Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke 77, Food Estate (FE) Wonosobo menyelenggarakan rangkaian kegiatan yang dikemas dalam Gelar Karya Food Estate bertema Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat. Gelar Karya tersebut meliputi kegiatan bimbingan teknis, temu pelaku usaha, peresmian koperasi, lomba karya, gelar produk food estate serta sedekah tani. Rangkaian acara diselenggarakan selama dua hari, 11 – 12 Agustus bertempat di Lapangan Desa Menjer, Kecamatan Garung, Wonosobo.
Gelar Karya food estate Wonosobo digagas guna mewujudkan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) agar kemanfaatan program benar-benar dirasakan oleh petani. Presiden RI Joko Widodo mengamanahkan agar program ini dapat meningkatkan produktivitas dan jaminan pasar sehingga penghasilan petani meningkat.
Food estate Wonosobo merupakan program super prioritas yang mengembangkan kentang, bawang merah, bawang putih, dan aneka cabai yang dikelola oleh 25 Kelompok Tani dengan luasan total 339,96 ha. Berbagai upaya dilakukan Direktorat Jenderal Hortikultura untuk mewujudkan Wonosobo menjadi kawasan agroindustri hortikultura berbasis korporasi antara lain melalui pengawalan atau pendampingan, peningkatan kapasitas SDM,l dan fasilitasi saprodi serta fasilitasi sarana prasarana pasca panen dan pengolahan.
Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto terus melakukan pengawalan intensif dan bekerja ekstra untuk mewujudkan sasaran tersebut.
“Terbukti, cabai dari Wonosobo membantu menstabilisasi harga. Apa yg dicanangkan pemerintah mampu memberikan dampak yang luar biasa. Intervensi dari Wonosobo mampu menurunkan harga cabai nasional yang sempat meningkat tajam,” ujar Prihasto saat memberi sambutan, Rabu (11/8).
Pengembangan food estate, lanjut Prihasto, merupakan program yang memperhatikan aspek hulu ke hilir menjadi perhatian utama.
“Wujudnya tidak hanya dalam bentuk koperasi yang melibatkan off taker saja, bahkan kami sediakan Pasar Tani atau Toko Tani kami berikan tempat khusus sehingga petani tidak lagi memikirkan pasar, cukup berproduksi saja. Kami ke depan pun ingin program ini terus diperluas,” tambahnya.
Mendampingi, Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat mengatakan Wonosobo bisa karena keteguhan petani dalam merespon program pemerintah. Pemerintah pusat, pemerintah daerah dan petani saling bersinergi dalam hal mengimplementasikan program pertanian terutama tekrkait food estate. Hasilnya kini bisa dinikmati petani guna meningkatkan kesejahteraan petani.
“Petani harus siap adaptif dengan perkembangan teknologi yang ada karena berkompetisi dengan produk dari luar negeri. Kita harus bangga dengan produk kita sebagai bentuk rasa cinta kita. Kami siap menyokong perekonomian bangsa khusus dari Wonosobo dari 11 kelompok tani. Dibuktikan kami hari ini mampu menyedekahkan hasil panen kepada bumi,” terang Afif.
Peresmian kepengurusan Koperasi Wonosobo turut disaksikan para off taker. Sehingga momen ini bisa dijadikan sarana silaturrahim dan saling mendukung antar petani dalam meningkatkan hasil produksi dan pasar. Masyarakat pun semakin tertarik untuk bergabung dengan program food estate.
Hari pertama Gelar Karya food estate diisi dengan kegiatan Bimbingan Teknis Pemanfaatan Teknologi Budidaya terkait pembuatan Pupuk Organik Cair (POC). Acara dilanjutkan dengan rangkaian penyerahan sedekah tani sejumlah 4,7 ton secara simbolis kepada masyarakat. Selanjutnya dilakukan penyerahan satu unit mobil dan motor operasional FE Wonosobo dari Direktorat Jenderal Hortikultura kepada Pemda Wonosobo.
Pada pelaksanaan hari kedua, direncanakan 26 kelompok tani yang tergabung menampilkan produk unggulan daerahnya masing-masing terdiri dari cabai, kentang dan bawang putih. Pada lomba karya ini tiap kelompok akan dinilai oleh tim dari Direktorat STO, Dinas Pertanian dan pelaku usaha.
Kontributor : Nur Eva Hayati