*Rilis Kementan, 30 April 2020*
Nomor : 397/R-KEMENTAN/04/2020
*Buah dan Sayur hasil Petani Kaki Gunung Rinjani Diincar Dunia*
LOMBOK – Pandemi Covid-19 memberikan berkah sendiri bagi sektor hortikultura. Permintaan masyarakat akan buah maupun sayuran saat ini mengalami peningkatan yang cukup tajam. Tak terkecuali hasil produksi petani cabai di kaki Gunung Rinjani, Lombok yang kini banyak diminati hingga mancanegara.
Bahkan masyarakat setempat, terutama yang kehilangan mata pencaharian banyak terbantu dengan meningkatnya permintaan ekspor cabai ke negara Jepang.
“Mereka kami berdayakan untuk bantu sortasi dan pemetikan pangkal cabai. Kami harus menyiapkan 8,4 ton cabai untuk pengiriman ke Jepang,” ujar Ketua Kelompok Tani setempat, Etty Suryaningsih melalui keterangan tertulisnya, Kamis (30/4).
Etty mengatakan, kendati tengah dilanda Pandemi Covid-19, permintaan ekspor cabai tetap stabil. “Minggu lalu kami juga baru mengirim enam ton ke Jepang dalam bentuk beku melalui PT Surya Elok Sejahtera,” tambah Etty.
Dirinya mengungkapkan bahwa warga amat bersemangat ketika dilibatkan untuk membantu memenuhi permintaan mitra eksportir kelompok Putri Rinjani.
Etty sangat menekankan pentingnya kualitas kepada semua anggotanya. Sehingga produk mereka dikenal dan dicari oleh mitra eksportirnya. Bahkan, selain cabai, mutu manggis yang mereka kirim terkenal tidak pernah ditolak oleh Importir di negara tujuan.
“Kami bersyukur pembeli dari negara seperti Cina pernah langsung mencari ke sini,” beber Etty.
“Saya mengutamakan mutu, sehingga saya berharap mendapatkan harga yang pantas. Buyer yang menawar dengan harga rendah selalu saya tolak, karena petani harus mendapatkan hasil yang sepadan,” lanjut Etty.
Selain cabe besar dan manggis, mereka juga memenuhi permintaan cabe merah keriting dan empon-empon untuk diekspor ke Eropa dan Jepang, serta gula aren ke Jepang.
Menanggapi hal tersebut Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Yasid Taufik, berbesar hati melihat apa yang diupayakan Kementerian Pertanian berdampak positif pada pelaku usaha Hortikultura.
“Kita harus bisa menjaga kepercayaan yang sudah susah payah dibangun, terutama menjaga dan meningkatkan mutu produk agar ekspor bisa terus berkelanjutan,” ungkapnya.
Sementara, Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto, meminta kepada semua jajarannya agar mendukung kegiatan kelompok tani Putri Rinjani. Utamanya agar dapat mendukung upaya gerakan tiga kali lipat ekspor (GraTiEks) produk hortikultura yang digaungkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Anton, panggilan akrab Dirjen Hortikultura, berharap kelompok tani lainnya memiliki semangat yang sama. “ Salah satunya mengutamakan mutu hasil produknya dengan menerapkan praktek budidaya yang baik dan benar,” pungkasnya.