Pusat Pengembangan Benih dan Proteksi Tanaman (PPBPT) DKI Jakarta fokusnya melakukan bimbingan untuk para kelompok tani, Pusat Pengembangan Agen Hayati (PPAH) dan layanan kepada brigade. Institusi di bawah Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian ini juga memproduksi bahan pengendali organisme pengganggu tumbuhan (OPT) ramah lingkungan (RAMLI). Kelompok agens hayati seperti Trichoderma sp., trichokompos, Beauveria bassiana dan pestisida nabati adalah contoh produknya. Sementara itu pembuatan pestisida nabati diproduksi di laboratorium yang berlokasi di Jl. Jambore, Cibubur.
Trichoderma sp. merupakan agen hayati antagonis terhadap cendawan patogen. Trichokompos adalah trichoderma yang dicampur dengan kompos. Sementara itu Beauveria bassiana sejenis cendawan yang sering digunakan dalam mengendalikan OPT. Cendawan ini menjadi patogen bagi banyak serangga hama.
Dalam kunjungannya ke PPBPT, Direktur Perlindungan Hortikultura, Sri Wijayanti Yusuf, mengapresiasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh PPBPT. Meski memiliki keterbatasan lahan, tetap dapat melaksanakan kegiatan di provinsi lain. Sri Wijayanti menyarankan bahwa DKI bisa dijadikan percontohan untuk pertanian organik perkotaan.
“DKI bisa dijadikan percontohan untuk pertanian organik perkotaan dengan cara menjadikan salah satu kelurahan menjadi daerah organik dan dibina secara bersama oleh Kementan dan Dinas DKI”, saran Sri.
Terkait kerjasama dalam hal pembuatan pestisida nabati dan mikro organisme lokal (MOL), Direktur Perlindungan menyambut baik dan langsung menugaskan stafnya untuk memberikan pelatihan yang dibutuhkan.
Kepala PPBTP DKI Jakarta, Ali Nurdin menuturkan bahwa pada 2018 telah memproduksi sebanyak 6000 kg Trichokompos dan 20000 kantong Trichoderma sp yang tiap tahunnya turut dibagikan kepada masyarakat.
“Bahan pengendali tersebut bisa diperoleh di kantor secara gratis dengan cara memperlihatkan KTP serta KK”, jelas Ali. Selain untuk memenuhi kebutuhan warga DKI, instansi ini juga melayani pesanan dari luar daerah.
Ali menuturkan bahwa selain bahan pengendali yang sudah bisa diproduksi, PPBPT juga mengembangkan produk pestisida nabati dan MOL, di bawah bimbingan Direktorat Jenderal Hortikultura.
Dirinya menambahkan, “Kami memberikan benih dan bahan pengendali OPT untuk mendorong warga DKI agar menanam di pekarangan”.
PPBPT juga memproduksi benih buah-buahan seperti mangga, jambu, rambutan, belimbing, durian, alpukat dan sekarang sedang mengembangkan benih buah naga. Sama halnya dengan bahan pengendali OPT, warga DKI bisa mendapat 2 pohon benih buah-buahan secara gratis hanya dengan menunjukkan KTP.
Instansi ini dapat menyediakan sampai 10 pohon dengan bersurat. Sedangkan jika membutuhkan lebih dari 10 pohon bisa bersurat ke Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian DKI.
“Jadi untuk warga DKI, ayo dapatkan bahan pengendali RAMLI dan benih buah secara gratis di PPBPT Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan Jakarta Selatan, sebelah RSUD Pasar Minggu. Mulailah bertanam dengan metode ramah lingkungan”, tutup Ali.