Rilis Kementan, 24 Juni 2021
Nomor : 620/R-KEMENTAN/6/2021
Kementerian Pertanian sangat mengapreasi kinerja KWT Makendang Jaya yang diketuai oleh Ibu Endang di Desa Gedeng Adal, Kec. Toroh, Kab. Grobogan. Perempuan yang pintar bergaul, murah senyum dan pandai bahasa Inggris, bercerita bahwa awal usahanya terinsprisasi dari kebiasaan sang ibu yg suka mengeringkan cabai dalam kantong plastik. Kini usaha sambal bubuk dengan merek Chilia telah berkembang pesat dan telah dipasarkan ke berbagai kota seperti Kab. Blora, Rembang, Pati, Semarang, Malang bahkan telah menjangkau pasar ekspor di Malaysia.
Dirjen Hortikultura, Prihasto Setyanto yang ditemui di sela kunjungan kerjanya di Jawa Tengah mengaku sangat bangga dengan kiprah dan dedikasi KWT ini. Kementan, dalam hal ini Ditjen Hortikultura cukup all out mendukung usaha tersebut dengan mengalokasikan sarana pengolahan cabai yang diberikan pada tahun 2019 dan terbaru yaitu solar dome dryer di tahun 2020. Kedua bantuan tersebut sangat membantu proses pengeringan cabai sampai dengan siap olah. “Saya hadir disini ditugaskan oleh bapak Menteri ke lapangan sekaligus melihat potensi ekspor dari masing-masing kabupaten. Produk cabai olahan ibu Endang ini sudah sangat luar biasa. KWTnya aktif dan ulet berinovasi dan mencari pasar”, terang Anton panggilan akrab Dirjen muda ini. Beliau berharap produk olahan ini bisa go internasional dan mampu ekspansi ke pasar eropa saat pameran fruit and coffee yang rencananya diselenggarakan di tahun ini.
Endang sekaligus kepala usaha KWT menyampaikan bahwa sangat terbantu dengan bantuan dari Ditjen Hortikultura selama ini. Bahkan Solar dome dryer mampu mengeringkan 50 kg cabai segar 3-5 hari saja dibandingkan cara konvensional”, ujarnya. Dengan biaya produksi yang tidak terlalu tinggi, harga jual sambal Chilia ini pun sangat terjangkau yaitu Rp. 10.500 per botol dengan aneka rasa seperti teri, udang, cumi dan original. Bahkan kemasan sachet hanya Rp. 1000 saja. Tidak hanya berhenti pada satu jenis produk, KWT juga terus berupaya melakukan inovasi dan menjalin berbagai kerjasama untuk dapat memasarkan produknya.
Dengan cita rasa yang nikmat, tidak salah jika Prihasto mengharapkan produk ini terkenal bukan hanya di Indonesia bahkan di dunia dengan slogan “Dari Grobogan Cabai Lokal Mampu Mendunia”.