Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Hortikultura menyerahkan hasil renovasi Laboratorium Kultur Jaringan kepada Balai Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Provinsi Lampung, Jumat (10/2) di Taman Sains Pertanian (TSP) Natar. Renovasi laboratorium ini merupakan salah satu bentuk bantuan dari Ditjen Hortikultura dalam upaya untuk meningkatkan produksi dan daya saing produk hortikultura melalui fasilitasi sarana dan prasarana perbenihan.
Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto menyampaikan bahwa BSIP Provinsi Lampung sebenarnya sudah memiliki sarana produksi benih melalui kultur jarinan dan SDM yang memadai. Namun, untuk mendukung peningkatan daya saing produk hortikultura diperlukan peningkatan kapasitas laboratorium kultur jaringan, sehingga mampu menghasilkan benih pisang bermutu.
“Lampung merupakan salah satu produsen pisang terbesar di Indonesia. Dari sisi agroklimat, Lampung juga mendukung untuk pengembangan benih pisang. Ditjen Hortikultura mengalokasikan anggaran untuk membantu BSIP Lampung meningkatkan kapasitas laboratorium kultur jaringan melalui renovasi bangunan, fasilitasi alat-alat dan bahan kimia, hingga bimbingan teknis. Diharapkan, ke depannya laboratorium ini mampu meningkatkan efisiensi penyediaan benih pisang di Lampung yang selama ini masih disuplai dari luar,” ujar Prihasto dalam sambutannya.
Turut hadir, Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin menyatakan, pengembangan budidaya dan pembibitan dengan sistem kultur jaringan diharapkan mampu menyediakan bibit varietas unggulan daerah dengan kearifan lokal yang ada di daerah masing-masing.
“Kenapa saya minta dibangun kultur jaringan sesuai dengan kearifan lokal? Karena di Lampung ini punya potensi hasil pisangnya yang luar biasa,” kata Sudin.
Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto berharap, ke depannya laboratorium kultur jaringan BSIP Lampung menjadi penunjang percepatan teknologi pembudidayaan dan pembenihan berbagai varietas tanaman, tidak hanya pisang, di Provinsi Lampung khususnya di Kabupaten Lampung Selatan.
“Kami harap BSIP Lampung dapat terus berkaloborasi dengan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan untuk bersama-sama mengembangkan berbagai komoditas unggulan pertanian, seperti alpukat, kelapa kopyor, dan pastinya pisang,” ungkap Nanang.
Kepala BSIP Provinsi Lampung, Jekvy Hendra menyatakan pembangunan laboratorium kultur jaringan ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan benih pisang bermutu dan meningkatkan produktivitas pisang, khususnya di Provinsi Lampung.
“Permintaan pisang dari dalam dan luar negeri banyak sekali. Prospeknya sangat bagus. Dengan bantuan laboratorium dan fasilitasi alat serta bahan kimia ini, kami berupaya untuk dapat menghasilkan hingga 70 ribu benih pisang berkualitas dalam setahun,” pungkas Jekvy.