Jakarta (22/8) – Kementerian Pertanian bersama Perum Bulog menggelar Operasi Pasar (OP) cabai rawit merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Ini dilakukan untuk menjaga stabilisasi harga cabai rawit yang sudah mencapai Rp 60.000/kg di beberapa pasar Jakarta. “Di sini kita berfungsi untuk memotong jalur para ‘penebas’ yang disinyalir menjadi penyebab terjadinya kenaikan harga”, ucap Direktur Jenderal Hortikultura Spudnik Sudjono membuka operasi pasar ini.
Pemerintah pada kesempatan ini membawa sebanyak 1.720 kg cabai rawit merah yang diambil langsung dari petani. Diharapkan dengan mengambil langsung dari petani, petani dapat langsung menerima harga yang sesuai. Sementara di sisi konsumen, pelaksanaan operasi pasar ini bertujuan agar konsumen menerima harga yang wajar.
Kementerian Pertanian memastikan bahwa stok pangan terutama cabai dinilai aman. Adapun bila terjadi kenaikan harga, masih dinilai wajar. Apalagi pengguna cabai ini didominasi para ibu rumah tangga yang pembeliannya tidak banyak. Hanya untuk memenuhi kebutuhan memasak harian saja.
Operasi pasar ini selain ditujukan untuk kalangan rumah tangga, juga diperbolehkan untuk kalangan pedagang, “Kita tidak bisa ya membatasi orang untuk membeli. Artinya pedagang juga boleh membeli, namun dibatasi”, tegas Spudnik Sudjono.
Selain dilaksanakan di Pasar Kramat Jati, operasi pasar ini dilaksanakan dengan mendekati konsumen langsung. Dari Pasar Kramat Jati, cabai juga diedarkan ke wilayah Pasar Minggu, Komplek Pertanian dan juga di depan Kebun Binatang Ragunan.
Selain harganya murah, cabai rawit ini berkualitas bagus dan segar karena langsung dipetik dari lahannya. (Dsy)