Jakarta (1/7) Ketersediaan bawang merah jelang Lebaran tahun ini aman. Berdasarkan pantauan Ditjen Hortikultura menyebutkan ketersediaan bawang merah di bulan Juli 125.286 ton dengan kebutuhan 86.027 ton.
Guna mendukung kebutuhan masyarakat, Dirjen menyebutkan pihaknya melalui Toko Tani Indonesia akan secara kontinu melakukan pasar murah hingga H-1 Lebaran.
“Panen memang sedikit terganggu karena petani sedang menghadapi Idul Fitri tapi itu tidak apa-apa. Pasokan aman”
Adanya Toko Tani Indonesia diharapkan dapat meningkatkan produktivitas para petani bawang merah.
Salah satu wujud dari kepedulian Kementerian Pertanian adalah dengan mengadakan Pasar Murah. “Semua Eselon II dengan ikhlas terjun langsung mengawal pasar murah ini. Hati kami terpanggil karena ada ketidakadilan harga. Meski demikan harga di pasar tidak bisa dikembalikan, harga masih berpusat Rp 30.000. ”, jelas Dirjen menjawab pertanyaan salah satu wartawan.
Jika ditilik ke pasar-pasar tradisional, kenaikan harga ini dijadikan momen untung meraih laba jelang Hari Raya. Jadi kenaikan harga bukan semata-mata karena kekurangan supply.
Keberadaan pasar murah juga tidak bertujuan membunuh para pedagang. Pasar murah tidak hanya ditujukan ke pasar-pasar namun juga area pemukiman penduduk sehingga menyentuh konsumen langsung. Secara nyata hasil dari pasar murah ini bisa mengganggu harga yang meningkat di pasar tradisional.
Demikian juga halnya dengan ketersediaan cabai. Dirjen kembali menegaskan ketersediaan cabai hingga bulan Agustus 2016 masih aman. Adapun kenaikan harga di tingkat retail ini semata karena pedagang memanfaatkan momen Idul Fitri. (Sumber : Subag Humas, Sesditjen Hortikultura)
Pengunaan Bubur Bordo Untuk Pengendalian OPT Buah
leaflpet-bubur-bordo_watermarkDownload
Read more