Dalam rangka mewujudkan program pengembangan durian unggul nasional, Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian telah melakukan berbagai upaya mulai dari Focus Group Discussion (FGD) bersama para stakeholder terkait pertanian, perdagangan, karantina dan akademisi, hingga pengembangan kampung durian untuk meningkatkan produksi durian nasional. Dari hasil FGD ini, telah dirumuskan strategi pengembangan dan pemasaran durian unggul nasional dari berbagai daerah yang memiliki keunggulan dari rasa, warna daging buah dan permintaan pasar yang masih sangat terbuka.
Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto menyampaikan bahwa Indonesia memiliki kekayaan sumber daya genetik durian unggulan dari berbagai daerah yang sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai durian unggulan nasional. Salah satu contohnya adalah durian varietas Simemang dari Kabupaten Banjarnegara yang memiliki keunggulan dari segi rasa, warna daging buah dan memiliki daya adaptasi yang tinggi, karena sudah dikembangkan di beberapa daerah lain.
“Durian kita kini merajai pasar domestik. Kita memiliki mimpi dan tujuan bahwa durian Indonesia akan mampu bersaing dengan durian dari Thailand dan Malaysia. Ini kesempatan untuk menunjukkan kepada dunia, kalau Nusantara sangat kaya dengan berbagai varietas durian unggul,” ujar Prihasto.
Agar Durian Simemang dapat semakin meluas pengembangannya, Direktorat Jenderal Hortikultura telah memfasilitasi sarana produksi untuk memelihara 1.000 batang Durian Simemang, yaitu duplikat Pohon Induk Tunggal (PIT) baik yang label kuning sebanyak 10 pohon maupun label ungu sebanyak 17 pohon serta pohon-pohon Durian Simemang yang telah banyak berkembang di Kabupaten Banjarnegara.
“Dengan upaya seperti ini, diharapkan agar plasma nutfah durian unggulan Simemang ini tidak punah dan akan semakin berkembang di masyarakat. Kementan akan terus mendorong perbaikan mutu durian lokal melalui penerapan teknologi top working agar durian lokal yang kurang produktif dapat diganti dengan Durian Simemang tanpa menebang pohon tersebut. Hal ini akan sangat efisien karena 3 tahun di top working tanaman durian akan berbuah,” lanjut Prihasto.
Upaya-upaya seperti ini tidak hanya dilakukan di Banjarnegara tetapi juga daerah lain yang teridentifikasi memiliki durian unggul yang layak untuk ditetapkan sebagai durian unggul nasional.
“Kami berkomitmen untuk fokus dalam mengembangkan durian unggul nasional mulai dari perlindungan pohon induk, perbanyakan dan pemeliharaan duplikat pohon induk tersebut, mendorong pendaftaran varietas, penumbuhan penangkar benih terutama di sekitar lokasi pohon induknya, memproduksi benih sebar hingga pengembangan dalam skala ekonomi melalui kegiatan pengembangan kampung buah di daerah yang memiliki kesesuaian agroklimat,” tambahnya.
Ketua Kelompok Penangkat Mimang Jaya Desa Pekauman, Sugeng mengaku sangat senang dengan adanya bantuan saprodi untuk durian Simemang di Kabupaten Banjarnegara.
“Kami sampaikan terima kasih atas kepedulian Kementan karena kami mempunyai impian dan semangat untuk mengembangkan durian lokal unggulan kami agar dapat semakin berkembang luas dan memberikan manfaat kepada peningkatan pendapatan masyarakat,” ujar Sugeng semangat.
Lebih lanjut, Sugeng mengatakan bahwa keinginan masyarakat untuk menanam Durian Simemang semakin meningkat.
“Kami terus memproduksi benih sebar Durian Simemang dan alhamdulillah banyak peminatnya. Setidaknya stok benih yang kami produksi lebih dari 5.000 batang setahun selalu habis dibeli masyarakat hingga keluar Jawa. Kami bangga jika bisa berkontribusi dan mendukung program dari Kementan untuk mengangkat durian-durian unggul lokal menjadi durian unggul nasional,” tutup Sugeng.