Jakarta – Kementerian Pertanian tengah mencanangkan gerakan gemar tanam dan konsumsi buah-buahan dan sayuran guna mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan dan lahan tidur. Selain baik untuk penghijauan, program ini berdampak pula pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Direktur Jenderal Hortikultura Suwandi mengaku sangat optimistis dapat mewujudkan program tersebut. Hal tersebut diungkapkannya saat acara Festival Hortikultura di Kabupaten Pandeglang yang digelar kemarin, Sabtu (2/2).
“Festival hortikultura sangat bagus, semua pelaku usaha pertanian kumpul di sini. Berbagai kegiatan festival, sesuai arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, saya namakan Gerakan Tanam dan Konsumsi Sayuran dan Buah Lokal,” demikian dikatakan Suwandi di Jakarta, Minggu (3/2).
Suwandi menjelaskan kegiatan tanam buah dan sayuran di samping dalam hamparan lahan skala luas, juga dapat ditanam di kebun pekarangan. Cabai dan sayuran lainnya bisa ditanam di teras rumah perkotaan dalam polybag.
“Saya meyakini program ini dapat meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga. Hasil tanam buah dan sayur di pekarangan dapat dikonsumsi untuk kebutuhan pangan keluarga setiap hari,” ujarnya.
Menurutnya, untuk mensukseskan program tanam dan konsumi buah dan sayuran, dapat juga melalui langkah nyata yakni dengan menghimbau Aparatur Sipil Negara (ASN) bidang pertanian, baik yang ada di pusat maupun daerah untuk tanam buah dan sayuran di kebun dan pekarangan rumahnya. Karena dengan hal tersebut, ikut serta mensukseskan cita-cita Kementan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia tahun 2045.
“Untuk cabai dan sayur lainnya bisa ditanam di teras rumah perkotaan dalam polybag atau pot yang terbuat dari barang bekas atau limbah rumah tangga. Jika ini terwujud, hortikultura menjadi primadona bagi generasi milenial, apalagi subsektor ini sangat prospektif mendongkrak nilai ekonomi dan pendapatan petani”, ujarnya.
Selain itu gemar mengonsumsi buah dan sayuran lokal kaya akan vitamin dan mineral. Semua kandungan ini sangat baik untuk kesehatan dan stamina tubuh.
Dirjen termuda lingkup Kementan ini menyebutkan bantuan yang diberikan Kementan yakni dengan memfasilitasi benih buah dan sayuran serta sarana pendukungnya. Hasil panen buah dan sayuran diarahkan untuk diolah dalam berbagai macam jenis olahan dan diracik secara menarik sehingga digemari para generasi milenial.
“Misalnya buah durian, alpukat atau pisang diolah menjadi penganan seperti piza, kue kering, dodol, kripik serta aneka jus,” sebutnya.
Untuk diketahui, Festival Hortikultura ini para kelompok wanita tani di Pandeglang sangat kreatif dalam mengolah aneka panganan. Hal ini terlihat dari olahan makanan berbahan dasar dari buah – buahan lokal. Seperti puding, sosis, dodol, dan masih banyak lagi olahan makanan yang berbahan dasar buah – buahan disajikan.
“Transformasi bidang pertanian yang dicanangkan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman yakni mencetak regenerasi muda pertanian yang kreatif dan inovatif, khususnya pecinta tanaman dan bisnis hortikultura. Ke depannya Amran menginginkan petani milenial ini berkelas dunia, serta mampu menjadi penggerak wirausaha muda untuk menggerakkan roda ekonomi di sekitar,” tambah Suwandi.
Sementara itu, Bupati Pandeglang, Irna Narulita menyambut baik pencanangan program tanam dan konsumsi buah dan sayuran tersebut. Pasalnya, pengembangan hortikultura merupakan harapan besar bagi masyarakat Pandeglang karena banyak yang bergerak di sub sektor hortikultura khususnya buah dan sayuran.
“Kami punya semangat yang tinggi dan banyak belajar dari Kabupaten lain yang telah sukses. Jadi kita terus dorong dan akan ada pengelompokan daerah strategis dalam pengembangan hortikultura,” tutur Irna.
Editor : Desy