEGAH ANCAMAN PENYAKIT SISTEMIK JERUK – Bangkitkan Kejayaan Jeruk Lokal

06/11/2024

Berita Utama

Sinergi Pemerintah dan Industri Perbenihan Hortikultura Dukung Swasembada Pangan Nasional
BERITA UTAMA

Sinergi Pemerintah dan Industri Perbenihan Hortikultura Dukung Swasembada Pangan Nasional

by Humas Ditjen Hortikultura
09/10/2025
0

Jakarta, 7/10/2025 - Dalam rangka mempersiapkan kegiatan perbenihan hortikultura tahun 2026 mendatang, Direktorat Jenderal Hortikultura melalui Direktorat Perbenihan Hortikultura menyelenggarakan...

Read more
Wamentan Sudaryono Jadikan Pesantren Mitra Strategis Ketahanan Pangan!

Wamentan Sudaryono Jadikan Pesantren Mitra Strategis Ketahanan Pangan!

09/10/2025
Wamentan Sudaryono: Kunci Kesaktian Pancasila Ada di Ketahanan Pangan Indonesia!

Wamentan Sudaryono: Kunci Kesaktian Pancasila Ada di Ketahanan Pangan Indonesia!

02/10/2025
Dorong Nilai Tambah Demi Kesejahteraan Petani, Mentan Amran Perkuat Sektor Perkebunan Sulut

Dorong Nilai Tambah Demi Kesejahteraan Petani, Mentan Amran Perkuat Sektor Perkebunan Sulut

17/09/2025
Harga Pangan Terkendali, Kementan Tuai Apresiasi Komisi IV DPR

Harga Pangan Terkendali, Kementan Tuai Apresiasi Komisi IV DPR

12/09/2025

AGENDA KEGIATAN HORTIKULTURA

  • – 01:00, 06/10/2025 – 08/10/2025 – Kunjungan Oplah
  • – 01:00, 13/10/2025 – RDP Komisi IV DPR
  • – 01:00, 18/10/2025 – Kegiatan P2B Cirebon

ALAMAT KAMI :

KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
Jl. Aup No.3, RT.9/RW.10, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12520
Telp: (021) 7806881
[email protected]
hortikultura.pertanian.go.id

TAUTAN SITUS :

- Kementerian Pertanian
- Kementerian Perdagangan
- PPID Pertanian
- Badan Pusat Statistik
- Lapor
- Layanan Pengadaan Secara Elektronik
- Whistleblowing System

SOSIAL MEDIA :

  @hortvditjenhorti
  DitjenHorti
  @horti.kementan
  @ditjenhorti

Hak Cipta © 2024 Direktorat Jenderal Hortikultura - Kementerian Pertanian RI

No Result
View All Result
  • Halaman Utama
  • Beranda
  • TENTANG KAMI
  • JDIH
  • PERIZINAN
  • STATISTIK
    • Jadwal Rilis
    • Publikasi
  • PERPUSTAKAAN
    • BUKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
    • BUKU DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT
    • BUKU DIREKTORAT PERBENIHAN
    • BUKU DIREKTORAT PERLINDUNGAN
    • BUKU DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
    • BUKU LAINNYA

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Aksebilitas

Mode Aksebilitas

Mode Aman Epilepsi
Meredam warna dan menghilangkan kedipan
Mode ini memungkinkan penderita epilepsi untuk menggunakan situs web dengan aman dengan menghilangkan risiko kejang akibat animasi berkedip atau berkedip dan kombinasi warna yang berisiko.
Mode Tunanetra
Meningkatkan visual situs web
Mode ini menyesuaikan website dengan kenyamanan pengguna penyandang disabilitas penglihatan seperti Penurunan Penglihatan, Penglihatan Terowongan, Katarak, Glaukoma, dan lain-lain.
Mode Disabilitas Kognitif
Membantu untuk fokus pada konten tertentu
Mode ini memberikan opsi bantuan berbeda untuk membantu pengguna dengan gangguan kognitif seperti Disleksia, Autisme, CVA, dan lainnya, agar lebih mudah fokus pada elemen penting situs web.
Mode Ramah ADHD
Mengurangi gangguan dan meningkatkan fokus
Mode ini membantu pengguna dengan ADHD dan gangguan perkembangan saraf untuk membaca, menelusuri, dan fokus pada elemen utama situs web dengan lebih mudah sekaligus mengurangi gangguan secara signifikan.
Mode Kebutaan
Memungkinkan penggunaan situs dengan pembaca layar-baca
Mode ini mengonfigurasi situs web agar kompatibel dengan pembaca layar seperti JAWS, NVDA, VoiceOver, dan TalkBack. Pembaca layar adalah perangkat lunak untuk pengguna tunanetra yang diinstal pada komputer dan ponsel cerdas, dan situs web harus kompatibel dengannya.

Pengalaman Membaca

Skala Konten
Default
Kaca Pembesar Teks
Font Terbaca
Ramah Disleksia
Penyorotan Judul
Penyorotan Tautan
Ukuran Font
Default
Line Height
Default
Spasi Huruf
Default
Rata Kiri
Rata Tengah
Rata Kanan

Pengalaman yang Menyenangkan Secara Visual

Kontras Gelap
Kontras Terang
Satu Warna
Kontras Tinggi
Saturasi Tinggi
Saturasi Rendah
Atur Warna Teks
Atur Warna Judul
Atur Warna Latar

Orientasi Mudah

Suara Hening
Sembunyikan Gambar
Papan Ketik Maya
Panduan Membaca
Stop Animasi
Penanda Bacaan
Penyorotan Kursor
Penyorotan Fokus
Kursor Besar Gelap
Kursor Besar Terang
Kunci Navigasi