Pemerintah berkomitmen tinggi untuk menjaga kestabilan harga cabai di masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memberikan bantuan ke masyarakat berupa tanaman cabai dalam polybag
Ini merupakan upaya Direktorat Jenderal Hortikultura guna menghadapi kenaikan harga cabai di Jabodetabek. Pada program ini Kementerian Pertanian menyediakan 280.000 benih cabai terdiri dari cabai merah besar, cabai merah keriting dan cabai rawit untuk 150 kelompok masyarakat.
“Target seminggu ini menyebarkan 16.000 polybag untuk 8 kelompok tani dan kelompok masyarakat. Tiap kelompok mendapat 1.880 tanaman”, jelas Gabriella Susilawaty, Kepala Subdit Sayuran Daun dan Jamur, saat ditemui pada Selasa (18/8) di lokasi pembesaran Desa Purwasari.
Desa Purwasari yang terletak di Kec. Dramaga – Bogor ini merupakan areal pembesaran perdana yang mengirimkan tanaman cabai untuk 8 kelompok tani. Areal pembesaran ini dikelola oleh lurah setempat.
“Areal tempat pembesaran ini seluas 3000m2. Alhamdulillah sejauh ini tidak ada kendala. Sebagian kecil pada awalnya terkait masalah tanah. Tapi semua sudah beres”, jelas Yusuf Mustofa, Lurah Desa Purwasari.
Ditanyakan lebih lanjut mengenai program ini, Direktur Perlindungan Hortikultura, Liliek Srie Utami berkeyakinan program ini dapat secara efektif menanggulangi masalah kenaikan harga cabai.
Program ini sesungguhnya diarahkan guna meredam masalah kenaikan harga cabai yang dikeluhkan masyarakat. Kalau tiap masyarakat sudah dapat menanam sendiri cabai di rumahnya, dalam kondisi apapun bila memerlukan cabai tinggal petik sendiri di halaman rumahnya.
“Target total 280.000 tanaman. Semula dialokasikan 1 juta tanaman. Makanya dulu dinamakan Program Satu Juta Polybag”, tambah Liliek Sri Utami di tengah-tengah wawancara dengan media di lokasi pembesaran.
“Ini adalah program untuk lahan sempit. Gunanya untuk pengamanan wilayah Jabodetabek. Kami yakin ini akan efektif. Kami juga akan evaluasi program ini dan sekaligus memperbaiki. Kawasan-kawasan yang ada diperkuat dengan pemanfaatan lahan pekarangan, untuk pengembangan kawasan”, lanjutnya.
Selain titik pembesaran yang terdapat di Desa Purwasari ini, masih terdapat 17 titik pembesaran cabai lain yang tersebar di beberapa lokasi. Tanaman yang akan diserahterimakan ke beberapa lapisan masyarakat ini berusia 60 hari. Untuk cabai besar, diperkirakan akan panen 2 minggu ke depan. Untuk cabai rawit, masih dibutuhkan 1 bulan lagi untuk panen. Produktivitas rata-rata per tanaman sebesar 0,5 kilogram per tahun.
“Selain bantuan tanaman dalam polybag, akan ada juga bantuan pupuk NPK. Mudah-mudahan penerimanya merawat dengan sepenuh hati sehingga bisa terus berhasil”, tambah Gabriella.
Optimisme pemerintah dalam penanggulangan kenaikan harga cabai ini disertai unsur edukasi pemanfaatan lahan sempit untuk bertanam.
“Tujuan program ini adalah mengedukasi masyarakat untuk menanam. Bagaimana masyarakat memanfaatkan lahan yang sempit untuk menanam cabai. Menanam cabai di polybag praktis dan mudah. Bisa dipindah-pindah dan pasti masyarakat senang ketika sudah dapat memanen hasilnya”, tambah Liliek.
Selain dibagikan ke kelompk tani dan dharma wanita ataupun kelompok tani wanita, tanaman cabai dalam polybag ini nantinya akan dibagikan ke kantor kelurahan, kanor kecamatan, sekolah, TNI dan Polri. (Dsy)