Jakarta – Kementerian memiliki beragam platform agribisnis pertanian, di antaranya adalah Pasar Tani. Pasar Tani merupakan show window produk pertanian, khususnya hortikultura. Penjualan Pasar Tani diklaim memiliki keunikan tersendiri karena selain gerai tenda, hadir pula di mal dan Hortimart. Hortimart yang berada di area kantor Ditjen Hortikultura adalah sebuah minimarket yang baru dilaunching April 2021 lalu disaksikan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
“Kami mendorong petani Indonesia untuk maju dan berkembang. Petani tidak hanya berjualan di pasar, di tenda lapak. Petani juga harus diberi kesempatan langsung memasarkan produknya di pasar modern di antaranya di mal dan juga harus punya gerai semacam mini market sendiri, ujar Direktur Jenderal Hortikultura dalam keterangan tertulis, Kamis (17/6).
Tak banyak yang tahu, Pasar Tani didirikan pada 8 Mei 2007. Gaungnya mulai terdengar kencang semenjak 2018 ketika di bawah binaan Ditjen Hortiktultura. Saat itu pasar tani perdana menginjakkan kaki ke mal tepatnya Mal Kelapa Gading. Omzet selama sembilan hari terhitung mencapai Rp 100 juta per hari atau sekitar Rp 900 juta untuk sekali event.
Pasar Tani utamanya menawarkan aneka produk sayuran dan buah buah segar langsung dari petani. Produk para petani diserap baik di pusat maupun daerah sebagai anggota pasar tani. Produk pasar tani bersaing dari segi tampilan karena pengurus pusat memberikan edukasi bagaimana membuat packaging yang menarik.
Kepengurusan pasar tani terhitung mulai dari pusat hingga daerah. Seperti halnya organisasi lainnya terdiri dari Ketua, wakil ketua, bendahara, wakil bendahara, sekertaris dan humas. Hingga akhir 2020 tercatat 50 cabang di Indonesia. Tahun 2021 tengah diusulkan sekitar 15 cabang lain atau total cabang tahun ini diperkirakan genap 65 cabang.
“Keanggotaan kami terus bertambah. Syarat keanggotaannya cukup mudah, asalkan memiliki produk pertanian. Baik produk segar maupun olahan. Produk pangan lainnya juga dimungkinkan masuk menyertai pasar tani semisal daging atau aneka ikan. Hal ini dikarenakan 70 persen produk hortikultura dan sisanya dibebaskan asalkan produk pangan,” ujar Ketua Pasar Tani, Wihartati.
Produk pasar tani adalah produk yang diantar langsung dari lahan petani. Dengan demikian produknya dijamin segar dengan harga yang kompetitif. Untuk menarik perhatian konsumen, Pasar Tani membuat paket aneka sayuran dengan harga yang murah dan berkualitas.
“Kami seringkali membuat paket sayur yang terbilang murah misalnya Rp 50 ribu kami diskon menjadi Rp 35 ribu dengan kualitas dan jumlah yang sama. Terkadang membuat juga paket Rp 35 ribu untuk dijual Rp 25 ribu dengan kualitas dan jumlah yang juga sama. Kalau harga per item sayuran dibanderol mulai dari Rp 5 ribu. Kami juga terbuka apabila ada permintaan paket-paket sayuran dari pihak pembeli,” lanjutnya.
Mekanisme penjualan produk pasar tani dilakukan langsung antara konsumen kepada petani yang bersangkutan. Untuk penjualan yang ada di gerai lapak yang terdapat di beberapa kementerian, petani mengantarkan langsung ke lokasi atau dititipkan ke sesama rekan pasar tani.
Demikian halnya dengan Pasar Tani Goes to Mall, petani bisa langsung ke mal yang dikerjasamakan atau menitipkan produknya. Hal ini umum dilakukan karena satu cabang pasar tani terdiri dari beberapa kelompok tani sehingga anggota saling berkoordinasi pada saat pelaksanaan.
“Hampir semua mal se-Jabodetabek bekerja sama dengan Pasar Tani. Kami memiliki ijin khusus untuk itu. Bahkan kami juga telah menginjak Balikpapan – Kalimantan Timur untuk koperasi dan mal besar di sana. Alhamdulillah cabang kami Kaltim rutin melaksanakan Pasar Tani Goes to Mall di sana,” lanjutnya.
Wanita yang akrab dipangil Wiwik ini mengapresiasi luar biasa dukungan Kementerian Pertanian untuk mendorong petani selangkah lebih maju, tidak hanya menjual di lapak saja. Keluar masuk mal, bekerja sama dengan pihak buyer dalam skala luas dimudahkan. Bahkan Hortimart ke depan juga akan dibuka cabang baru.
“Kami tengah menggandeng koperasi beberapa perusahaan. Bahkan saat ini tengah menggodok pesanan sayur dan buah dalam hitungan tonase yang nantinya akan menjadi pesanan rutin. Kami sangat bersyukur kepercayaan terhadap Pasar Tani kian meningkat. Meski kami ini petani biasa, kami harus terus didorong untuk makin maju dan professional,” pungkas Wiwik.